Makin Merajalela, Masyarakat Diimbau Waspadai Pupuk Palsu
![Makin Merajalela, Masyarakat Diimbau Waspadai Pupuk Palsu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/9d79e29d5e7dc252fbd7d619fb79b4c7.jpg)
PEREDARAN pupuk palsu dinilai semakin masif. Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (ABBTI) Dwi Andreas Santosa mengimbau masyarakat mewaspadai hal itu.
"Sampai dengan saat ini tidak akan pernah hilang itu," kata Dwi dalam keterangan yang dikutip Selasa, 7 Mei 2024.
Menurut dia, kewaspadaan mesti ditingkatkan karena pupuk tersebut dapat memikat petani. Dwi mencontohkan penggerebekan pabrik pupuk di Desa Burangkeng, Setu, Bekasi. Polisi menangkap HAR dan menetapkan dia sebagai tersangka.
Baca juga : Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran, Kementan Terus Sosialisasikan Permentan 1/2024
Perkara tersebut diawali temuan dari masyarakat dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Kepolisian menangkap tersangka dan sejumlah barang bukti, yakni lima ton kaptan (Kapur), 14 kaleng pewarna, satu unit mesin jahit, dan tiga buah nota buku/kwitansi (produksi, penjualan, dan gaji).
Polisi juga menyita beberapa dokumen penting. Antara lain, satu buku surat jalan atas nama beberapa perusahaan, berikut satu karung pupuk phospate Sp 36 dan tiga truk berisi pupuk siap edar dan satu truk berisi zat pewarna.
Dalam perkara itu, polisi membeberkan omset HAR yang mengeruk ratusan juta rupiah. Pupuk hasil buatannya dijual seharga Rp60 ribu rupiah per karung.
Harga yang ditetapkan jauh di bawah harga pasar. Pupuk tersebut dipasarkan kepada petani kecil yang berada di wilayah Sumatera dan Lampung.
(Z-9)
Terkini Lainnya
YLKI Tuntut Pemerintah Tindak Tegas Peredaran Camilan Ilegal Asal Tiongkok
YLKI Sambut Aturan Baru Label Bahaya BPA, Desak BPOM Lakukan Sosialisasi
Tekan Emisi Karbon, Sosialisasi AC Hemat Energi Perlu Ditingkatkan
YLKI Pertanyakan Ditundanya Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan
Cek Platform di aduansalahsusu.id untuk Laporkan Pelanggaran Promosi Kental Manis
Aduan Pinjol Masih Marak, YLKI Minta Pemerintah Jangan Pasif
Pezeshkian dan Babak Baru Politik Iran
Hamzah Haz Politisi Santun yang Teguh Pendirian
Wantimpres jadi DPA: Sesat Pikir Sistem Ketatanegaraan
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap