visitaaponce.com

Makin Merajalela, Masyarakat Diimbau Waspadai Pupuk Palsu

Makin Merajalela, Masyarakat Diimbau Waspadai Pupuk Palsu
Ilustrasi pupuk.(Dok. Freepik)

PEREDARAN pupuk palsu dinilai semakin masif. Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (ABBTI) Dwi Andreas Santosa mengimbau masyarakat mewaspadai hal itu.

"Sampai dengan saat ini tidak akan pernah hilang itu," kata Dwi dalam keterangan yang dikutip Selasa, 7 Mei 2024.

Menurut dia, kewaspadaan mesti ditingkatkan karena pupuk tersebut dapat memikat petani. Dwi mencontohkan penggerebekan pabrik pupuk di Desa Burangkeng, Setu, Bekasi. Polisi menangkap HAR dan menetapkan dia sebagai tersangka.

Baca juga : Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran, Kementan Terus Sosialisasikan Permentan 1/2024

Perkara tersebut diawali temuan dari masyarakat dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Kepolisian menangkap tersangka dan sejumlah barang bukti, yakni lima ton kaptan (Kapur), 14 kaleng pewarna, satu unit mesin jahit, dan tiga buah nota buku/kwitansi (produksi, penjualan, dan gaji).

Polisi juga menyita beberapa dokumen penting. Antara lain, satu buku surat jalan atas nama beberapa perusahaan, berikut satu karung pupuk phospate Sp 36 dan tiga truk berisi pupuk siap edar dan satu truk berisi zat pewarna.

Dalam perkara itu, polisi membeberkan omset HAR yang mengeruk ratusan juta rupiah. Pupuk hasil buatannya dijual seharga Rp60 ribu rupiah per karung.

Harga yang ditetapkan jauh di bawah harga pasar. Pupuk tersebut dipasarkan kepada petani kecil yang berada di wilayah Sumatera dan Lampung.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat