visitaaponce.com

10 Ribu Pompa Ditargetkan untuk Produktivitas Beras di Jawa Barat

10 Ribu Pompa Ditargetkan untuk Produktivitas Beras di Jawa Barat
Ilustrasi.(MI/Dwi Apriani)

PROGRAM pompanisasi yang saat ini digulirkan bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif. Berdasarkan hitung-hitungannya, petani bahkan bisa memperoleh keuntungan Rp15 triliun dalam satu tahun atau Rp150 triliun dalam 10 tahun.

"Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hectare. Bayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 50 hektare saja per pompa, itu berarti bisa 500.000 hektare. Kalau 500.000 hektare ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton untuk Jawa Barat, itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani Rp15 triliun per tahun. Artinya apa? Ekonomi bergerak di desa," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam apel pompanisasi di Bandung, Jawa Barat, Selasa, (7/5).

Menurut Amran, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi terbesar yang dapat menghasilkan produktivitas beras di Indonesia. Maka dari itu, sambung Mentan, pemasangan pompa wajib dilakukan agar petani bisa melakukan produksi hingga 3 kali dalam setahun.

Baca juga : Sambut Mentan di Soreang, KEP dan KWT Berwawasan CSA Pamerkan Produk

Diketahui, Jawa Barat menerima bantuan pompanisasi sebanyak 10.000 unit dan akan didistribusikan ke 27 kota/kabupaten. Diharapkan bantuan tersebut mampu mengairi lahan tadah hujan sehingga mampu berproduksi sesuai apa yang diharapkan.

"Dulu bantuan Jawa Barat 4.100 unit pompa, sekarang tambahan baru 2.700 unit dan kami akan tambah lagi 6.000 kalau semua sudah selesai terpasang. Jadi tahun ini 10.000 unit untuk Jawa Barat dan ini terbesar selama Jawa Barat berdiri," katanya.

Pompanisasi, lanjut Amran, ialah solusi cepat untuk mengantisipasi El Nino panjang yang sempat menurunkan produksi beras tahun lalu. Di sisi lain, saat ini pemerintah juga tengah menyiapkan 10.000 hektare klaster pertanian modern yang nanti sejajar dengan negara maju lain.

Baca juga : Ingin Petani Nyaman, Mentan Amran Gercep Revisi Peraturan Pupuk Bersubsidi

"Pompa ini solusi cepat untuk meningkatkan produksi dalam menghadapi El Nino. Nanti kami juga akan membuat klaster di Jawa Barat 10.000 hektare pertanian modern yang sejajar dengan negara lain," jelasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil mengatakan bahwa gerakan pompanisasi merupakan solusi cepat yang bisa meningkatkan produksi nasional secara signifikan. Pompanisasi dilakukan secara masif karena dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan.

"Kami menargetkan pompanisasi ini bisa memberikan tambahan minimal 1,2 juta ton beras. Semoga bisa sampai 1,5 juta ton. Dengan begitu, sebelum tiga tahun kita harapkan bisa swasembada lagi," ucap Ali.

Ali juga menegaskan bahwa potensi sawah tadah hujan di Jawa Barat sebesar 201.702 ha (IP 100) dengan produksi 9.09 juta ton. Dari catatan secara nasional, 7,4 juta hektare luas baku sawah di Indonesia, terdapat sekitar 36% merupakan sawah tadah hujan.

Sekadar informasi, pada periode 2019-2023, Jawa Barat telah mendapatkan bantuan dari Kementan berupa Cultivator untuk lahan seluas 2.084 hektare, hand sprayer untuk lahan seluas 5.517 hektare, pompa air 4.162 unit, rice transplanter 33 unit, traktor roda dua sebanyak 3.585 unit, traktor roda empat sejumlah 298 unit, dan rehab jaringan irigasi sejumlah 1.186 unit. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat