visitaaponce.com

Malware Mobile Banking Tumbuh 32 Persen pada 2023

Malware Mobile Banking Tumbuh 32 Persen pada 2023
Ilustrasi(Freepik)

KASPERSKY telah merilis Laporan Ancaman Keuangan tahunan untuk 2023, yang menawarkan analisis terperinci tentang lanskap ancaman siber finansial yang terus berkembang. 

Laporan tersebut mengungkapkan peningkatan signifikan dalam malware mobile banking dan phishing terkait aset kripto, sekaligus menandakan meningkatnya ancaman terhadap aset keuangan digital.

Dalam 12 bulan terakhir telah terjadi peningkatan substansial dalam jumlah pengguna yang menghadapi Trojan mobile banking, dengan serangan terhadap pengguna Android melonjak sebesar 32% – berbeda dengan 2022. 

Baca juga : Selama 2023, Penjahat Siber Kirimkan 411 Ribu File Berbahaya Setiap Harinya

Trojan perbankan yang paling umum adalah Bian.h, yang mencakup 22% dari seluruh serangan Android. 

Secara geografis, Afghanistan, Turkmenistan, dan Tajikistan mencatat jumlah tertinggi pengguna yang menghadapi Trojan perbankan, Turki memimpin serangan malware mobile banking, dengan hampir 3% pengguna terkena dampaknya (2,98%).
 
Meskipun jumlah pengguna yang terkena dampak malware PC finansial mengalami penurunan sebesar 11% pada 2023, Ramnit dan Zbot diidentifikasi sebagai kelompok malware yang paling dominan, dan menargetkan lebih dari 50% pengguna yang terkena dampak. 

Konsumen terus menjadi target utama, mencakup 61,2% dari seluruh serangan.

Baca juga : 20% Pengguna Komputer di Indonesia Jadi Korban Serangan Siber

Pada 2023, phishing finansial masih menjadi ancaman yang signifikan, menyumbang 27,32% dari seluruh serangan phishing terhadap pengguna korporat dan 30,68% terhadap pengguna individu. 

Merek toko elektronik ternama diidentifikasi sebagai daya tarik utama, dengan 41,65% upaya phishing terdeteksi. 

Selain itu, phishing PayPal mewakili 54,78% halaman phishing yang menargetkan pengguna sistem pembayaran elektronik. 

Baca juga : Di Paruh Pertama 2023, Ancaman Siber terhadap UMKM Indonesia Meningkat

Laporan tersebut juga menyoroti pertumbuhan phishing terkait aset kripto sebesar 16 persen tahun-ke-tahun, dengan 5,84 juta deteksi pada 2023 dibandingkan dengan 5,04 juta pada 2022.

Phishing e-shop diidentifikasi sebagai yang paling umum, mencatat 41,65% dari seluruh halaman phishing finansial. Amazon muncul sebagai toko online yang paling banyak ditiru, menyumbang 34% upaya phishing, diikuti Apple sebesar 18,66%, dan Netflix sebesar 14,71%. 

PayPal adalah sistem pembayaran yang paling ditargetkan, dengan 54,73% serangan.

Phishing dan penipuan terkait aset kripto terus berkembang, dengan Kaspersky mencegah sebanyak 5.838.499 upaya untuk mengikuti tautan phishing bertema aset kripto – peningkatan sebesar 16% dibandingkan 2022. Para penipu meniru pertukaran aset kripto dan menawarkan koin atas nama perusahaan besar seperti Apple.

“Uang selalu menjadi magnet bagi penjahat siber, dan sebagian besar serangan malware bermotif finansial. Lonjakan malware seluler yang terjadi tahun lalu menyoroti tren kejahatan dunia maya yang mengkhawatirkan. Dengan munculnya jenis malware baru yang semakin canggih, para penyerang mengembangkan taktik mereka untuk menargetkan perangkat seluler dengan lebih agresif. Hal ini menggarisbawahi pentingnya bagi individu dan bisnis untuk meningkatkan kewaspadaan, memperbarui langkah-langkah perlindungan, dan memperkuat keamanan perangkat mereka,” papar pakar keamanan di Kaspersky Igor Golovin, .

Agar Anda tetap aman dari malware seluler, Kaspersky merekomendasikan:

  • Lebih aman mengunduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play atau Amazon Appstore. Aplikasi dari pasar-pasar ini tidak 100% aman dari malware, namun mereka telah melalui pemeriksaan oleh perwakilan toko dan terdapat beberapa sistem penyaringan — tidak semua aplikasi bisa masuk ke toko-toko ini.
  • Periksa izin aplikasi yang Anda gunakan dan pikirkan baik-baik sebelum mengizinkan suatu aplikasi, terutama jika menyangkut izin berisiko tinggi seperti izin untuk menggunakan Layanan Aksesibilitas.
  • Solusi keamanan yang andal dapat membantu Anda mendeteksi aplikasi dan adware berbahaya, apa pun teknik penyamarannya sebelum aplikasi dan adware tersebut mulai berperilaku buruk pada perangkat.
  • Saran yang baik adalah memperbarui sistem operasi dan aplikasi penting saat pembaruan tersedia. Banyak masalah keamanan yang dapat diselesaikan dengan menginstal perangkat lunak versi terbaru. (RO/Z-1)


Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat