visitaaponce.com

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Beresiko Ganggu Fiskal Negara

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Beresiko Ganggu Fiskal Negara
Calon presiden terpilih Prabowo Subianto berencana akan menambah jumlah menteri di kabinetnya(Antara)

PENGAMAT ekonomi Yanuar Rizki menilai wacana penambahan kementerian baru di masa pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang akan menambah risiko fiskal. Pasalnya, kondisi ekonomi secara global saat ini tidak menentu dengan berbagai tantangan seperti inflasi dan kenaikan suku bunga.

"Penambahan kementerian, akan menambah risiko fiskal atau fiscal cliff," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (15/5).

Menurutnya, penambahan kementerian sama saja menambah anggaran belanja negara. Sementara di sisi lain, penerimaan negara malah tidak stabil akibat tekanan ekonomi global saat ini. 

Baca juga : PDIP dan Gerindra Debat soal Efektivitas Penambahan Menteri Prabowo

Untuk itu, sangatlah tidak efisien bila pemerintahan mendatang menaikan anggaran belanja tanpa memperhatikan penerimaan negara.

"Indonesia bisa memasuki jurang fiskal atau fiskal cliff, karena saat tekanan global ke arah uang ketat suku bunga tinggi, inflasi tinggi pangan dan energi, penerimaan negara juga tidak stabil. Sehingga jika belanja tidak dilakukan efisiensi, akan terjadi fiskal cliff," jelasnya.

Dia berharap pemerintah benar-benar menerapkan kebijakan yang tepat dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan di masa mendatang. Ekonomi global yang belum stabil, serta potensi menambah buruknya situasi si kawasan juga harus diantisipasi.(Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat