Pertamina Dapat Kompensasi Solar-Pertalite sebesar Rp43,52 Triliun
![Pertamina Dapat Kompensasi Solar-Pertalite sebesar Rp43,52 Triliun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/f7fa78e9717762b1ed5fe43ea504aadb.jpg)
PT Pertamina menerima pembayaran dana kompensasi bahan bakar minyak (BBM) atas kekurangan penerimaan akibat penetapan harga jual eceran jenis BBM tertentu (JBT) minyak solar dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) bensin (Gasoline) RON 90 atau pertalite periode triwulan IV 2023 sebesar Rp43,52 triliun termasuk pajak atau Rp39,20 triliun tidak termasuk pajak.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan besaran nilai kompensasi selisih harga jual formula dan harga jual eceran di SPBU atas penyaluran solar dan pertalite telah direviu oleh Inspektorat Kementerian Keuangan RI (Itjen Kemenkeu) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah terkait dana kompensasi BBM yang telah disalurkan Pertamina pada triwulan IV 2023. Dana kompensasi sudah masuk kas perseroan," kata Nicke melalui keterangan resmi, Jumat (24/5).
Baca juga : ESDM Minta Pertamina Jaga Kuota Solar Supaya Tak Langka
Selama tahun lalu, Pertamina berhasil melakukan realisasi penyaluran untuk JBT minyak solar sebesar 17,4 juta kiloliter (kl) dan JBKP pertalite sebanyak 30,0 juta kl.
Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya menyalurkan BBM bersubsidi secara optimal agar dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain menggunakan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM bersubsidi di SPBU secara real time.
Perusahaan pelat merah itu juga mengembangkan alert system atau sistem peringatan yang mengirimkan exception signal dan dimonitor langsung dari command center Pertamina. Melalui sistem ini, data transaksi tidak wajar seperti pengisian di atas 200 liter solar untuk satu kendaraan bermotor atau pengisian BBM PSO (public service obligation) atau bersubsidi kepada kendaraan yang tidak mendaftarkan nomor polisi (nopol) kendaraannya akan termonitor langsung oleh Pertamina.
"Sejak implementasi exception signal ini pada 1 Agustus 2022 hingga triwulan I 2024, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$281 juta atau sekitar Rp4,4 trilliun," jelas Nicke.
Perseroan juga melakukan penguatan sarana dan fasilitas digitalisasi di SPBU. Pertamina berkomitmen menerapkan digitalisasi di seluruh SPBU Pertamina yang mencapai lebih dari 8000 unit, termasuk SPBU yang berada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Hingga saat ini tercatat 82% SPBU telah terkoneksi dengan sistem digitalisasi Pertamina. (Z-11)
Terkini Lainnya
Menteri ESDM Ungkap Ada Usulan Harga Pertalite Naik
Jangkau Wilayah Terpencil, Legislator Apresiasi Distribusi BBM Sampai Pelosok
Anggota Komisi VI DPR Ingatkan Distribusi Energi Harus Dikelola dengan Baik
Rupiah Terpuruk, Impor Minyak RI Semakin Tertekan
Subsidi Energi Diusulkan Naik Tahun Depan
Jokowi Bilang Inflasi RI Salah Satu Terbaik Dunia, Ekonom: Tidak Apple to Apple
Kasus SPBU Berakhir Damai, Kwarnas Pramuka Ingatkan Pengelola Berbisnis Jujur
Tiga Terdakwa Pemalsuan Pertamax di SPBU Cimanggis Depok Disidangkan
Pengguna Kendaraan Hibrida tidak Sering Antre di SPBU
Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi, 2 Pelaku Ditangkap Polisi di Ciamis
Antisipasi Macet Jalur Merak, Pertamina Siagakan 11 SPBU Kantong
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap