visitaaponce.com

PIS Perkuat Bisnis Angkutan LPG dengan Menggandeng Mitra Global

PIS Perkuat Bisnis Angkutan LPG dengan Menggandeng Mitra Global
Galangan kapal jenis Very Large Gas Carrier (VLGC) milik Pertamina.(Antara)

PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat bisnis angkutan liquid petroleum gas (LPG) dengan menggandeng mitra perusahaan perkapalan berskala global terkemuka, B International Shipping and Logistic DMMC (B Shipping). CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan kerja sama tersebut sejalan dengan arahan Kementerian BUMN untuk meningkatkan nilai aset perusahaan.

"Kami mendorong sinergi dengan partner strategis demi meremajakan dan memperkuat armada kami untuk distribusi energi ke seluruh penjuru negeri," ujar Yoki melalui keterangan tertulis, Kamis (20/6).

PIS telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan B Shipping untuk pembelian dan/atau charter kapal LPG di Istanbul, Turki. Penandatanganan dilakukan CEO PIS Yoki Firnandi dan CEO B Shipping Emin Imanov.

Baca juga : PIS Siapkan 326 Kapal Jaga Kelancaran Pasokan BBM dan LPG Selama Ramadan

PIS dan BGN sebelumnya telah berkolaborasi dalam pengadaan kapal gas raksasa (very large gas carrier/VLGC) Tulip dan Bergenia pada Januari 2024. Melalui kerja sama itu, B Shipping telah mendukung PIS sebagai pengangkut LPG terbesar di Asia Tenggara.

Saat ini, kerja sama dengan dilakukan untuk mengeksplorasi peluang lebih lanjut dan menambah nilai PIS dalam transportasi LPG. Salah satu pembahasan meliputi konsep dan model bisnis, termasuk mempertimbangkan akuisisi dan sewa kapal, serta manajemen kapal.

Yoki menambahkan kolaborasi itu sejalan dengan pendekatan investasi strategis PIS pada kapal-kapal baru sambil memaksimalkan keuntungan dari aset yang ada. Saat ini, terdapat 419 VLGC yang beroperasi di seluruh dunia, dengan rata-rata usia kapal 10,08 tahun.

"PIS memiliki tujuh VLGC dengan rata-rata usia 3,42 tahun, sehingga memberikan keunggulan operasional yang lebih andal dan memenuhi regulasi terkini. Kami juga menerapkan strategi alokasi armada yang prudent dengan melihat situasi dan harga di pasar, apakah itu owned, leased, atau time charter-out dan mempertahankan praktik investasi tersebut untuk pertumbuhan berkelanjutan," tandas Yoki. (Ant/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat