visitaaponce.com

Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan

Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Ilustrasi generasi Z(Freepik)

KENYAMANAN dalam bekerja menjadi faktor penting yang diperhatikan generasi Z dan milenial. Jessica Casey Jaya dari Apiary Academy, sebuah ekosistem yang memfasilitasi pertumbuhan karier dan bisnis, berpendapat bahwa saat ini Human Resources (HR) pada sebuah perusahaan tidak bisa memprioritaskan hanya pada performa karyawan, melainkan harus memperhatikan well being atau kesejahteraan pekerja.

“Jadi para HR harus mendesain workplace yang aman dan nyaman untuk employee dari sisi fisik, emosional, dan mental. Terutama karena mungkin generasi kita sudah berbeda. Jadi perusahaan itu harus memperhatikan semua ini, gak cuma dari satu sisi,” ujarnya pada acara Future of Work Summit 2024 di Kuningan City, Jakarta Selatan, Kamis (27/6).

Untuk itu, acara Future of Work Summit 2024 yang diselenggarakan Apiary berfokus pada aspek manusia dalam kesuksesan perusahaan. Dalam sejumlah panel yang tersedia, berbagai topik dibahas sesuai dengan tema utama yaitu Building a Human-Centered Workforce for Sustainable Success.

Baca juga : Dear Gen Z, Ini Tiga Aspek Penting Pengembangan Diri dalam Karier

“Karena ini event pertama HR, kami mau providing safe space dulu buat para HR, saling curhat dulu masalahnya apa. Ini lebih ke gathering feedback,” ujarnya.

Di sisi lain, preferensi aspek kenyamanan dalam bekerja juga membuat adanya pergeseran tren pekerja dari sektor formal ke informal. Wakil ketua bidang IV Forum Digital BUMN (Fordigi) Munadi Herlambang menyampaikan ada pergeseran sekitar 30% dari pekerja formal ke informal dalam dua tahun terakhir.

“Pergeseran dari sektor formal ke informal ini terutama motornya generasi milenial dan gen z. Faktornya tadi, kenyamanan, fleksibilitas waktu, dan sebagainya,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Ia melihat fenomena banyak angkatan kerja muda pindah dari perusahaan formal ke perusahaan informal. Faktor penyebabnya antara lain tempat kerja dan waktu kerja yang lebih fleksibel.

“Itu boleh-boleh saja tapi harus menjamin bahwa masa depan maupun recurring income, kepastian pendapatan, itu terjaga. Terutama ditambah social security, maksudnya mereka harus terjamin beberapa jaminan seperti BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan. Ketika ada pekerjaan informal, mereka juga harus ter-cover seperti itu, sama dengan pekerjaan-pekerjaan formal lainnya,” ungkapnya. (Ifa/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat