visitaaponce.com

Indoritel Pacu Ekspansi Entitas Anak dan Asosiasi

Indoritel Pacu Ekspansi Entitas Anak dan Asosiasi
RUPS Indoritel(Dok.Indoritel)


PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) selaku induk usaha atas entitas asosiasi PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Fastfood Indonesia Tbk (FAST) dan induk dari entitas anak, yaitu PT Mega Akses Persada (MAP/ FiberStar) meyakini strategi ekspansi dan sinergi antara entitas anak dan entitas asosiasi merupakan kunci pertumbuhan berkelanjutan.

Di tengah kondisi perekonomian yang baru pulih pascapandemi, ketidakstabilan geopolitik dan nilai tukar rupiah yang terus melemah, Indoritel terus melakukan ekspansi pada entitas anak (FiberStar) dan entitas asosiasi (Indomaret, FAST, ROTI).

"Perseroan mendorong entitas anak dan entitas asosiasi untuk berkembang dan menerapkan langkah-langkah strategis secara tepat, termasuk mengembangkan produk dan jasa, memperluas dan memperkuat jaringan, serta meningkatkan kualitas layanan secara optimal," kata Presiden Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Haliman Kustedjo, di Jakarta, Jumat (28/6).

Baca juga : CSAP Catatkan Pendapatan Rp16,45 Triliun pada 2023

Haliman mengungkapkan sejumlah rencana pengembangan strategis Indoritel yang mencakup entitas anak dan entitas asosiasi.  Pada entitas asosiasi, PT Indomarco Prismatama (Indomaret) menargetkan hingga akhir 2024 ini dapat menambah 1.000 gerai, sehingga menjadi berjumlah 23.456 gerai yang tersebar di 34 provinsi.

Saat ini Indomaret (per Desember 2023) memiliki 22.456 toko yang dikelola langsung , dari  5.774 toko terwaralaba. Tercatat lebih dari 13.791 pelaku UMKM ikut berjualan di sekitar area toko Indomaret sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi masyarakat (community development).

Selanjutnya, PT Fastfood Indonesia Tbk., (FAST, KFC), sebagai pemegang hak waralaba tunggal untuk merek KFC dan Taco Bell di Indonesia, menargetkan pada 2024, dapat melakukan penambahan 15 gerai baru KFC dan 5 gerai baru Taco Bell. Dengan demikian pada akhir tahun diharapkan jumlah total gerai KFC sebanyak 769 gerai dan TacoBell sebanyak 13 gerai.

Baca juga : Rupiah Merosot, MAP Bakal Sesuaikan Harga Jual Ritel

Terakhir, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI), selaku produsen roti massal pertama dan terbesar di Indonesia dengan brand Sari Roti berencana menyelesaikan pembangunan satu pabrik baru di Pekanbaru, Riau. Pabrik ini akan melengkapi jumlah pabrik menjadi 15 yang tersebar di berbagai lokasi yang strategis.

Haliman mengatakan strategi usaha tersebut guna mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Sinergi antara kinerja yang dilakukan oleh entitas anak dan kinerja yang dilakukan melalui entitas asosiasi diharapkan akan mendorong Perseroan mencapai kinerja positif yang berkelanjutan.

Entitas anak
Pada entitas anak, PT Mega Akses Persada (Fiberstar) pada 2024 berencana menambah panjang gelaran kabel sepanjang 5.000 km, sehingga diharapkan total panjang gelaran pada akhir tahun dapat mencapai +49.000 km atau 500.000 Home passed. Sementara itu, untuk target sambungan pelanggan (Home connected) pada 2024 ini ditargetkan bisa mencapai 500.000 unit (naik 48,44% yoy).

Baca juga : Kecerdasan Buatan untuk Usaha Ritel

"FiberStar terus berupaya melakukan modernisasi teknologi terkini dan meningkatkan cakupan homepass untuk kemudahan dan kepuasan pelanggan, serta berkontribusi dalam percepatan pengembangan internet di Indonesia," ujar Haliman.

Kondisi geografis Indonesia yang luas dan terdiri dari ribuan pulau menjadi kendala tersendiri untuk pemasangan jaringan kabel serat optik. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), jaringan kabel serat optik baru melayani sekitar 30% wilayah Indonesia. Padahal pembangunan jaringan kabel serat optik sudah dimulai sejak 2005.

Dibutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, pemerintah, swasta, dan masyarakat agar pembangunan jaringan dapat mencapai seluruh pelosok negeri. Diharapkan, setidaknya 80% dari seluruh kabupaten/kota sudah tersambung jaringan kabel serat optik pada 2045 sehingga memperkecil kesenjangan digital antar daerah di Indonesia.

Baca juga : Kimia Farma Catatkan Kenaikan Pendapatan pada 2023

Haliman Kustedjo mengatakan, hal tersebut merupakan peluang bagi entitas anak untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Pada 2023, FiberStar merampungkan modernisasi dan integrasi jaringan backbone Jawa dan Bali baik di darat maupun melalui kabel laut Jakarta hingga Surabaya dengan teknologi dari Huawei.

Untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan, FiberStar melakukan inovasi layanan managed service untuk pelanggan korporasi, terutama segmen banking dan financial dengan produk Software Defined Wide Area Network (SDWAN) dan Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM), serta solusi teknologi informasi lainnya untuk mendukung digitalisasi dengan teknologi ramah lingkungan.

Peningkatan kualitas layanan juga dilakukan seiring dengan perkembangan bisnis FiberStar yang terus bertumbuh. Hal ini membutuhkan dukungan solusi teknologi yang andal. Oleh sebab itu, pada 2023 FiberStar menerapkan aplikasi SAP (System Application and Processing) sebagai solusi untuk ERP dan billing system.

Kinerja positif entitas anak yang 71,97% sahamnya dimiliki Indoritel baik secara langsung maupun tidak langsung, tiap tahun bertumbuh dan berkontribusi positif atas kinerja top dan bottom line Perseroan.

Secara rata-rata dari 2021 hingga 2023 (Compounded Annual Growth Rate/ CAGR) untuk sisi pendapatan tercatat sebesar 28,3%. Kontribusi pendapatan pada 2023 tercatat sebesar Rp1,39 triliun atau naik 22,1% yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,14 triliun.  Adapun laba bersih 2023 tercatat Rp235 miliar dengan total aset mencapai Rp4,20 triliun, tumbuh 22,1% yoy dibandingkan tahun lalu yang Rp3,44 triliun.

"Kinerja anak usaha tersebut, memberikan kontribusi positif atas kinerja pendapatan dan laba bersih Perseroan. Pencapaian tersebut ditambah dengan kontribusi pendapatan dan laba bersih dari entitas asosiasi yang sahamnya dimiliki Perseroan. Dengan demikian Perseroan dapat membukukan kinerja positif," kata Haliman.

Perseroan optimis, kinerja akan terus meningkat di 2024. Hal tersebut berdasarkan prospek industri ritel Indonesia yang cukup optimis. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang baik dan faktor demografi memberikan gambaran yang menjanjikan.

Selain itu, transformasi digital dan e-commerce juga menjadi salah satu faktor pendukung. Revolusi digital telah mendorong pertumbuhan e-commerce dan memberikan dampak yang besar pada sektor ritel Indonesia. Aprindo memproyeksikan industri ritel akan mengalami kenaikan sejak triwulan pertama 2024 didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat terkait penyelenggaraan Pemilu, ditambah faktor bulan Ramadan dan Idul Fitri pada triwulan kedua. Industri ritel diperkirakan akan tumbuh sekitar 3,7-3,8% pada 2024, naik tipis dari 3,6% pada 2023.

Hal tersebut sejalan dengan proyeksi Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (GAPMMI) yang memproyeksikan industri F&B nasional akan naik 7%. Proyeksi ini antara lain didasarkan pada pertumbuhan kelas menengah yang mencapai sekitar 53 juta jiwa. Kelas menengah menjadi motor pertumbuhan karena mampu menyumbang separuh dari total konsumsi rumah tangga nasional.

"Menurut survei, 49,25% populasi Indonesia kebanyakan menghabiskan uang mereka di F&B. Secara demografis, 53,81% mayoritas populasi ini diisi oleh milenial dan Gen (generasi) Z yang suka mencoba produk dan pengalaman baru. Hal tersebut merupakan indikator positif atas keberlangsungan investasi Perseroan di Indomaret, KFC, ROTI yang bergeral di sektor ritel," pungkas Haliman.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat