Family Office Harus Didukung Kepastian Hukum dan Keamanan Data
EKONOM dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ariyo DP Irhamna menilai rencana membangun Family Office atau Kantor Keluarga untuk menarik investor asing yang memiliki potensi pencucian uang. Pasalnya Indonesia masih tertinggal dalam aspek kepastian hukum, keamanan data, hingga kelembagaan ekonomi.
"Pemerintah sepertinya sangat latah, dan terkesan ikut-ikutan. Padahal wealth family melakukan investasi di family office dengan kalkulasi yang tidak hanya mempertimbangkan aspek investasi, namun juga aspek lain, seperti aspek kelembagaan ekonomi, keamanan data, kepastian hukum, dan lainnya," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (2/7).
Menurutnya aspek-aspek tersebut masih belum matang bagi Indonesia. Bahkan hal itu merupakan kelemahan yang sering kali dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu, termasuk untuk pencucian uang.
Baca juga : Luhut soal Family Office: Uang Orang Tajir Nangkring di Indonesia
Ariyo menyebut bahwa mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) belum mampu menarik banyak investor asing. Padahal berbagai kebijakan ramah investor terus diterapkan pemerintah termasuk rencana Family Office.
"Seperti yang kita ketahui bahwa ketiga hal tersebut Indonesia masih sangat tertinggal. Hal tersebut terbukti mega proyek IKN tidak mampu menarik investor dunia. Bahkan, Presiden sudah mengunjungi Elon Musk tapi ternyata tidak jadi investasi, malahan Tesla investasi di Vietnam," imbuhnya.
Untuk menarik investor untuk yang berkualitas, pemerintah tidak perlu terburu-buru dalam memberlakukan kebijakan. Paling penting adalah memperbaiki kepastian hukum sehingga investor asing merasa aman untuk menamkan modalnya di Indonesia.
"Jadi, pemerintah jika ingin menarik investasi asing yang berkualitas, harus memperbaiki kepastian hukum dan bisnis, kelembagaan ekonomi," tandasnya. (Van/Z-7)
Terkini Lainnya
Pemulung Bobol Kantor Perusahaan di Jakbar, Kerugian Rp220 Juta
DKI Jakarta Satu-satunya Daerah dengan Tata Kelola Pemerintah Berkategori Baik Versi BSKDN
UU Cipta Kerja Didesain untuk Ciptakan Lapangan Kerja yang Dinamis
Masih Banyak Ruang Perkantoran Kosong di Jakarta
Busana Nyaman dan Formal jadi Gaya Tren Fashion Kantoran Terbaru
Pembentukan Family Office, Luhut Bakal Bawa Hakim Internasional
Family Office Berpontesi Langgengkan Praktik Pencucian Uang
Luhut soal Family Office: Uang Orang Tajir Nangkring di Indonesia
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap