Masih Banyak Ruang Perkantoran Kosong di Jakarta
SEKTOR perkantoran di Jakarta dinilai cukup menggembirakan karena tidak ada pasokan baru pada tahun ini. Maklum, masih banyak kantor yang kosong.
"Kalau kita melihat pada 2024 di CBD Jakarta tidak ada pasokan baru. Sesuai proyeksi tidak akan ada pasokan baru sehingga ini merupakan salah satu indikasi yang cukup menggembirakan untuk sektor perkantoran, karena kita tahu saat ini memang kondisinya ada sekitar 2 juta meter persegi ruang perkantoran yang masih belum tergunakan atau terutilisasi," ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Rabu (4/7).
Menurut Ferry, dengan absennya pasokan perkantoran baru tersebut merupakan kondisi yang dilihat sebagai sesuatu yang positif. "Mungkin beda cara kita memandang, misalnya untuk apartemen. Namun kalau di sektor perkantoran ini pasokan sedikit menjadi salah satu katalis untuk sektor perkantoran bisa lebih bergerak, lebih positif," katanya.
Baca juga : SOHO Upper West Laris, Sinar Mas Land Tawarkan Apartemen Tipe 2BR
Artinya, lanjut dia, terdapat potensi bahwa okupansi juga bisa membaik, terutama jika nanti melihat proyeksi ekonomi lebih baik dengan pemerintahan yang baru. Kemudian bisnis bertumbuh dan penyerapan naik, sementara pasokannya stagnan.
"Walaupun memang untuk kembali ke angka semula itu memang agak masih berat. Kenapa? Karena kekosongan ruang kantor di Jakarta itu sampai 2 juta meter persegi butuh waktu yang cukup panjang," kata Ferry.
Tingkat hunian perkantoran sudah mulai bergerak naik. Tingkat hunian perkantoran pada kuartal II tahun ini untuk kawasan CBD sebesar 74,7% dan di luar CBD Jakarta 77,2%.
Baca juga : GB Sanitaryware kembali Kolaborasi dengan Hotel Fairfield
Keterbatasan pasokan akan mendorong tingkat hunian perkantoran naik. Pasar perkantoran masih berpihak kepada penyewa sehingga penawaran tarif sewa yang kompetitif dan kemudahan dalam menyewa masih akan berlangsung.
Bisnis perkantoran beda dengan apartemen yang terus bertumbuh. Head of Sales and Marketing Sky House BSD+, Tan Aries Wijaya, menuturkan belum lama ini Presiden Joko Widodo menetapkan Kawasan Pengembangan Terpadu BSD sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) 2024 sehingga akan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.
"Hal ini tentu membawa dampak positif terhadap value Sky House BSD+ di masa mendatang, terutama membuka peluang investasi yang sangat menjanjikan bagi para investor dan menjadi pilihan hunian bagi masyarakat sekitar," ujar Aries. Risland Indonesia, pengembang apartemen Sky House BSD+, menargetkan serah terima unit pada 2025, setelah tutup atap, Senin (1/7).
Hingga kini terjual lebih dari 4.200 unit. Lokasinya strategis di CBD BSD City, tepatnya samping AEON Mall, serta dikelilingi perkantoran berskala internasional dan pusat perbelanjaan.
Tower Kensington memiliki berbagai kemudahan pembayaran dan tipe unit, yaitu studio, 1 kamar tidur, dan 2 kamar tidur. Harganya mulai dari Rp500 jutaan yang dilengkapi dengan kitchen set dan lantai wood parquet. (Ant/Z-2)
Terkini Lainnya
Penemuan Kalender Kuno di Ngarai AS: Arkeolog Terkesima dengan Bukti Peradaban Hebat
Risland Gandeng BRI agar Harga Apartemen Terjangkau
Dekat Pusat Perbelanjaan Jadi Daya Tarik Pembeli Apartemen Kini
Kisruh di Apartemen Graha Cempaka Mas, Warga Mengadu ke Pj Gubernur Teguh
Song Jae Rim Meninggal, Polisi Temukan Surat 2 Halaman di Apartemen
Podomoro Golf View Resmi Serah Terima Unit Apartemen Tower
Profesor Kehormatan
Organisasi Masyarakat dan Tuberkulosis
Ruang Didik Muhammadiyah
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap