Legislator Demokrat dan PKS Setuju Secepatnya Dibentuk Pansus Dugaan Skandal Mark Up Impor Beras
![Legislator Demokrat dan PKS Setuju Secepatnya Dibentuk Pansus Dugaan Skandal Mark Up Impor Beras](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/07/4db8af1d268d64722c1c1da989a42ac5.png)
DORONGAN pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mengungkap dugaan skandal mark up (selisih harga) impor 2,2 juta ton beras senilai Rp2,7 triliun dan kerugian negara akibat demurrage impor beras senilai Rp294,5 miliar terus menguat. Setelah Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kini legislator dari Partai Demokrat dan PKS turut mendorong agar Pansus dugaan skandal mark up impor beras Bulog dapat segara dibentuk di DPR.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat Suhardi Duka mengaku setuju jika Pansus dugaan skandal mark up impor beras dapat secepatnya dibentuk.
“Pansus setuju kalau memang kuat dugaan mark up harga pembelian (beras),” kata Suhardi Duka, Selasa, (9/7).
Baca juga : Komisi IV DPR Bakal Dorong Pansus Ungkap Dugaan Mark Up Impor Beras
Suhardi Duka menduga murahnya harga beras yang di impor ke Indonesia merupakan stok milik negara-negara produksi yang telah lama tersimpan di gudang.
“Beras impor itu murah karena stok negara-negara produksi yang ada di gudang mereka sehingga rasanya kurang enak karena beras stok 6 bulan ke atas,” beber Suhardi Duka.
Senada, Anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Andi Akmal Pasluddin turut mendukung dibentuknya Pansus dugaan skandal mark up impor beras Bulog. Andi Akmal berharap, Pansus dugaan skandal mark up impor beras dapat secepatnya dibentuk.
Baca juga : Anggota DPR Intan Fauzi Dampingi Supian Suri di Pilkada Depok
“Sangat mendukung usulan (Pansus skandal mark up impor beras) tersebut,” tegas dia.
Pembentukan Pansus, kata Andi Akmal, diperlukan untuk mengetahui kebenaran soal dugaan skandal mark up impor beras yang menyeret nama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.
Menurut Andi Akmal, jika mark up impor beras tersebut benar adanya tentu akan melukai hati para petani dan rakyat Indonesia.
“Karena apabila benar sangat melukai hati petani dan rakyat Indonesia,” tandasnya. (Nov)
Terkini Lainnya
Pilkada Sulteng, Partai Demokrat Usung Anwar-Renny
Pilkada Riau, Demokrat Usung M Nasir-M Wardan
AHY: Belum Ada Permintaan Jokowi Agar Demokrat Dukung Kaesang
PKS Beri Rekomendasi Anwar-Reny Maju Pilkada Sulawesi Tengah
Demokrat: KPK Dulu pernah Ditakuti DPR
PSI dan PKS Jajaki Peluang Berkoalisi di Solo
PDIP: PKS Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim untuk Main Aman
Tatap Pilgub Jabar, Ilham Habibie Gencar Turun ke Akar Rumput
NasDem Sambangi DPP PKS, Ajak Usung Ilham Habibie dan Ulangi Koalisi 01
PKS Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim
PKS Optimistis Jalin Kerja Sama dengan NasDem di Pilgub Jabar dan Jakarta
Mendampingi Generasi Stroberi
Berpendidikan secara Utuh
Perlukah Moderasi Beragama Dikembangkan sebagai Budaya Keilmuan?
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap