Mimpi Besar Mengangkat Komoditas Kabupaten Lembata
DIASPORA NTT Paulus Doni memiliki mimpi besar mengangkat komoditas dari Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekaligus memberdayakan masyarakat di wilayah tersebut.
Bekerja sama dengan Founder Kopi in Town Pasar Pagi Mangga Dua, Mikhael Rudy, mereka membangun sebuah ekosistem baru untuk memasarkan komoditas Lembata dengan tiga fokus utama yakni nilai ekonomi, nilai budaya dan nilai kemanusiaan.
“Kalau kita bicara mau mengangkat satu wilayah yang dalam tanda petik berada dalam posisi ekonomi masih dibilang jauh dari rata-rata nasional, sebenarnya yang kita butuh adalah akses modal, akses informasi, dan akses pasar, dan kami sedang mencoba untuk membangun sebuah ekosistem yang menitikberatkan ketiga hal ini,” kata pria yang karib disapa Polce Ruing saat di temui di Kopi in Town, Minggu (21/4).
Baca juga : Ekonomi NTT Triwulan IV 2023 Tumbuh Sebesar 4,14%
Polce menjabarkan, Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Belum lagi, kurangnya literasi bisnis yang dimiliki masyarakat Lembata kerap dimanfaatkan sejumlah oknum. Dalam kasus wastra misalnya Polce mengatakan masih ada oknum yang hanya mementingkan diri sendiri dengan memperkaya diri dan tidak berpihak kepada para penenun.
“Ada oknum-oknum yang ngerti harga pasar (kain tenun Lembata) secara nasional maupun internasional, namun mereka membeli di penenun ini dengan rendah harga dan menjualnya berkali-kali lipat. Jadi dia beli harga misalnya Rp500 ribu tapi dia jual misalnya di Sarinah (Jakarta) hingga puluhan juta bisa mencapai Rp12 juta itu kan enggak ada nilai kemanusiaannya,” tutur Polce.
Baca juga : Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation Berdayakan Penenun di Alor NTT
Karenanya, ekosistem baru pun dicanangkan Polce bersama Rudy. Lewat ekosistem yang direncanakan dapat berjalan tahun ini, nantinya diharapkan akan membawa ragam komoditas Lembata ke Jakarta yang menjadi salah satu market utama tetapi dengan menerapkan prinsip kemanusiaan.
Untuk tahap awal, Komoditas Lembata nantinya bakal di perkenalkan di Kopi in Town Pasar Pagi Mangga Dua. Polce berjanji tidak akan membeli barang-barang dari penenun atau petani dengan harga rendah, sistem bisnis dipastikan akan berlangsung secara terbuka.
“Ekosistem baru ini nanti akan menerapkan sistem keterbukaan, jadi konsep bisnisnya kami akan hitung semua, harga pasarnya berapa, harga produksi berapa, setelah menemukan kesepakatan nanti kita bagi sesuai kesepakatan, jadi semua dilakukan secara terbuka antara pasar, penenun atau petani dan pemodal,” tukasnya.(M-3)
Terkini Lainnya
Setelah Dilantik, Prabowo Resmikan Terminal Internasional Tipe A Kupang
Semangat Muda Berdaya untuk Kedaulatan Pangan Bergema di Lembata
Observatorium Nasional Timau Siap Pantau Satelit Buatan, Perluas Fungsi Teleskop untuk Pengamatan Antariksa
NTB dan NTT Harus Persiapkan PON 2028 dengan Baik
Dorong Program Pengembangan Anak Usia Dini di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur
DAS Benain-Noelmina di Pulau Timor Kritis, Forum DAS dan Icraf Siapkan Pemulihan
Laely Indah Lestari Raih Penghargaan Perempuan Inspiratif di Bidang Sosial dan Budaya
Isa Setyawan dan Sutardi Tampilkan Koleksi Wastra Nusantara untuk Gen Z di JFT 2024
Desainer Eni Joe Meriahkan Ulang Tahun Pertama KPPB dengan Sentuhan Kain Nusantara
Ini Cara Eni Joe Gaungkan Komitmen Cinta Budaya Tanah Air
Tenun NTT Ayo Tupas, Warisan Budaya Turun-Temurun
NU-Muhammadiyah dan Konsolidasi Demokrasi
Peningkatan Daya Saing Produk Indonesia Pasca-Belt and Road Initiative
Kurikulum Sekolah Damai
Pemerintahan Baru dan Reformasi Pemilu
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap