FTC AS Membuat Gugatan untuk Mencegah Pembelian Capri, Induk Versace, oleh Tapestry
![FTC AS Membuat Gugatan untuk Mencegah Pembelian Capri, Induk Versace, oleh Tapestry](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/094a70f381353690a821bf3c919dad80.jpg)
FEDERAL Trade Commission (FTC) AS mengumumkan telah menggugat untuk menghalangi kesepakatan senilai US$8,5 miliar antara grup mode Tapestry untuk membeli Capri, yang memiliki merek-merek mewah termasuk Michael Kors dan Versace.
"Akuisisi yang direncanakan ini, yang pertama kali diumumkan, Agustus lalu dan dianggap sebagai upaya untuk menciptakan raksasa mode global baru untuk bersaing dengan kekuatan Eropa, akan menghilangkan persaingan langsung antara merek-merek Tapestry dan Capri," kata FTC dalam sebuah pernyataan.
Kesepakatan yang diusulkan ini juga "akan memberikan Tapestry pangsa pasar dominan di pasar tas tangan 'luxury' yang terjangkau," tambah regulator antitrust AS.
Baca juga : Waduh, Hermes Digugat Konsumen, Dituduh Enggan Menjual Tas Birkin
Akuisisi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan menggabungkan aliran data pelanggan, memperluas jangkauan geografis, dan mencapai penghematan biaya tahunan sebesar US$200 juta dalam waktu tiga tahun setelah penutupan kesepakatan, kata dua perusahaan itu tahun lalu.
Jika disetujui, perusahaan baru juga akan mencakup merek sepatu terkenal Tapestry, Stuart Weitzman, dan Jimmy Choo milik Capri.
Akuisisi ini akan memberikan Tapestry portofolio mewah dengan beberapa merek yang berfokus pada sepatu dan tas tangan, serta penawaran pakaian yang diperkuat dengan Versace dan Kors, yang juga merupakan favorit selebriti.
Baca juga : Kolaborasi Miss Nomi dan Gadis Sampul Hadirkan Koleksi Memukau
"Penggabungan yang diusulkan ini mengancam untuk menghilangkan manfaat persaingan langsung antara Tapestry dan Capri bagi jutaan konsumen Amerika," kata FTC dalam sebuah pernyataan.
Ini termasuk "persaingan dalam harga, diskon dan promosi, inovasi, desain, pemasaran, dan periklanan," tambahnya.
FTC, sebuah lembaga independen yang ketuaannya diangkat oleh Presiden Joe Biden, dan divisi antitrust Departemen Kehakiman telah meningkatkan tindakan mereka terhadap penggabungan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada akhir Februari, FTC bergerak untuk menghalangi penggabungan supermarket besar.
Hanya beberapa hari kemudian, JetBlue dan Spirit Airlines mengumumkan bahwa mereka akan membatalkan fusi yang direncanakan mereka, setelah pengadilan pada bulan Januari memihak kepada Departemen Kehakiman dan menghentikan kesepakatan tersebut. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Teuku Wisnu: Merek Fesyen Lokal tak Kalah Bagus dari Brand Luar
Industri Fesyen Indonesia Ciptakan 17 Persen Lapangan Kerja dari Ekonomi Kreatif
Jangan Lewatkan! Willie Salim Akan Mengadakan Sesi Live Perdana di Shopee Live, Dapatkan Info Promonya di Sini
Eni Joe Promosikan Kain Betawi di Singapura Bersama Highend
Denny Malik dan Chitra Nartomo Mentori Anak Muda Aceh
Koleksi Bertema Soulful dari 50 Desainer akan Dipamerkan di Banyuwangi Fashion Parade 2024
Apa itu Product Life Cycle dan Bagaimana Cara Mengelolanya?
Produk Unggulan IIMS Diajak Tur Jawa
Dengan Fitur AI dari Mebiso, Hanya Perlu Lima Menit Deteksi Peluang Pendaftaran Merek Kekayaan Intelektual
Luxury Goods Bisa Jadi Sarana Investasi yang Menguntungkan
Menyambut Hari Anak Nasional 2024, Sampai Kapan Regulasi Zat Adiktif akan Berpihak pada Kepentingan Terbaik Anak?
Mendampingi Generasi Stroberi
Berpendidikan secara Utuh
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap