visitaaponce.com

Ariel Tatum Senang Dapat Menari Jaipong di Pagelaran Seni Sukabumi 1980

Ariel Tatum Senang Dapat Menari Jaipong di Pagelaran Seni Sukabumi 1980
Ariel Tatum(Instagram @arieltatum)

ARIEL Tatum mengaku senang akan terlibat dalam pagelaran seni yang dipersembahkan oleh Titimangsa berjudul Sukabumi 1980. Dalam kesempatan itu, dia akan unjuk gigi menari jaipong bersama Happy Salma.

Tarian Jaipong adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari daerah Karawang, Jawa Barat. Jaipong merupakan tarian gabungan dari sejumlah kesenian tradisional, misalnya pencak silat, ketuk tilu, dan wayang golek. Dari situlah tarian ini populer sebagai tarian yang memiliki gerakan-gerakan yang unik, energik, dan sederhana.

Menurutnya, keterlibatan dia dalam pagelaran seni tersebut berawal dari ketidaksengajaan sampai akhirnya dia diajak oleh Happy Salma untuk ikut menari bersama dirinya.

Baca juga: Ariel Tatum Mencari Ketenangan dalam Diam

“Akhirnya pecah telur nari tradisional di depan publik. Bukan nari Jawa, tapi mendadak Jaipongan. Berawal dari menemani Teh Happy Salma menari santai di rumahnya, sampai akhirnya ku beneran diajak pagelaran bersama teman-teman seniman Sunda di Sukabumi,” ungkap Ariel Tatum dilansir dari Instagram resminya.

Lebih lanjut, Ariel Tatum menjelaskan pagelaran Sukabumi 1980 akan menampilkan seni tradisi Sunda oleh teman-teman seniman yang berdedikasi untuk pemajuan seni budaya Sunda. Tarian, nyanyian dan musik yang akan ditampilkan adalah kesenian yang baru lahir atau yang terkenal di medio tahun 1980an.

Dia juga mengaku sudah sangat dekat dengan dunia tari sejak kecil karena pengaruh orang tua yang gemar dengan sejarah dan budaya.

Baca juga: Ariel Tatum Mengaku Kaget dengan Cara Kerja Garin

“Dari Taman Kanak-Kanak (TK) saya memang sudah aktif untuk menari tradisional,” lanjutnya.

Seiring berjalannya waktu dan kesibukan, Ariel Tatum meninggalkan dunia tari yang sudah dia geluti sejak kecil. Namun, lima tahun belakangan, dia kembali aktif untuk belajar tari daerah, khususnya tarian Yogyakarta dan juga Solo.

Bagi Ariel Tatum, melakoni atau belajar kembali seni tari membuat dia bisa lebih dekat dengan para leluhur dan menghargai apa yang sudah mereka ciptakan dengan berbagai kesulitannya.

“Lima tahun belakangan ini, saya balik lagi dan sejak tiga tahun lalu baru konsisten menari Jawa tepatnya daerah khas Jogja. Itu aku lakukan karena kesenangan pribadi saja,” ucap Ariel Tatum.

Ariel Tatum mengaku memiliki minat yang tinggi terhadap tradisi dan kebudayaan Indonesia yang sudah diwariskan secara turun temurun oleh para leluhur.

Dia berharap, penampilannya nanti dapat menginspirasi masyarakat, terutama generasi muda untuk mempelajari ragam kebudayaan yang ada di Indonesia.

Perlu diketahui, Titimangsa bersama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation akan menggelar kegiatan pagelaran seni tari bertajuk Sukabumi 1980 di Salabintana Conference Resort, Sukabumi, Jawa Barat, pada 8 Desember 2023 mendatang.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian menjelaskan bahwa pagelaran seni Sukabumi 1980 ini tidak hanya tentang memperkenalkan sejarah pertunjukan kebudayaan Sunda pada 43 tahun yang lalu, tapi juga sebagai upaya untuk merawat dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang mungkin pernah terlupakan.

Renitasari Adrian menambahkan bahwa Sukabumi yang berada di tanah Priangan Barat, memang banyak melahirkan beragam seni dan budaya yang sangat terawat sebagai penghormatan atas keagungan dan karunia alam semesta.

Sehingga, terselenggaranya kegiatan ini merupakan pembuktian bahwa sebuah pagelaran seni tari tidak hanya berfokus di kota-kota besar. Dengan memadukan alam sebagai keindahan yang sudah disediakan oleh Tuhan menjadi konsep yang sangat mengesankan nantinya.

Happy Salma sendiri menyatakan bahwa kegiatan seni tari ini akan memberikan pengalaman yang berbeda dan akan benar-benar membawa para penonton ke masa-masa era tahun 80-an.

“Alam menjadi bagian dari pertunjukan kita, para penonton nantinya akan dikelilingi dengan pemandangan gunung-gunung terbaik di wilayah sekitar seperti Gunung Pangrango, Gede dan juga Halimun. Sehingga, kita memanfaatkan alam sebagai atribut yang memang sudah disediakan oleh Tuhan untuk kita syukuri,” ucap Happy Salma.

Tidak hanya pertunjukan seni dan tari yang akan membawa para penonton ke era 80-an, berbagai jajanan di masa itu juga akan menjadi sajian yang sangat menarik untuk membuka memori lama para pengunjung yang pernah merasakan nikmatnya kehidupan di era tersebut.

Sukabumi di era 1980-an dikatakan sangat dekat dan dihargai oleh masyarakat. Di era tersebut, banyak paguron-paguron atau perguruan pencak silat yang kemudian dikreasikan dengan ibingan, estetika gerak tubuh musik kendang, pencak, kempul, terompet menjadi kreasi Tari jaipongan yang populer hingga mancanegara.

Meski begitu, memasuki era 2000-an, seni tari ini mulai banyak ditinggalkan oleh generasi muda akibat masuknya berbagai pengaruh budaya barat dengan berbagai gaya hidup yang kekinian sehingga gamelan yang lengkap sangat jarang ditampilkan. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat