Mhyajo-Franki Raden Berkolaborasi Tampilkan Opera Gitarja Sang Sri Tribhuwana
PEMENTASAN opera Majapahit: Gitarja Sang Sri Tribhuwana bakal digelar di Gedung Kesenian Jakarta. Rencananya, karya pentas bernuansa sakral yang disutradarai Mhyajo ini digelar pada Kamis (7/12) pukul 19.30 Wib.
Masih sama dengan pementasan sekuel pertama, Mhyajo bertindak sebagai penulis, sutradara, dan penata artistik. Ini ialah sekuel kedua dari opera Gayatri yang pernah dipentaskan di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pada Oktober 2022, dan di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, 4 November lalu.
Baca juga: Mengenang Karya Toeti Heraty Rooseno Lewat Konsel Musik Klasik
“Seperti juga dalam Gayatri, dalam lakon Gitarja Sang Sri Tribhuwana, penonton bakal diajak meresapi dan menikmati kekayaan dan kesakralan karakter perempuan, seorang perempuan Nusantara, yang dalam hal ini adalah ibu dari Hayam Wuruk."
"Yang lantas jadi jembatan bagi kerajaan leluhur Nusantara: Singasari, Medang (Mataram Kuno), kepada keturunan Rajasa dari Majapahit,” ungkap Mhyajo melalui keterangannya, Senin (4/12).
Di alur cerita Gitaraja Sang Sri Tribhuwana, penonton akan menyaksikan pementasan berformat opera. Mhyajo didampingi Nino Prabowo sebagai narator.
Selain itu, muncul pula Satya Cipta dan Bethu (pesinden) beserta 12 orang pelakon yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
“Masing-masing pelakon itu diseleksi lewat casting. Mereka menjalani proses reading melalui zoom. Barulah pada 27 November mereka bertemu offline untuk latihan bersama,” ujar Mhyajo.
Baca juga: Rahmania Astrini Bersiap Selama 3 Bulan untuk Jadi Pembuka Konser Coldplay
Untuk urusan musik, opera ini dipimpin Franki Raden bersama Indonesian National Orchestra yang terdiri dari 12 pemusik tradisi. Masing-masing pemain musik akan memainkan 4-5 alat musik.
“Sehingga ada sekitar 60 alat musik tradisi yang dimainkan. Ada rebana biang dari Betawi, ada saluwang dari Sumatra Barat, kolintang dari Sulawesi Utara, dan juga akan dimainkan musik Melayu,” terang Franki.
Kolaborasi artistik ini masih dilengkapi Iwan Hutapea (penata cahaya), Nabil Husein (penata suara), dan Kleting Titis Wiganti (penata kostum).
Kapokja Festival Kemendikbudristek Meta Amba Wana ikut mendukung penuh pementasan Gitarja Sang Sri Tribhuwana yang diproduksi GYTR.art ini.
“Di zaman saat ini, sebuah sejarah bisa diungkap dalam berbagai cara. Bisa dalam kemasan opera, pementasan live, bisa juga film dokumenter. Tergantung segmentasinya."
“Harus diakui cerita sejarah yang diungkap pada kemasan entertainment, lebih cepat diserap penonton, berbeda dengan pengungkapan sejarah yang diungkap dalam bentuk buku,” terangnya.
Pementasan Gitaraja Sang Sri Tribhuwana didukung pula antara lain oleh indonesiakaya.com, wonderfulindonesia, Mayora, dan Sukkhacitta. (RO/S-2)
Terkini Lainnya
Senjata Tradisional Bali, Tersimpan Filosofi Menarik di Dalamnya
3 Peninggalan Kerajaan Majapahit, Mulai dari Candi, Prasasti Hingga Kitab
Begini Nih, Rasa Makanan di Zaman Kerajaan Majapahit
Perahu Kuno Peninggalan Majapahit jadi Daya Tarik Desa Wisata Punjulharjo Rembang
Artefak Wadah Air Kerajaan Majapahit Ditemukan di Situs Kraton Pleret
Dinas Kebudayaan DKI Jelaskan Alasan Kenaikan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap