visitaaponce.com

Ifa Isfansyah Sebut Kompetisi Bagus untuk Industri Film

Ifa Isfansyah Sebut Kompetisi Bagus untuk Industri Film
Sutradara Ifa Isfansyah(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI)

SINEAS Ifa Isfansyah menyebut munculnya banyak sineas muda di industri perfilman membuat persaingan semakin kompetitif. Iklim kompetisi pun harus  terus diciptakan.

"Bagi industri, semakin ada kompetisi semakin bagus. Justru kita harus ciptakan kompetisi," kata Ifa, Sabtu (2/12) di Yogyakarta.

Sebagai seorang sutradara, Ifa menilai, banyaknya sutradara-sutradara baru merupakan hal positif, seperti yang tampak dalam JAFF Netpac ke-18 di Yogyakarta. Dalam ajang festival film tersebut, ia mencatat ada 24 sutradara baru.

Baca juga: Ini Rahasia Practical Effect di Film 13 Bom di Jakarta

Menurut dia, sutradara-sutradara baru banyak yang berani membuat bentuk film yang tidak biasa. Mereka membuat dengan perspektif mereka dan itu menjadi baru.

Ifa menekankan, kompetisi harus terus diciptakan agar sineas-sineas yang sudah ada pun juga terus berusaha untuk meningkatkan kualitas mereka. 

Oleh  sebab itulah, JAFF selalu memberi ruang bagi sineas-sineas baru agar industri perfilman bisa semakin berkembang dan maju.

Baca juga: Laura Basuki Senang Bekerja Sama dengan Widyawati

Kalau tidak ada kompetisi, orang-orang akan kerja seenaknya karena akan tetap dipakai. Dengan kata lain, jika tidak ada kompetisi, film dengan kualitas jelek pun akan tetap dijual.

"Namun, kalau ada kompetisi, industrinya akan semakin maju dan film-film  yang dihasilkan juga akan semakin berkualitas," papar dia.

Untuk industri perfilman di Indonesia, ia menilai saat ini sudah semakin  baik. Pasalnya, setiap tahun pasti ada film-film baru yang diputar di  festival-festival film besar.

Dari sisi penonton, bisnis film di Indonesia sudah kembali seperti sebelum masa pandemi. Hal tersebut berbeda dengan industri film di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), Korea, Tiongkok, India, ataupun Jepang, yang jumlah  penonton di bioskop belum seperti sebelum pandemi.

Kekuatan Asia

Ifa, yang menjabat sebagai Direktur JAFF, menilai, dalam dunia perfilman,  Asia memiliki maghnet tersendiri. Selain jumlah penduduknya yang besar,  tema-tema film yang dihasilkan juga sangat beragam.

"Film-film Asia sekarang konteks ceritanya sangat kaya dan stoknya masih banyak yang belum dieksplore," kata dia.

Dalam JAFF ke-18 ini, tema yang dipilih The Luminescence (pendaran). Dengan tema itu, ia berharap, sinema Asia bisa memiliki kekuatan berpendar dan memberi semangat bagi perfilman dunia.

"Sinema Asia merefleksikan masyarakatnya dengan memancarkan keindahannya sendiri," papar dia.

Ifa mengatakan, JAFF ke-19 akan ada yang baru guna menggairahkan pasar perfilman, yaitu akan ada market untuk mengoneksikan antara sineas baru dengan industri. 

"Tahun depan akan lebih terstruktur secara marketnya.  Dengan ini, bakat baru dalam perfilman bisa dipertemukan dengan industri profesional, seperti pasar. Kita sedang merancangnya," tutup dia (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat