visitaaponce.com

DUNIA layar lebar Indonesia akan kedatangan film Bonnie pada Kamis (29/02/24) mendatang. Film laga berbalut drama ini akan menampilkan karakter-karakter yang menarik. Tidak hanya protagonis yang menjadi sorotan, antagonis yang bengis juga berkontribusi dalam alur cerita Bonnie yang tragis. 

Karakter penjahat utama dalam film ini adalah Paul, seorang bos mafia yang diperankan oleh Devris De Brigel. Secara singkat, Paul menyimpan dendam kepada ayah Bonnie, Sambara (Ariyo Wahab), yang membunuh saudara kandungnya dalam pertarungan geng di masa lampau. 

Paul pun ingin menuntaskan dendamnya kepada istri dan sahabat Sambara. Penonton akan diajak melihat Paul mencari informasi mengenai keberadaan istri Sambara, Kinan (Nadila Ernesta) dan sahabat Sambara, Frank (Max Metino), sembari menjalankan bisnis gelap dan aksi kriminalnya.

Baca juga : Film Bonnie Janjikan Adegan Laga yang Memukau

Bertindak sebagai bos kriminal kelas kakap, Devris berhasil menampilkan sisi bengis yang tidak main-main. Ekspresi yang tidak stabil menghiasi wajahnya pada setiap adegan. Terkadang tenang, terkadang tersenyum, terkadang marah hingga menampar anak buahnya berkali-kali, Devris mengeksplorasi karakter antagonis Paul dengan sangat piawai. 

"Kalau adegan gampar itu tidak ada dalam skrip, memang improvisasi sama bapak ini,” kata Action Director Muhammad Fandy sembari menunjuk Devris, di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, pada Senin (26/02/24) dalam acara press screening film Bonnie. 

Devris menyatakan, karakter antagonis yang dimainkannya itu adalah hasil diskusi dengan para sutradara. Dalam film Bonnie, dia diberi kebebasan untuk membentuk karakter Paul. Sutradara, jelas Devris, hanya memberikan pakem-pakem tertentu dan tidak terlalu banyak memberi koreksi. 

Baca juga : Macho Virgonta Dalami Peran Sebagai Pelajar SMA di Film Bonnie

“Jadi tidak terlalu banyak membebani saya untuk menciptakan karakter Paul. Mas Marsha dan pak Dadung, hanya memberi pakem-pakem tertentu saja, selebihnya ‘hantam lu makan!’,”kenang Devris sambil menirukan instruksi sutradara Bonnie, Marsha dan Agus H Mawardy.

Dalam proyek ini, Devris mengaku tantangan yang dihadapinya adalah membuang ego. Sudah malang melintang dalam industry film laga sebagai stunt coordinator dan fighting choreographer, kali ini Devris harus mengikuti arahan juniornya. Namun, dia berhasil menyerahkan semua urusan adegan laga dan bekerja-sama dengan baik.  

“Saya harus membuang ego saya sebagai pendahulu, dan kami masing-masing bekerja, berkarya secara professional. Saya menyerahkan penuh kepada bapak Fandy, sebagai sutradara laganya dan All Star Team sebagai action designer-nya,” ungkap Devris. 

Jika tertarik pada peran antagonis yang dalam, para penikmat film wajib menonton aksi Devris menjadi Paul yang bengis di film Bonnie. Perjalanan Paul berusaha membunuh musuh-musuhnya dengan cara licik sambil mengelola bisnis gelap, akan menggugah emosi para penonton karena kekejamannya. (Z-5)