visitaaponce.com

Yuk Sambangi Road to Artjog di Salihara Jakarta

Yuk Sambangi Road to Artjog di Salihara Jakarta
Seniman Zulfian Amrullah di Road to Artjog(MI/Fathurrozak)

ARTJOG 2024 kembali hadir dan akan berlangsung selama 65 hari pada 28 Juni–1 September 2024 di Museum Nasional Jogja (Jogja National Museum/JNM), Yogyakarta. Tema yang diambil pada Artjog 2024 yakni Motif: Ramalan. Pada tahun ini, Artjog juga menghadirkan program baru untuk menyambut pameran seni tahunan tersebut dengan menghadirkan Road to Artjog, program pra pameran.

Hajat seni tersebut bakal menyajikan pameran tunggal dari seniman Zulfian Amrullah bertajuk Performa Kinestetika yang menampilkan berbagai karya instalasi kursi di Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pameran akan berlangsung pada 20–30 April 2024.

“Road to Artjog ditujukan untuk menjemput bola, kami ingin menyapa lebih banyak orang. Menurut kami, masih banyak yang belum tahu atau ingin terlibat tapi kurang dekat dengan Artjog. Kami ingin keluar kandang, menuju Jakarta. Supaya lebih dekat,” kata CEO Artjog Heri Pemad dalam konferensi pers Road to Artjog 2024 di Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4).

Baca juga : Artjog 2024 Mampir di Salihara Jakarta

Seniman Zulfian Amrullah mencoba mengutak-atik bentuk kursi yang dilekatkan dengan tubuh manusia. Melalui proses berkarya yang telah dijalani selama 10 tahun terakhir dengan obyek kursi, Zulfikar ingin menghadirkan bentuk lain dari kursi yang menyerupai manusia tanpa wajah.

“Jadi ada peristiwa atau adegan yang saya bikin dari kursi-kursi tersebut. Misalnya, orang saling tuding-menuding, orang bercinta, atau melompat. Karena kursi tidak punya wajah, saya menghilangkan ekspresi itu. Jadi ekspresinya dari bentuk kursi. Sisi imajinasinya di situ ada gerak terbatas tapi ada kemampuan tubuh kursi yang saya utak-atik. Mencoba memantulkan apa yang biasanya dilakukan oleh manusia,” tambah Zulfian.

Heri Pemad menambahkan, Road to Artjog ini pada penyelenggaraan di tahun mendatang kemungkinan bakal menyambangi kota lain. Selama 17 tahun, Artjog konsisten hadir karena adanya kebutuhan.

“Artjog menjadi seni peristiwa, bisa menampung gagasan siapa pun,” tambah Heri.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat