Komunitas Salihara Rayakan Keragaman Budaya Prancis dan Frankofon dalam LIFES 2023
![Komunitas Salihara Rayakan Keragaman Budaya Prancis dan Frankofon dalam LIFES 2023](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/8da70284bc9818efc3b4815cedbab056.jpg)
KOMUNITAS Salihara bakal menyelenggarakan LIFES (Literature and des Festival) pada 5-12 Agustus 2023 dengan mengangkat tema Frankofon (sebutan untuk negara-negara penutur bahasa Prancis). Diketahui, LIFES merupakan festival sastra dan gagasan berskala internasional yang mempertunjukan perkembangan sastra kontemporer Indonesia dan dunia, selain juga kekayaan karya-karya klasik dan tradisional.
Lewat Jargon Mon Amour!, komunitas Salihara ingin menggali dan merayakan kekayaan intelektual dari para pemikir dan penulis asal Prancis dan negara Frankofon. Beragam program menarik akan dihadirkan pada 8 hari penyelenggaraan, seperti diskusi, film, lokakarya, pertunjukan teater, musik, seminar, peluncuran buku, dan kuliner.
Direktur LIFES dan Kurator Sastra Komunitas Salihara Arts Center Ayu Utami mengatakan pemilihan Prancis dan negara Frankofon sebagai tema LIFES tahun ini karena merupakan kiblat pemikiran para intelektual Indonesia.
"Prancis selalu merupakan kiblat pemikiran para intelektual Indonesia, selain juga menjadi kiblat fesyen, dan lain-lain. Kesusastraan Prancis itu selalu dirujuk oleh pendiri bangsa ini. Kita juga melihat adanya urgensi untuk mengangkat isu multikulturalisme, di mana kita ingin melihat isu ini tidak menekankan pada unsur kekerasan, namun dari bagaimana para seniman, sastrawan, dan pemikir ini menciptakan harapan," kata Ayu di Jakarta, Selasa (25/7).
Selain itu, pemilihan Prancis sebagai tema tahun ini karena adanya minat masyarakat terhadap sastra Prancis. Ia mengatakan tokoh dan filsuf Prancis, seperti Albert Camus masih sering disebut di ruang kelas di Indonesia.
"Saya berani bilang minat terhadap sastra Prancis itu selalu ada. Sama seperti kita lihat dalam filsafat itu nama filsuf Prancis Albert Camus sering disebut. Buku prancis yang kuno dan yang lama juga masih diterbitkan," ucapnya.
Baca juga: Menuju Festival Literature and Ideas 2023, Salihara Buka Kelas Filsafat
Selama tujuh hari pelaksanaan LIFES 2023 akan menghadirkan rangkaian acara yang menampilkan keragaman budaya dari negara Frankofon serta relasinya yang banyak menginspirasi para pemikir Indonesia. Pengunjung dapat menikmati rangkaian mulai dari diskusi hingga pameran.
Salah satu yang menarik dari LIFES tahun ini adalah hadirnya pameran dengan tajuk Le Liaisons Amoureuses (lalinan Asmara). Tajuk ini ingin menyatakan hubungan mesra antara Indonesia dan negeri Frankofon melalui pameran buku-buku sastra, komik dan penelitian terjemahan. Pameran ini memperlihatkan sumbangsih karya-karya berbahasa Prancis, serta para penerjemahnya untuk ditampilkan bagi pembaca Indonesia.
Pengunjung juga dapat melihat karya komik Frankofon seperti Petualangan Tintin karya Hergé, Asterix karya René Goscinny dan Albert Uderzo, hingga novel grafis terkini, Persepolis karya Marjane Satrapi Sastra-sastra berbahasa Prancis terjemahan juga akan hadir dalam pameran ini seperti Pangeran Kecil karya Antoine de Saint-Exupéry, Memoar Hadrianus karya Marguerite Yourcenar hingga Malam yang Keramat oleh Tahar Ben Jelloun.
Selain pameran, LIFES juga akan diramaikan oleh kegiatan pemutaran film seperti 434: Mengenang Godard, sesi dengar dan diskusi: Monita Membaca Julien, lokakarya: The Game of Writing, peluncuran buku; Surat Tentang Kekasih: Pembacaan Surat Menyurat Louis-Charles Damais dan Claire Holt, Wabah dan Kolera karya Patrick Deville dan juga seri Writer on Writer yang menampilkanwawancara Ayu Utami dengan tokoh tokoh dari negeri Frankofon seperti Arwad Esher, Grace Iy, Jacques Rancière, dan Lakhdar Brahimi
LIFEs juga menghadirkan diskusi seperti: Corok Mbeling, Kata Siapa?, Sekilas Fiksi Merinding, lauk Nan Asyik: Membaca Dini, Sitor, dan Wing, Rewriting the World Map: Multilingual Writing Across Languages and Continents, Venture of Language, Tamu Dari Seberang Manusia, Mesin, Bahasa: Deleuze, Guattari, dsb, dan My Mother's Tounge.
Pertunjukan teater dan musik juga akan meramaikan LIFES di antaranya adalah Erotiko Feminin Colette Uncensored, Bintang-Bintang di Bawah Langit Jakarta, serta pertunjukan musik Les Femmes sons Paroles. Program ceramah dan seminar yang menarik seperti Universalisme Prancis: Antara Imajinasi dan Realitas, Kritik Supremasi dari Kamar Tidur, Perspektif Sejarah: Dari Kawin Kontrak hingga Yong lahiah, Rancière untuk Seni Emansipatif Indonesia, dan Kesetaraan Radikal dan Yang Tertindas juga menjadi rangkaian pada LIFES kali ini.
Tidak hanya memberikan suguhan dari ceramah, pertunjukan, serta diskusi, para pengunjung juga bisa menikmati Makan Malam Sastra dan merasakan kuliner khas negara Frankofon Festival ini secara resmi akan dibuka pada 05 Agustus 2023, di hari tersebut akan ada: Pemutaran Film 434: Mengenang Goddard, pembukaan pameran Les Liaisons Amoureuses, peluncuran buku: Surat Tentang Kekasih: Pembacaan Surat Menyurat Louis-Charles Damais dan Claire Holt, dilanjutkan pentas: Bintang-Bintang di Bawah Langit Jakarta, dan Makan Malam Sastra
Selain hadir dengan 30+ program-program menarik dalam sepekan, LIFES 2023 juga menghadirkan lebih dari 70 penampil seperti; Ajeng Kamaratih, Amalia Yunus, Arwad Esber, Asmara Abigail, Beni Satryo, Goenawan Mohamad, Jacques Rancière, Jean-Baptiste Phou, Jean Couteau, Johary Ravaloson, Klassikhaus, Lakhdar Brahimi, Lorri Holt, Martin Suryajaya, Monita Tahalea, Sha ine Febriyanti, Zack Rogow, dan masih banyak lainnya.(M-4)
Terkini Lainnya
Roberto Martinez: Portugal Siap Hadapi Prancis
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis
Indonesia-Prancis Perkuat Kolaborasi di Bidang Pendidikan Tinggi
Partai National Rally Marine Le Pen Memimpin dalam Pemilihan Parlemen Prancis
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Pelajar SMA Labschool Cirendeu Tangsel Bawa Misi Budaya ke Festival Internasional Polandia
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Jalan Kebudayaan, Perayaan Tujuh Tahun UU Pemajuan Kebudayaan
UU Pemajuan Kebudayaan jadi Modal Kemajuan Bangsa
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap