visitaaponce.com

Sinopsis dan Review Film Tarot, Kartu Terkutuk yang Membawa Petaka

Sinopsis dan Review Film Tarot, Kartu Terkutuk yang Membawa Petaka
Salah satu adegan dalam film Taror.(Dok. IMDB)

ALLOY Entertainment bekerja sama dengan Ground Control menghadirkan film horor berjudul Tarot. Film ini tayang di bioskop Indonesia hari ini, Rabu (15/5).

Film ini mengisahkan tentang enam orang remaja yang menghabiskan malam di sebuah rumah tua. Mereka lalu menemukan kartu tarot yang dilukis dengan tangan. Kemudian mereka mencoba meramal melalui kartu tersebut.

Namun, mereka melakukan pelanggaran suci pembacaan Tarot yakni jangan pernah menggunakan kartu orang lain. Tanpa disadari, setelah meramal menggunakan kartu tarot tersebut mereka melepaskan iblis yang terperangkap di dalam kartu terkutuk. Satu per satu dari mereka kemudian melawan maut untuk melarikan diri dari kematian yang telah diramalkan dari kartu tersebut.

Baca juga : Film Horor Temurun, Pesugihan Iblis Membawa Bencana bagi Keluarga

Film ini dibintangi oleh Harriet Slater, Adain Bradley, Avantika, Wolfgang Novogratz, Humberly González, Larsen Thompson, dan Jacob Batalon. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Spenser Cohen & Anna Halberg dan diproduseri Leslie Morgenstein, Elysa Koplovitz Dutton, dan Scott Glassgold.

Memulai debut penyutradaraan mereka dengan "Tarot," Cohen dan Halberg berangkat tajam dari plot "Horrorscope," novel tahun 1992 karya Nicholas Adams. Kisah Adams adalah tentang seorang pembunuh berantai yang memilih korbannya berdasarkan tanda-tanda zodiak

Cohen dan Albert beralih ke cerita yang lebih mirip dengan "Final Destination" dan "Ten Little Indians". Hal ini terlihat dari cara kematian para korban yang identik dengan kecelakaan tetapi memiliki unsur horor dengan hadirnya sosok iblis yang menyeramkan.

Baca juga : Sedang Tayang di Bioskop, Ini Sinopsis dan Review Film Kingdom of the Planet of the Apes

Secara umum film Tarot mampu memberikan pengalaman horor yang intens dan cukup menegangkan. Dari sisi akting, sinematografi dan scoring cukup mampu memberikan pengalaman yang menegangkan.

Namun, di satu sisi, perlu pendalaman cerita dari karakter utama. Penonton hanya dikisahkan kepada karakter yang berkumpul, bermain kartu tarot, kemudian melawan penyihir yang ada di kartu terkutuk tersebut. Penonton tidak diberikan sedikit gambaran bagaimana karakter dapat bermain tarot dan meramal, hingga ramalannya tersebut menjadi nyata.

Kemudian, ceritanya mungkin bisa dibuat lebih menarik, khususnya di bagian penutup film. Di bagian akhir, Cohen dan Halberg memberikan kejutan dengan menampilkan salah satu korban yang selamat dari kutukannya, tetapi hanya diberikan alasan sederhana kenapa bisa selamat.

Bagi penyuka film horor yang menegangkan, Tarot mungkin bisa menjadi pilihan tontonan, meski pada akhirnya tidak memberikan ketegangan dan ketakutan yang maksimal.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat