visitaaponce.com

Kemendikbudristek Rumuskan Cara Ideal Integrasi Platform Streaming untuk Pertumbuhan Industri Film Nasional

Kemendikbudristek Rumuskan Cara Ideal Integrasi Platform Streaming untuk Pertumbuhan Industri Film Nasional
Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan platform streaming global guna  membawa manfaat dalam pengembangan talenta film nasional.(MI/Fathurrozak)

DI Eropa, para pemerintah memberlakukan regulasi terhadap platform streaming global yang beroperasi di negaranya guna melindungi para kreator dalam negeri dan turut menguntungkan ekonomi kreatif negaranya. 

Di Indonesia, dinilai justru saat ini bisa menemukan cara yang cukup baik dalam mensinergikan platform streaming global untuk pertumbuhan industri film nasional.

Beberapa platform streaming global yang beroperasi di Indonesia seperti Netflix misalnya, bekerja sama dengan Kemendikbudristek untuk melakukan program-program pengembangan talenta baru dan muda di sektor film. Seperti lokakarya hingga laboratorium pengembangan.

Baca juga : Ajang KILA 2024 Menginspirasi Para Guru

Stafsus Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Alex Sihar mengatakan, tujuan utamanya adalah memberikan keuntungan bagi para kreator dalam negeri untuk mendapat keuntungan dari beroperasinya platform streaming global di Indonesia. Sementara proses produksi konten, masih jadi tantangan tersendiri bagi industri film Indonesia, melihat keterbatasan talenta berkualitas yang tersedia.

“Beberapa tahun belakang, pemerintah dengan Netflix misalnya kami melakukan program dan upaya-upaya yang terintegrasi dengan industri produksi konten/film. Sehingga secara ekosistemnya juga ikut bertumbuh, seperti pengembangan talenta,” kata Alex dalam diskusi panel Asia-Europe: Common Stakes for The Film Industry di Cannes International Film Festival 2024 di Plague du CNC, pantai Mademoiselle Gray, Cannes, Prancis, Sabtu, (18/5/2024).

Alex juga menilai, situasi industri dan ekosistem perfilman Indonesia berbeda dengan apa yang terjadi di Eropa. Di Indonesia, ia menilai baik konten digital maupun sinema konvensional seperti jaringan bioskop sama-sama hidup dan bertumbuh. 

Baca juga : PARFI ’56 Semarakkan #HariFilmNasional2024 dengan Tema ‘Aktor Tangguh, Industri Tumbuh’

Ia merujuk, perusahaan jaringan bioskop juga terus melakukan ekspansi penambahan layar, dibarengi dengan peningkatan jumlah penonton film Indonesia yang mencapai angka 51-52 jutaan per tahunnya.

“Tapi masalahnya, di era digital ini kami memang masih sangat kewalahan perihal pembajakan konten. Itu tantangan besar dan utamanya. Kami belum memiliki regulasi dan skema atau alat yang signifikan untuk memerangi pembajakan.”

Sementara itu, di Korea Selatan sendiri terjadi situasi platform streaming global sangat dominan sehingga menggerus perusahaan platform streaming/penyedia konten lokal. Memang, konten drakor jadi fenomena global. Tapi, itu didorong atas ekspansi dan investasi platform streaming global terhadap industri konten Korea Selatan.

Kim Donghyun dari KOFIC (Korean Film Council) mengungkapkan, situasi platform streaming lokal Korsel tidak berada di level yang sama untuk bisa berkompetisi dengan platform global.

“Situasinya sebenarnya sulit dan kompleks. Di Korsel, platform streaming lokal sangat struggling. Mereka bisa dikatakan tidak hasilkan profit dan menghadapi risiko tutup atau merugi secara bisnis,” papar Kim. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat