Jangan Diskriminasi Penderita Hapatitis
![Jangan Diskriminasi Penderita Hapatitis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/08/b13171348bee7ad5146a03a7a5133dd7.jpg)
Hepatitis B dan C merupakan penyakit menular yang bisa bersifat kronis (menahun). Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kedua penyakit itu bisa berkembang menjadi sirosis (kematian jaringan) hati dan kanker hati.
Dokter konsultan gastroenterohepatologi, dr Rino A Ghani SpPD-KGEH, mengungkapkan saat ini sebagian pasien hepatitis masih mendapatkan diskriminasi. Seperti, ketika seorang calon karyawan diketahui positif hepatitis B, perusahaan menolak untuk menerima karena khawatir akan menularkan dan kelak tidak bisa produktif.
Padahal, jelas Rino, penularan hepatits B dan C tidak semudah penularan flu. Hepatitis B dan C menular saat terjadi kontak dengan darah dan cairan tubuh penderita. Antara lain, melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersama (misal pada kelompok pemakai narkoba), proses pembuatan tato, penggunaan sisir, gunting kuku, dan pencukur rambut bersama, serta penularan dari ibu pengidap ke bayinya saat proses kelahiran.
“Penularan bisa dicegah. Selain itu, dengan pengobatan yang baik, pengidap hepatitis bisa tetap produktif kok,” cetus Rino pada edukasi kesehatan terkait Hari Hepatitis Sedunia yang digelar PT Kalbe Farma Tbk bersama Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia di Jakarta, Minggu (28/7).
Selain di dunia kerja, diskriminasi juga kadang terjadi di kehidupan sosial. Rino menceritakan, salah satu pasiennya, perempuan, nyaris batal menikah karena hasil pemeriksaan kesehatan pranikah menunjukkan dirinya mengidap hepatitis B.
“Padahal solusinya ada. Calon suami bisa divaksin hepatitis B untuk menghindari penularan. Pun demikian kalau kasusnya hepatitis C, si penderita bisa diobati dulu. Jadi, Tuhan Maha Adil. Untuk hepatitis B memang belum ada obat yang bisa membasmi tutas, tapi sudah ada vaksinnya untuk mencegah penularan. Sebaliknya, hepatitis C belum ada vaksinnya, tapi sudah ada obat yang bisa membunuh virusnya,” pungkas Rino yang juga menjabat sebagai President of The Asian Pacific Association for the Study of the Liver itu. (OL-09)
Terkini Lainnya
9 Manfaat Buah Pala bagi Kesehatan Tubuh, ini Kandungannya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Raih Akreditasi Paripurna, PT. Nayaka Era Husada Berhasil Kelola 6 Klinik PT.HM Sampoerna
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Penularan Tuberkulosis Masih Tinggi, Dilaporkan 282.281 Kasus hingga Juni 2024
Ramalan Zodiak Taurus 2 Juni 2024: Harus Lebih Sabar dalam Mengambil Keputusan
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
Kenali Gejala Hepatitis A dan Cara Mencegahnya
Tenaga Kesehatan dan Medis Jadi Prioritas Penerima Imunisasi Hepatitis B Gratis
Yuk Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahan Hepatitis
Ini Jenis Vaksin yang Perlu Didapatkan Sebelum ke Luar Negeri
Angka Kelahiran Bayi Pengidap Hepatitis B di Indonesia Capai 35 Ribu
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap