visitaaponce.com

Perairan Indonesia Berpotensi Alami Gelombang hingga 4 Meter

Perairan Indonesia Berpotensi Alami Gelombang hingga 4 Meter
Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 83 bersiap untuk berlabuh di Dermaga Pelabuhan Pulau Laut, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (7/11).(ANTARA/DITYA PRADANA PUTRA)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 9 - 10 November 2020.

Terdapat sirkulasi udara di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai. Begitu juga pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan berkisar 4 - 22 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Selatan dengan kecepatan 4 - 20 knot.

Kepala Bidang Humas BMKG Taufan Maulana mengatakan kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna utara, Perairan barat Lampung, Perairan selatan Banten - Jawa barat, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Papua barat dan Papua.

Baca juga: Apoteker Minta Dilibatkan Bahas Draft Turunan RUU Ciptaker

"Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," kata Taufan dalam keterangannya, Senin (9/11).

Kondisi itu mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan timur Kepulauan Simeulue - Kepulauan Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Perairan selatan P. Sawu, Perairan Kupang - P. Rotte, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Samudra Hindia selatan P. Sawu - P. Rotte.

Perairan selatan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, Perairan Kalimantan Timur, Selat Makassar, Perairan Kep. Sangihe - Kepulauan Talaud, Perairan timur Bitung - Kepulauan Sitaro, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua barat - Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua, Laut Arafuru.

Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, diantaranya adalah Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan barat Kepulauan Simeulue - Kepulauan Mentawai, Perairan P. Enggano - Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia barat Sumatra, Perairan selatan Jawa - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa - P. Sumba, Laut Natuna utara, Perairan utara Kep. Anambas - Kepulauan Natuna.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).

Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).

"Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat