Ini Cara Alihkan Gawai jadi Sumber Ilmu Pengetahuan
Gawai bukan cuma bisa jadi sumber hiburan, tetapi sumber ilmu pengetahuan bila dimanfaatkan untuk membuka mengakses buku-buku digital yang bermanfaat. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional, Deni Kurniadi mengatakan, kebiasaan ini bisa ditanamkan kepada anak-anak melalui anggota keluarga di sekitar, termasuk orang tua.
"Berikan contoh membaca sejak anak masih kecil, ketika mereka ada di masa melihat (meniru) lingkungan," kata Deni dalam webinar "Penguatan Budaya Literasi Melalui Inovasi Layanan Perpustakaan Berbasis Digital untuk Mewujudkan SDM Unggul", Kamis (4/2).
Saat ini masyarakat belum bisa leluasa untuk mengunjungi perpustakaan, tapi sudah ada banyak artikel dan buku digital yang bisa diakses melalui iPusnas. Penyediaan e-resources di Perpustakaan Nasional mencakup tidak kurang dari 2,3 miliar artikel, 106.473 judul jurnal daring dan sekitar 283.946 judul buku digital.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Adrianus Eliasta Meliala mengungkapkan pendapatnya mengenai cara meningkatkan minat mengakses perpustakaan digital untuk mahasiswa di perguruan tinggi. "Literasi ini dapat dibangun ketika mahasiswa diminta untuk rajin mencari data," kata dia.
Mahasiswa yang hendak membuat penelitian dengan topik tertentu akan mencari bahan-bahan penelitian dalam berbagai jurnal yang dalam prosesnya bisa menumbuhkan rasa ketertarikan membaca dan mencari data.
"Diharapkan ketika berlangsung terus menerus, dia menjadi literated dari segi digital," katanya, mendorong pengajar untuk mewajibkan mahasiswa selalu mencari data agar tercipta budaya membaca.
Berdasarkan data Online Computer Library Center, Lembaga jejaring Perpustakaan yang berbasis di Amerika Serikat, Indonesia berada pada peringkat kedua dunia dalam hal jumlah perpustakaan, di belakang India, pada 2018.
Ada 164.610 perpustakaan yang ada di Indonesia, meski belum semuanya sesuai standar, kata Deni. Sebanyak 69 persen adalah perpustakaan di sekolah atau madrasah, 25,8 persen perpustakaan umum, 14 persen perpustakaan khusus dan 41 persen perpustakaan perguruan tinggi.
Hampir setengahnya ada di pulau Jawa, yakni 47,89 persen. Sebaran perpustakaan di Sumatera mencapai 23,55 persen, di Sulawesi 11,62 persen, di Kalimantan 6,77 persen, di Kepulauan Nusa Tenggara 8,57 persen, di Maluku 1,77 persen dan 0,42 persen di Papua.
Deni menambahkan, pada kenyataannya minat baca masyarakat sebetulnya tinggi bila dilihat dari sambutan terhadap perpustakaan keliling. Kendala yang dihadapi adalah akses yang belum merata karena sebagian besar perpustakaan berada di perkotaan. (Ant/OL-12)
Terkini Lainnya
Banyak Dipengaruhi Gawai, Ajak Anak dan Remaja Berinteraksi Langsung Jaga Kesehatan Mentalnya
Ciptakan Kedekatan dengan Anak Lewat Aktivitas Menyenangkan
Spesifikasi dan Harga Asus Zenfone 11 Ultra, Smartphone Premium dengan AI Canggih
Asus Zenfone 11 Ultra segera Diluncurkan di Indonesia, Ini Spesifikasinya
Ikuti Cara Ini untuk Mengatasi Anak Kecanduan Main Gadget
Orangtua Harus Bijak saat Kenalkan Gawai ke Anak
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap