Kebutuhan Implan Tulang Meningkat, BPPT Kembangkan Produk Lokal
![Kebutuhan Implan Tulang Meningkat, BPPT Kembangkan Produk Lokal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/03/82b3c50456f5eee7df2a5a6bb72a4bb6.jpg)
PUSAT Teknologi Farmasi dan Medika (PTFM) BPPT tengah mengembangkan inovasi implan tulang dengan bahan baku lokal. Produk implan tulang menjadi salah satu prioritas riset dan inovasi BPPT di bidang kesehatan dan pangan lantaran tingginya kebutuhan nasional.
"Kebutuham terhadap implan tulang di Indonesia sekitar 120 ribu per tahun dengan nilai sekitar Rp600 miliar. Sedangkan kebutuhan implan gigi pun sekitar 2.500 pieces/bulan dengan harga sekitar Rp2,5 miliar. Kalau kita lihat data di sini kurang lebih Rp75 miliar per tahun harus dikeluarkan untuk kebutuhan implan gigi," kata Direktur PTFM BPPT Agung Eru Wibowo dalam Rakornas BPPT Bidang Kesehatan dan Pangan, Jakarta, Kamis (4/3).
Dijelaskannya, kegiatan itu selain urgensi kebutuhan nasional di tengah tingginya impor di bidang kesehatan, juga sesuai arahan regulasi, baik UU maupun Permenkes. BPPT pun sudah menjalin kerja sama atau bermitra dengan industri yang mempunyai izin produksi.
Pihaknya pun mendorong produk tersebut memiliki kandungan lokal hingga 100%. Selain itu hal tersebut bisa memberikan nilai tambah seperti harga murah serta kualitas yang tidak kalah dengan produk impor.
"Kami mengharapkan produk lokal memiliki daya saing dan bisa memproduksi produk implan tulang maupun implan gigi sesuai standar medisnya," terang Agung. Lebih lanjut, PTFM menetapkan sasaran tahun ini dengan mencapai uji klinik ptototipe implan gigi, uji coba produksi semen tulang PMMA, uji dinamis komponen THA/THR, rekomendasi pengembangan instrumen implan tulang, rekomendasi percepatan adopsi dan difusi dan inovasi implan tulang.
"Ini sesuai road map 2020-2024. Di 2024 bisa mendapatkan izin edar. Harapan kami setiap tahun BPPT bisa mengeluarkan satu produk komersial yang bisa dihilirisasi yang tentu semua perlu dilakukan kerja sama dengan stakeholders lain, terutama dari Kemenkes," tambahnya.
Prioritas inovasi kesehatan lain yaitu bahan baku obat yang ditargetkan mampu menyubstitusi impor hingga 7% pada 2024 dan pengembangan riset/inovasi penanganan covid-19. Di sektor pangan, BPPT juga akan memprioritaskan pada upaya penanganan stunting di Indonesia dan inovasi yang mendukung ketahanan pangan nasional. (OL-14)
Terkini Lainnya
Ini yang Harus Dilakukan sebelum Suntik KB
UNRWA Buka Kembali Pusat Kesehatan di Khan Younis
6 Hewan yang Mampu Deteksi Penyakit di Tubuh Manusia
9 Manfaat Buah Pisang bagi Kesehatan Tubuh
BPPT Dukung Hilirisasi Radiologi Digital Buatan Dosen UGM Tangani Pandemi
Rumah Komposit Tahan Gempa BPPT Akan Jadi Posko Bencana BPBD Tangsel
Rawan Tsunami, Buoy BPPT Siap Dipasang di Bali
Buoy BPPT Merespons Pasca-Gempa Enggano dan Sumur Banten
Setelah Divaksin Perlu Juga Ukur Kadar Antibodi
BPPT Gandeng President University Ciptakan 100 Techno Park
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap