Jaga Marwah Iptek, Menristek Serukan Perangi Predatory Journals
![Jaga Marwah Iptek, Menristek Serukan Perangi Predatory Journals](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/03/1da6bda16a8b66b6bed56c779c865b93.jpeg)
MENTERI Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa dunia ilmu pengetahuan yang melibatkan peneliti dan pengajar perlu ditinjau lagi. Dibutuhkan langkah serius untuk memerangi peridatory journals yang menciderai lembaga penelitian dan pendidikan Indonesia.
"Mengenai jurnal predator kita harus berani melakukan review mengenai staff peneliti atau staff pengajar kita," ungkapnya dalam webinar Knowledge Sector Initiative (KSI), Selasa (16/3).
Predatory journals adalah model bisnis penerbitan akademis yang mengenakan biaya penerbitan tulisan kepada penulis dan tidak memeriksa mutu dan keabsahan dari tulisan yang terkandung di dalamnya. Hal itu akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari seperti isi journal yang tidak sesuai hingga pada potensi terjadinya plagiat.
Bagi penerbit, hal itu akan mendatangkan keuntungan melalui penerbitan jurnal yang dibayar penulis. Sementara bagi penulis, jurnal yang diterbitkan dapat digunakan untuk kepetingan naik jabatan dan lainnya.
"Kalau ada usulan kenaikan pangkat harus diganti dengan jurnal yang kredibel," tegas Menristek.
Fenomena tersebut marak terjadi di era teknologi saat ini. Biasanya penerbit abal-abal memiliki teknologi yang lebih maju untuk menarik perhatian para penulis yang rata-rata adalah peneliti atau dosen di perguruan tinggi.
Baca juga : Jenis Plastik PET Punya Nilai Ekonomi Tinggi
Ilmuwan Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dewi Fortuna Anwar mengatakan, peranan ilmiah dalam mewujudkan ekosistem inovasi sangatlah penting. Akan tetapi, sektor ilmu pengetahuan Indonesia saat ini masih jauh tertinggal berdasarkan global indeks yang hanya menempati urutan 40-an.
"Itu sangat mengkhawatirkan kita, tertinggal dari negara ASEAN. Ekosistem inovasi terkait langsung dengan upaya sistematik," jelasnya.
Menurutnya, masalah ilmu pengetahuan dipengaruhi berbagai hal dan salah satunya unsur ilmiah dalam penerbitan jurnal. Masalah plagiarisme yang dilakukan beberapa peneliti atau dosen belakangan ini merupakan puncak gunung es.
Sejumlah alasan menjadi penyebab palgiarisme jurnal ilmiah itu terjadi. Mulai dari kurangnya perhatian pemerintah hingga pada kurangnya kemampuan melakukan riset.
"Kurang kemampuann melakukan riset dengan baik yang hanya justru mementingkan hasil tanpa mempedulikan proses. Dalam proses membentuk sang ilmuan tidak ada shortcut," ucapnya
Untuk itu, perlu ada perbaikan dalam dunia ilmu pengetahuan. Untuk menciptakan ekosistem inovasi yang bisa berkontribusi pada pembangunan Indonesia, maka peran ilmu pengetahuan harus diperkuat dan berbagai kebijakan yang diambil pun perlu berbasis ilmiah.(OL-7)
Terkini Lainnya
Soal Mundur dari Jabatan, Standar Etika Menteri Berbeda-beda
Mundur dari Menteri, Bambang Brodjonegoro Jadi Komisaris Bukalapak
Menristek Sampaikan Salam Perpisahan di Unhas
Ekonomi Sirkular Solusi Bauran Energi Nasional 2025
Biar Lambat Vaksin Merah-Putih Tetap Harus Dikembangkan
FBS Unas Fasilitasi Pelatihan Publikasi Jurnal Scopus
Penelitian Manfaat Ikan Gabus Tembus Scientific Reports, Turunkan Angka Stunting Sergai 7%
TPF Rekomendasikan Dua Poin Terkait Dugaan Pencatutan Jurnal
Fakultas Hukum UP Luncurkan Penerbitan Jurnal PDIH Pancasila Law Review
Sampoerna University Berhasil Masuk 10 Besar dalam Nature Index 2023
GeNose C19 Berhasil Dipublikasi di Dua Jurnal Internasional Prestisius
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap