DPR Pengelolaan Plasma Konvalesen Perlu Satu Pintu
![DPR: Pengelolaan Plasma Konvalesen Perlu Satu Pintu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/07/fd50eb2a7307753f4d267ec8d79f0bc8.jpg)
SEIRING dengan tingginya kasus Covid-19 di Indonesia menyebabkan tingginya pemintaan plasma konvalesen sebagai upaya pengobatan bagi para penyintas korona. Namun, stok plasma konvalesen yang kosong dan sulitnya mencari pendonor menjadi kendala.
Dalam menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) membentuk pengelolaan plasma konvalesen agar satu pintu.
"Guna menyamakan semua standar penggunaan plasma konvalesen beserta distribusinya," katanya dilansir dari laman DPR.
Saat Rapat Kerja Virtual dengan Kemenkes, Senin (5/7), Kurniasih mengatakan, ia menemukan laporan perbedaan prosedur donor plasma konvalesen yang cukup membingungkan masyarakat.
"SOP-nya berbeda-beda. Ada yang mengatakan tiga bulan (setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19), ada yang mengatakan enam bulan, belum lagi ada yang mengatakan tidak boleh vaksin, ada yang mengatakan sudah vaksin nggak apa-apa,” terang Mufida
Mufida melanjutkan, tidak adanya pengelolaan yang baik pada plasma ini menurutnya sangat berbahaya. Berbagai keterangan simpang siur menyebar di masyarakat yang menyebabkan tidak adanya kejelasan informasi mengenai parameter untuk donor plasma konvalesen. Terlebih, Indonesia sudah pada kondisi darurat.
Sehingga, menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, perlu manajemen yang baik mengenai plasma konvalesen, bagaimana distribusinya, ke mana harus pergi serta bagaimana prosedurnya ketika masyarakat membutuhkannya.
“Nah ini kita minta penjelasan karena sebenarnya plasma konvalesen menurut keterangan dari berbagai dokter, ini kan bisa cukup membantu. Dan harusnya kita sudah menyiapkan, sudah mengantisipasi dan sudah mengelolanya dengan baik tentang plasma konvaselen ini,” imbuh legislator dapil DKI Jakarta I itu.
Sebelumnya, pada Februari 2021 juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah telah menetapkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat sebagai bank plasma konvalesen. Namun, dalam perkembangannya tidak diketahui seperti apa progresnya.
Riset Eijkman
Hasil penelitian Lembaga Biologi Molekular Eijkman menyatakan bahwa terapi plasma konvalesen (TPK) berisi antibodi penyintas korona dinyatakan aman dan efektif untuk diberikan pada pasien covid-19. Adanya antibodi tambahan ini mampu mempercepat penurunan jumlah virus.
Riset ini dilakukan bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) dan PT Bio Farma, yang dilaporkan di jurnal ilmiah Lancet EClinical Medicine.
Dengan adanya antibodi tambahan yang spesifik terhadap virus SARS-CoV-2 ini, kata Eijkman, tubuh akan mendapat amunisi ekstra untuk melawan virus. Terapi plasma ini memberi kekebalan pasif dan direkomendasikan untuk diberikan pada fase dini covid-19.
"Sebelum penyakit ini berkembang lebih lanjut ke tahap berikutnya," sebut peneliti dalam jurnal berjudul 'Convalescent Plasma Therapy in Patients with Moderate-to-Severe Covid-19 : A study from Indonesia for clinical research in low-and-middle income countries'. (H-2)
Terkini Lainnya
Polemik Dokter Asing, Kemenkes Sebut Kebutuhan Spesialis masih Tinggi
Universitas Airlangga: Pemecatan Dekan FK Budi Santoso karena Kebijakan Internal
Kemenkes Nyatakan tidak Terlibat Pemberhentian Dekan Unair yang Tolak Dokter Asing
Kemenkes Tunjuk PT Bio Farma Sebagai Fasilitas Rujukan Delegasi OIC
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
RS Darurat Covid-19 Kemayoran Ditutup, Ini Kata Kemenkes
Covid-19 Masih Ada, Kasus Baru Bertambah 465 Hari Ini
RSDC Wisma Atlet Kemayoran Ditutup, Ini Kenangan Relawan dan Pasien Covid-19
Covid-19 Tumbang, Kami Pulang
Pasien Covid-19 Dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 281 Orang
Perlu Dukungan Sarana dan Anggaran untuk Atasi Limbah Medis B3 Covid-19
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap