BPPT Survei Laut Dalam di RI Baru Sebatas Inversi
![BPPT: Survei Laut Dalam di RI Baru Sebatas Inversi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/08/c9c73ff094300948a1a80460893e34ba.jpg)
BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengungkapkan bahwa survei pemetaan laut dalam di Indonesia masih jauh dari maksimal. Sebagai negara kepulauan, Indonesia baru melakukan survei sebatas hasil inversi atau pemantauan anomali di dasar laut.
"Batimetri Nasional (BATNAS) masih sebatas hasil inversi data gravity anomaly hasil pengolahan data altimetri, dengan menambahkan data pemeruman (sounding)," ujar Kepala BPPT Hammam Riza dalam seminar virtual, Selasa (31/8).
Tidak hanya Indonesia, secara global pemetaan dasar laut dalam pun masih kurang dari 18%. Menurut dia, upaya pemenuhan liputan survei batimetri secara global yang komprehensif menjadi isu penting.
Baca juga: Indonesia Rawan Terdampak Perubahan Iklim Global
Bagi Indonesia, potensi laut merupakan kekayaan alam yang harus dimaksimalkan untuk pembangunan nasional. Pemetaannya sekaligus menjadi bukti kekuatan dalam menjaga kedaulatan sebagai negara maritim.
Dalam UU Nomor 4 Tahun 2011, data batimetri merupakan salah satu komponen dalam membentuk Informasi Geospasial Dasar (IGD). Ini akan menjadi referensi dalam menghasilkan Informasi Geospasial Tematik (IGT), yang penting untuk menunjang perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial.
Baca juga: KKP Klaim Laut Indonesia Bebas Cantrang
Oleh karena itu, peran teknologi pemetaan laut dalam sangat penting untuk menjawab berbagai isu. Baik global, regional maupun nasional, yang memerlukan penyelesaian.
"Yang kita lakukan dengan menguasai teknologi, menggunakan dan menjamin keberhasilan penerapan, ujungnya untuk ekonomi, kesejahteraan sosial, pertumbuhan ekonomi, serta untuk Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur," imbuh Hammam.
Indonesia memiliki infrastruktur kapal riset yang cukup memadai. Setidaknya, ada 12 kapal riset yang tersebar di beberapa institusi, seperti BPPT, LIPI, PUSHIDROSAL, KKP dan P3GL-ESDM. "Tantangannya, bagaimana dapat bekerja sama untuk menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang menjawab berbagai persoalan," pungkasnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
Teknologi Ramah Lingkungan Percepat Terwujudnya Mobilitas Berkelanjutan
Mengenal 8 Keunggulan Chipset Exynos W1000 dalam Samsung Galaxy Watch 7 dan Ultra
9 Cara Meningkatkan Kecepatan Wi-Fi
Gandeng V2 Indonesia, Tuya Smart Siap Revolusi Pasar Rumah Pintar Indonesia
Shopee Ungkap Tren Produk Lokal Favorit Paling Banyak Dicari di Seluruh Indonesia
Pemerintah Dorong Penguatan Budi Daya Ikan di Tengah Perubahan Iklim
Pendekatan Diplomasi Dinilai Efektif Jaga Kedaulatan Maritim RI
Mengenal Teknik Geospasial dalam Teknologi Pemetaan Dunia Hidografi
Kekuatan Jangkauan Pasokan jadi Peluang Berkembangnya Bisnis Perikanan
Kepala BMKG Beberkan PR Dunia Wujudkan Laut yang Aman
Aruna Indonesia dan KKP Bahas Blue Economy Demi Ekosistem Kelautan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap