visitaaponce.com

Ini Penyebab Mimisan dan Cara Agar tidak Kambuh Lagi

Ini Penyebab Mimisan dan Cara Agar tidak Kambuh Lagi
Ilustrasi mimisan(MI/RAMDANI)

ANDA pasti tahu apa itu mimisan. Mimisan atau epistaksis merupakan salah satu kondisi dimana terjadi perdarahan melalui hidung. Perdarahan yang terjadi dapat melalui salah satu lubang hidung atau kedua lubang hidung. 

Mimisan tidak selalu menandakan kondisi serius. Ini adalah kondisi kesehatan yang lazim terjadi ketika udara sedang kering, stres, bahkan bersin terlalu keras juga bisa menyebabkan kondisi ini. Ada pun kelompok individu yang rentan mengalami mimisan, seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.

Mimisan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari yang kecil sampai dengan hal yang berhubungan dengan kondisi kesehatan Anda. 

Baca juga : Anak Anda Mimisan Berulang? Kemungkinan Ada Alergi

Lapisan hidung Anda terdiri dari banyak pembuluh darah kecil yang mudah pecah, sehingga sangat mudah untuk terjadi perdarahan hidung atau mimisan.

Penyebab mimisan

Penyebab mimisan paling umum adalah kondisi udara yang kering dan kebiasaan mengorek hidung. Kedua hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah halus di dalam hidung pecah, sehingga terjadi perdarahan.

Selain kedua penyebab di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya mimisan. Faktor risiko tersebut meliputi:

Baca juga : Cara Menghentikan Mimisan dan Pertolongannya

  • Membuang ingus terlalu kencang.
  • Cedera pada hidung.
  • Bentuk hidung yang bengkok, baik akibat faktor keturunan atau cedera.
  • Penggunaan obat pelega hidung dalam bentuk semprot secara berlebihan.
  • Infeksi yang menyebabkan hidung tersumbat, misalnya flu.
  • Alergi.
  • Sinusitis kronis.

Adapun berdasarkan jenis mimisannya, penyebab sering mimisan pun dapat berbeda, yaitu :

1. Mimisan anterior

Sebagian besar, penyebab sering mimisan bisa termasuk pada kelompok mimisan anterior. Mimisan jenis ini biasanya lebih sering terjadi pada anak kecil (sekitar usia 2-10 tahun) dan biasanya bukan menjadi tanda hal serius.

Penyebab mimisan anterior biasanya antara lain:

Baca juga : Ingin Tahu Vaksin Apa Saja yang Anda Butuhkan? Ingat Saja HALO

  • Mengupil terlalu dalam atau dengan kuku yang tajam
  • Membuang ingus sangat keras atau kasar
  • Hidung tersumbat, biasanya disebabkan oleh infeksi (seperti pilek dan flu)
  • Sinusitis
  • Rhinitis alergi
  • Udara kering
  • Sedang berada di dataran tinggi
  • Penggunaan dekongestan hidung yang berlebihan
  • Cedera ringan pada hidung
  • Bentuk hidung yang bengkok, ini bisa terjadi sejak lahir atau karena cedera pada hidung

2. Mimisan posterior

Mimisan jenis ini lebih jarang terjadi, tapi biasanya lebih sering terjadi pada orang dewasa. Mimisan posterior juga biasanya terjadi lebih parah sehingga membutuhkan penanganan yang serius.

Penyebab mimisan posterior biasanya adalah:

  • Trauma pada hidung, yang bisa disebabkan karena pukulan pada kepala atau jatuh, atau hidung patah
  • Operasi hidung
  • Tumor di rongga hidung
  • Aterosklerosis
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Kelainan pembekuan darah, seperti pada penyakit hemofilia atau penyakit Von Willebrand
  • Hereditary haemorrhagic telangiectasia (HHT), kondisi genetik yang diwariskan yang memengaruhi pembuluh darah
  • Leukemia
  • Tekanan darah tinggi

Cara mengatasi mimisan

Ketika mengalami mimisan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencoba untuk tenang dan tidak panik. Kemudian, lakukan langkah-langkah penanganan awal mimisan sebagai berikut:

Baca juga : Waspadai Diare selama Liburan

  • Duduk tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk dapat mengurangi tekanan pembuluh darah dalam hidung, sehingga perdarahan dapat segera berhenti.
  • Condongkan tubuh ke depan agar darah yang keluar dari hidung tidak masuk ke tenggorokan. Darah yang tertelan dapat memicu muntah.
  • Pencet hidung selama 10-15 menit dan bernapaslah melalui mulut.
  • Kompres pangkal hidung dengan kompres dingin untuk memperlambat perdarahan.

Setelah mimisan berhenti, usahakan untuk tidak membuang ingus, mengorek bagian dalam hidung, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat setidaknya selama 24 jam. 

Selain itu, hindari rokok dan konsumsi minuman alkohol. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya iritasi hidung atau risiko perdarahan berulang.

Jika langkah-langkah di atas tidak efektif untuk menghentikan mimisan, maka dibutuhkan penanganan oleh dokter. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dokter untuk mengatasi mimisan adalah:

  • Menyumbat rongga hidung dengan kain kasa untuk menghasilkan tekanan pada area pembuluh darah.
  • Menutup pembuluh darah yang pecah, menggunakan bahan kimia atau energi panas (cauterization).
  • Memperbaiki pembuluh darah di bagian belakang hidung yang menjadi sumber perdarahan, melalui prosedur operasi yang dilakukan oleh dokter THT. (OL-1)


Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat