visitaaponce.com

Gotong Royong Gelar PTM Terbatas untuk Pendidikan Usia Dini

Gotong Royong Gelar PTM Terbatas untuk Pendidikan Usia Dini
Siswa TK penyandang disabilitas mengikuti PTM terbatas di Sekolah Tunarungu Sushrusa, Denpasar, Bali, Senin (4/10/2021)(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

PENDIDIKAN usia dini sangat sulit untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menjadi hal yang sangat dirindukan. Kesempatan PTM terbatas untuk PAUD sendiri sudah mulai terbuka sehingga perlunya dorongan dari berbagai pihak untuk terselenggaranya PTM terbatas.

Wakil Ketua Bidang I Organisasi Aksi Solidaritas Era - Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) Franka Makarim menjelaskan saat ini sudah memasuki masa transisi dari pandemi dan anak-anak pun sudah kembali ke sekolah untuk melaksanakan PTM terbatas pemerintah dan OASE KIM bersama-sama terus mendukung program PTM terbatas dari tingkat PAUD, pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

"Kami memerlukan lagi lebih banyak kolaborasi dan gotong-royong antara satuan PAUD keluarga dan mitra masyarakat agar anak-anak yang rentan untuk kelas selama pandemi ini dapat kembali belajar bersama. inilah inspirasi menuju PAUD berkualitas," kata Franka dalam Hari Inspirasi OASE: Bergerak Bersama Menuju PAUD Berkualitas, Kamis (4/11).

Baca juga28 Kumbang Moncong Jenis Baru Ditemukan di Sulawesi

Untuk mendorong percepatan PTM terbatas untuk lingkup PAUD perlunya kolaborasi dari berbagai pihak mulai dari keluarga, satuan PAUD pemerintah daerah, pusat, hingga Bunda PAUD di seluruh Indonesia.

Bunda PAUD adalah predikat yang diberikan kepada istri kepala pemerintah dan kepala daerah (Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah) atau disandang langsung oleh kepala pemerintahan dan kepala daerah perempuan.

Selama pandemi berbagai permasalahan terjadi terutama pada pendidikan anak usia dini. Salah satunya di Aceh, Bunda Aceh Dyah Erti Idawati melaporkan tantangan penyelenggaraan PJJ anak usia dini di Aceh yakni beratnya mendampingi anak-anak belajar di rumah karena tentunya orang tua juga punya kesibukan sendiri bekerja dan juga urusan-urusan rumah tangga yang menyita waktu sehingga mendampingi anak-anak belajar kita menjadi suatu hal permasalahan tersendiri.

"Di Aceh wilayahnya pegunungan yang artinya sinyal juga kadang-kadang bisa terganggu jadi itu permasalahan-permasalahan yang ada. Selama ini biasanya kan kita meminta para orang tua mengurangi penggunaan gadget tetapi selama daring pelajaran penggunaannya secara berlebihan itu ada kekhawatiran sehingga selama ini siasat yang kita sampaikan adalah banyak sekali diberikan pemahaman kepada orang tua terkait dengan pembelajaran secara jarak jauh," ungkapnya.

Untuk tetap melaksanakan di daerah pegunungan tersebut guru akan menghampiri anak-anak agar tetap belajar dengan materi dan bahan ajar yang sederhana.

"Pembelajaran terkait simulasi-simulasi belajar secara anak-anak untuk mendampingi selama pandemi kemudian mengajak orang tua bersama-sama membuat kegiatan baik itu bahan dan lain sebagainya yang mudah dan murah," ujar Istri Gubernur Aceh tersebut.

Baca juga: Indonesia-UEA Sepakat Kerja Sama Pengembangan Mangrove

Dorongan untuk terselenggaranya pendidikan usia dini juga datang dari pemerintah melalui Badan POM yang sudah mengeluarkan izin penggunaan vaksin covid-19 Sinovac untuk kelompok anak berusia 6-11 tahun. Saat ini Kementerian Kesehatan tengah mempersiapkan teknis dan prosedur pelaksanaan vaksinasi tersebut.

Secara terpisah, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso menyambut baik dikeluarkannya izin vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun karena infeksi covid-19 pada anak itu sekitar 13% artinya 1 dari 8 penderita covid-19 adalah anak-anak.

"Anak-anak ini selain bisa tertular juga bisa menularkan, walaupun sebagai anak-anak itu OTG di sini bahayanya bisa menularkan virus ke mana-mana apalagi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sudah dimulai IDAI belum yakin bagaimana anak bisa menjaga protokol kesehatan, walaupun ada juga yang sudah bisa dikendalikan," ungkapnya.

Sehingga lebih amannya vaksinasi untuk kelompok usia 6 tahun ke atas sebaiknya segera dilaksanakan. Menurutnya berita ini juga sudah ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang tua di seluruh daerah karena berdasarkan survei yang dilakukan IDAI hampir sama proporsi orang tua yang mengizinkan anaknya untuk ikut PTM terbatas dan tidak mengizinkan anaknya ikut PTM terbatas. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat