Prambanan dan Borobudur Bisa Untuk Kegiatan Keagamaan se-Dunia
![Prambanan dan Borobudur Bisa Untuk Kegiatan Keagamaan se-Dunia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/02/308f5cab07b320cc891e107da1020a9a.jpg)
PEMERINTAH menyepakati Candi Prambanan dan Borobudur dapat dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan umat Hindu dan Buddha se-dunia. Kesepakatan ini tertuang dalam Nota Kesepakatan Pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur untuk Kepentingan Agama Umat Hindu dan Umat Buddha Indonesia dan Dunia.
Nota Kesepakatan ini ditandatangani oleh Gubernur DIY Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kantor Gubernur DIY, Jumat (11/2). Hadir secara luring, Koordinator Staf Khusus Menteri Agama RI Abdul Rochman, dan Kepala Biro Umum, Hukum dan Pengadaan Kemenparekraf Nina Azhari, membubuhkan parafnya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik penandatanganan Nota Kesepakatan tersebut. Menurutnya, ini akan lebih menguatkan keselarasan dan kerja sama semua pihak untuk bersama-sama mengembangkan dan memanfaatkan candi dalam perspektif nilai spiritual kebudayaan.
"Melalui Nota Kesepakatan ini, semua stakeholder dapat mengidentifikasi peran dan ruang yang dapat diakses masing-masing," kata Yaqut dalam keterangannya, Jumat (11/2).
Baca juga: Candi Prambanan Bisa Digunakan Ibadah Semua Umat Hindu
Khusus kepada umat Hindu dan umat Buddha beserta seluruh organisasi keagamaannya, dirinya berharap dapat mengambil momentum ini untuk menggelar berbagai aktivitas keagamaan.
"Silakan mempersiapkan berbagai agenda untuk ibadah keagamaan umat Hindu dan umat Buddha Indonesia serta dunia," ujar Gus Yaqut sapaan akrabnya.
Pemanfaatan Candi Prambanan dan Candi Borobudur untuk kegiatan keagamaan juga sebagai langkah nyata pemerintah dalam merealisasikan program strategis destinasi wisata superprioritas yang dicanangkan Presiden Jokowi.
"Candi Prambanan dan Candi Borobudur ini memang secara nyata memiliki kelebihan luar biasa. Baik dalam hal nilai spiritual, kebudayaan, dan keindahan alamnya," tutur Gus Yaqut.
“Pengembangan dan pemanfaatan destinasi religi Candi Prambanan dan Candi Borobudur secara integratif dan inklusif ini harus dimaknai sebagai salah satu aspek penting dalam program pelestarian candi sebagai cagar budaya, peninggalan luhur nenek moyang bangsa Indonesia yang sealigus menjadi warisan dunia,” sambungnya.
Menag bersyukur, Candi Prambanan dan Borobudur sudah bisa dimanfaatkan untuk giat keagamaan umat Hindu dan Buddha dunia. Menurutnya, hal ini sudah ditunggu umat Hindu dan Buddha.
Selain menunjukkan bagaimana Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa, hal ini juga menunjukkan Indonesia menghargai segala keragaman, termasuk keragaman keyakinan.
"Pemanfaatan ini juga sebagai salah satu bentuk implementasi moderasi beragama dan tekad pemerintah memberikan jaminan kepada umat beragama dalam menjalankan ibadahnya," tutur Menag.
Usai penandatanganan Nota Kesepakatan tersebut, maka umat Hindu dan Buddha dapat menggelar dan mengikuti ritual peribadatan keagamaan di kedua candi tersebut. Tak hanya itu, Nota Kesepakatan juga mengatur dimanfaatkannya dua candi lain, yakni Candi Mendut dan Candi Pawon.
Sebelumnya, Gubernur DIY saat memberikan sambutan selaku tuan rumah mengingatkan pesan Presiden Jokowi dalam sambutan Dharmasanti Nasional 2021 bahwa Candi Prambanan (tempat ibadah umat Hindu) yang dibangun bersebelahan dengan Candi Sewu (tempat ibadah umat Buddha), menunjukkan hidup berdampingan sudah terjadi sejak masa lalu.
"Ini menunjukkan Bhinneka Tunggal Ika sudah terwujud sejak masa lampau. Hidup berdampingan antar umat beragama menjadi wujud Bhinneka Tunggal Ika diaktualisasikan sebagai semangat dan strategi integrasi bangsa," tutur Sri Sultan.
"Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, Nota Kesepakatan yang kita tanda tangani hari ini menjadi semangat terwujudnya moderasi beragama, kohesi sosial, dan kerukunan umat beragama di Indonesia," sambungnya.
Menurut Sri Sultan, pemanfaatan Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon untuk tujuan kepentingan keagamaan akan berfokus pada nilai-nilai spiritual pendidikan dari situs tersebut. Sehingga ketika masyarakat berkunjung tidak hanya melihat keindahan candi, tapi juga menyaksikan kegiatan peribadatan umat Hindu dan Buddha.
Sejumlah peringatan hari besar keagamaan Hindu dan Buddha rencananya akan digelar di sana sepanjang tahun 2022 ini.
Di Candi Prambanan misalnya, akan digelar Pekan Nyepi Nasional di bulan Maret-April 2022. Begitu juga peringatan Hari Galungan dan Kuningan. Sementara di Candi Borobudur akan digelar Hari Tri Suci Waisak Nasional pada bulan Mei 2022.(OL-5)
Terkini Lainnya
Mandiri Jogja Marathon 2024 Usung Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata
Musisi Nasional Tampil dalam Konser Rhapsody Nusantara
Westlife akan Gelar Konser di Yogyakarta pada Juni 2024
Nyepi, Candi Prambanan Dijaga Polisi Berkuda dan Bregodo
Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan
Hari Suci Nyepi, TWC Tutup Operasional Candi Prambanan
Hangatnya Keberagaman dalam Idul Fitri
Chattra Diharapkan Bisa Segera di Pasang di Puncak Stupa Borobudur
Batam Dipertimbangkan sebagai Lokasi Konferensi Perdamaian Internasional 2026
3 Peninggalan Kerajaan Majapahit, Mulai dari Candi, Prasasti Hingga Kitab
Kepengurusan PERMABUDHI Pusat Periode 2022-2026 Dilantik
Ini Teori Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap