Pencegahan Kanker bukan Hanya Tugas Pemerintah
![Pencegahan Kanker bukan Hanya Tugas Pemerintah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/02/7a5d29c13dc66ac0b2b0a3bce6b67dee.jpg)
AHLI dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Soehartati A Gondhowiardjo mengatakan pencegahan kanker bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga perlu peran seluruh masyarakat.
"Ini tanggung jawab kita semua, masing-masing punya peran dan tanggung jawab sebagai komunitas, pasien, keluarga dan sebagainya," ujar Prof Tati dalam webinar Dukungan Ekosistem & Psikososial bagi Stake Holder Kanker Di Era Pandemi Covid-19, dikutip Rabu (16/2).
Staf Medis Senior Departemen Radioterapi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu menegaskan setiap anggota masyarakat bisa berperan dalam memberikan dan menyebarkan informasi mengenai kanker dengan benar.
Baca juga: 70% Pasien Kanker Payudara Datang pada Stadium Lanjut
Menurut dia, tindakan pencegahan terhadap penyakit kanker tidak bisa dilakukan pemerintah saja, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, namun hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama.
Untuk membantu memerangi kanker, hal pertama yang paling mudah dilakukan masyarakat adalah meningkatkan informasi dan pengetahuan tentang kanker. Kemudian, bersama-sama membuat agen perubahan untuk meneruskan ataupun menyerukan berbagai kampanye.
Yang penting apa yang bisa kita lakukan seperti membuat advokasi. Kemudian cegah mitos tentang kanker, karena pasien terlambat datang karena percaya mitos," kata Prof Tati.
Selain itu, harus ada juga rencana aksi nasional tentang promosi, kepemimpinan, serta berbagai terapi kanker dan lainnya.
"Kalau bicara pencegahan, maka yang harus kerja itu bukan hanya Kementerian Kesehatan tapi banyak sekali lintas kementerian harus hand in hand. Intinya semua itu harus dilakukan secara multisektoral," ujarnya.
Lebih lanjut, Prof Tati mengatakan, yang terpenting dari pencegahan kanker adalah adanya kesadaran untuk pemeriksaan dini.
Kanker payudara dan kanker serviks adalah yang paling mudah untuk dideteksi. Pada kanker payudara bisa melakukan Sadari atau pemeriksaan payudara sendiri dan untuk kanker serviks bisa dengan papsmear atau IVA.
"Sel serviks itu sangat sederhana bisa terdeteksi dengan papsmear atau IVA untuk mendeteksi kanker mulut rahim secara dini. Ini target WHO untuk menurunkan hingga tidak ada kanker serviks di seluruh dunia," ujar Prof Tati. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Manfaat Bedah Robotik untuk Mengatasi Kista dan Miom
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Pakar Ingatkan Masyarakat Rutin Lakukan MCU Sebelum Timbul Gejala Kanker
Hamil dengan Tumor dan Kista, Amankah?
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap