visitaaponce.com

Keberadaan dan Kualitas, Permasalahan Air Minum saat Ini

Keberadaan dan Kualitas, Permasalahan Air Minum saat Ini
Sejumlah mahasiswa Universitas Surabaya memajang tulisan dalam aksi di sekitar Sungai Surabaya Jawa Timur, Senin (21/3/2022).(ANTARA/Didik Suhartono)

DIREKTUR Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu menilai permasalahan air minum saat ini adalah langkanya keberadaan mata air dan air tanah serta kualitasnya yang kurang baik karena permasalahan sanitasi yang juga belum disadari oleh banyak masyarakat.

Padahal ketersediaan air minum yang layak dan sanitasi yang bersih merupakan sebagai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan. Sehingga momentum Hari Air Sedunia yang diperingati setiap 22 Maret untuk memastikan air minum yang aman khususnya sebagai perlindungan hak asasi manusia.

"Untuk menjamin semua masyarakat mengakses air minum yang layak dan aman pemerintah Desa sudah menargetkan 100% akses air minum yang layak dan 15% air minum aman di tahun 2020-2024," kata Maxi dalam webinar Upaya Bersama Dalam Menjaga Kualitas Air Minum Aman yang Berkelanjutan Kemenkes, Selasa (22/3).

Baca jugaRayakan Hari Wayang Sedunia, Unima Indonesia Gelar Wayang Kulit di Solo

Baca juga: Rencana Evaluasi Aksi Pengurangan Merkuri Undang Perdebatan di COP-4 Minamata

Maxi menjelaskan keberadaan mata air dan air tanah pada saat ini terus berkurang keberadaannya, jadi pemakaian air tanah juga sudah mulai dibatasi atau bahkan dihentikan karena masalah penurunan dari permukaan tanah.

Kemudian permasalahan air tidak hanya di sisi banyaknya tetapi juga dari sisi kualitas. Karena kualitas ini terus tercemar diakibatkan oleh pencemaran-pencemaran lingkungan salah satu yang berkaitan dengan akses sanitasi yang belum layak yaitu perilaku buang air besar sembarangan secara terbuka maupun terselubung dengan buangan langsung ke lingkungan tanpa dikelola, sehingga hal itu menimbulkan pencemaran terutama pencemaran biologi.

"Hal ini tentu menjadi perhatian kita semua khususnya penyediaan layanan dasar dan perilaku hygiene sanitasi perlu kita pastikan keberlanjutannya dalam menerapkan budaya pola hidup bersih," ujar Maxi.

Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat luas agar bijak dalam menggunakan air tanah dan menjaga kualitasnya dengan menghentikan praktik buang air besar sembarangan secara terbuka atau pun terselubung sebagai bagian dari perlindungan kualitas air tanah dan pencemaran lingkungan.

"Mari kita semua terus bergerak menuju aku sanitasi aman dan 100% perilaku 5 pilar sanitasi total berbasis masyarakat," kata Maxi. Kemudian mengajak masyarakat agar menjaga dan menyediakan air bersih, air minum, akses air minum yang berkualitas sampai di rumah tangga maupun di seluruh sasaran tempat fasilitas umum di tempat kerja, tempat pariwisata, serta lokasi lokasi yang strategis khusus tentu.

"Pada momentum ini saya juga mengajak seluruh komponen pemuda dan masyarakat bergerak untuk berkontribusi dalam memastikan kualitas dan kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan air minum yang akan dikonsumsi untuk menghasilkan air minum itu aman," ungkapnya.

Kemudian diharapkan pemerintah daerah mendorong penyediaan air yang aman melalui peningkatan pengawasan, memastikan penerapan, manajemen risiko setiap proses penyajian air minum, serta peningkatan edukasi bagi masyarakat untuk memastikan kualitas air minum yang aman sebelum distribusi. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat