Ketum LDII Ingatkan Penghinaan Terhadap Agama Apapun tak bisa dibenarkan
![Ketum LDII Ingatkan Penghinaan Terhadap Agama Apapun tak bisa dibenarkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/ced242999bba6d127a50d5bd94d3c7d7.jpg)
KETUA Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Chriswanto Santoso mengatakan, meski Indonesia menganut sistem demokrasi, kebebasan berekspresi haruslah mengikuti norma yang ada. Hal itu ia ungkapkan terkait adanya penistaan terhadap agama dari salah satu klub dan restoran yang mempromosikan minuman beralkohol bagi pemilik nama yang dihormati agama.
Ia menegaskan, dalam konteks Indonesia yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dengan beragam agama dan suku bangsa, menghina agama sangatlah tidak pantas.
“Kita bisa bercanda mengenai apa saja di alam demokrasi ini, tapi persoalan agama bukan hal bisa dibuat bercanda. Pertama itu adalah soal keyakinan, dan kedua soal hak asasi manusia,” ujar Chriswanto dalam keterangannya.
Kedudukan agama, bagi sebagian besar orang adalah paling suci. Bahkan, menempatkan kesakralannya di atas orangtua.
“Bila orangtua kita dihina, pastilah tidak berkenan. Apalagi agama yang dihina,” imbuh KH Chriswanto. Menurutnya, bangsa Indonesia tidak bisa meniru kebebasan beragama seperti di Barat. Bila di Barat menghina agama lain sebagai bagian kebebasan berekspresi, “Di Indonesia sebaliknya, bukan bebas menghina tapi bebas memberi ruang keyakinan kepada orang lain, meskipun berbeda agama dan keyakinan,” ujarnya.
Di sinilah keistimewaan bangsa Indonesia, pada satu sisi meyakini ajaran agamanya paling benar, namun membuka ruang toleransi.
“Toleransi itu beda dengan menghormati atau menghargai. Konsepnya, Anda bisa berbuat apapun, tapi jangan melewati garis merah keyakinan orang lain. Menggratiskan minuman keras kepada nama Muhammad dan Maria, itu melanggar batas keyakinan yang paling suci umat Islam dan umat Kristen serta Katolik,” keluh Chriswanto.
Menurutnya, setiap agama diajarkan untuk saling menghormati dan menghargai, tapi tetap ada batas toleransinya.
Baca juga : Tips Menghindari Kekerasan Berbasis Gender Online
Bahkan dalam Islam, menghina agama atau sesembahan agama lain adalah hal yang dilarang,
“Karena bisa dipastikan umat lain tersinggung dan balik menghina Allah, Tuhannya umat Islam. Inilah pentingnya saling menghargai dan menghormati, serta membuka ruang toleransi,” ujarnya.
Chriswanto mengatakan, tafsir Bung Karno soal Sila Pertama adalah Ketuhanan yang berkebudayaan, maksudnya sebagai bangsa yang berbudaya bangsa Indonesia jangan meniru Barat dalam berdemokrasi,
“Mereka mengagungkan kebebasan individu, boleh menghina agama lain. Bangsa Indonesia justru dengan budaya luhurnya menghormati agama lain. Mereka yang menghina agama lain, bisa disebut budi pekertinya tidak luhur,” paparnya.
Ia mengingatkan, bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa, keyakinan, dan agama memerlukan ikatan yang kuat. Perbedaan itu rentan pecah, dan menurutnya negara pecah karena perbedaan agama bukan mustahil,
“Lihatlah Hindustan yang pecah jadi Pakistan dan India, Yugoslavia yang pecah juga karena ideologi,” paparnya.
Menurutnya, hanya dengan saling menghargai dan menghormati serta mengikat diri sebagai bangsa yang satu, itulah yang bisa menjadikan bangsa ini untuk mengarungi dinamika zaman. (RO/OL-7)
Terkini Lainnya
Polda Metro Jaya Periksa Pendeta Gilbert Lumoindong
Terdakwa Dugaan Penistaan Agama Bebas setelah Eksepsi Diterima Hakim
Polisi Selidiki Unsur Pidana Kasus Dugaan Penistaan Agama eks Pejabat Kemenhub
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumondong
Polisi akan Panggil Pendeta Gilbert Terkait Dugaan Penistaan Agama
Akun TikTok Galih Loss Disita Polisi Buntut Konten Penistaan Agama
Diduga Bagian dari Holywings Group, W Superclub Diselidiki Disparekraf DKI
Sempat Disegel Satpol PP, Holywings Gatot Subroto Buka Lagi dengan Nama Baru
Izin Tidak Lengkap, Holywings di Bali Dilarang Beroperasi
Bahlil: Soal Perizinan Holywings Tergantung Pemerintah Daerahnya
Bahlil Bakal Sidak Langsung Holywings untuk Periksa Izin Usaha
Promosi Miras dengan Nama Muhammad dan Maria, Holywings Mengaku Khilaf
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap