Psikolog Pengalaman Masa Lalu Jadi Salah Satu Penyebab Insecure
![Psikolog: Pengalaman Masa Lalu Jadi Salah Satu Penyebab Insecure](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/c77c99b53ca0d1817d139f64c2f1324c.jpg)
DOSEN Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Acintya Ratna Priwati SPsi MA menjelaskan insecure (merasa tidak aman) merupakan perasaan tidak mampu atau kurang percaya diri yang disertai dengan ketidakpastian dan kecemasaan akan tujuan, kemampuan maupun hubungan dengan orang lain.
"Insecurity ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, yang secara umum terkait dengan perasaan ditolak, tidak dicintai, merasa terisolasi dan lainnya," ujar Acintya dalam keterangannya Rabu (13/7).
Perasaan itu, menurut dia, dapat muncul karena secara alami manusia telah terbiasa membandingkan diri, memberikan penilaian, maupun mengevaluasi diri. Salah satunya disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan.
Pengalaman itu bisa berupa komentar negatif dari orang yang dianggap penting ataupun melihat pengelaman orang lain yang kurang menyenangkan. Kondisi itu menjadikan seseorang ingin menghindari perilaku tersebut dan menyesuaikan perilaku.
"Peristiwa ini terekam dalam memori tidak sadar dan membentuk pola perilaku tertentu pada diri kita maupun orang lain (critical inner voices)," jelasnya.
Faktor lainnya adalah berada dalam situasi yang melibatkan kecemasan sosial. Misalnya, terlibat dalam aktivitas yang dijalani bersama orang lain sehingga orang lain memperhatikan diri kita maupun sebaliknya diri kita berpusat kepada orang lain. Hal itu menyebabkan munculnya pemikiran membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
"Insecure ini juga timbul karena kepercayaan diri yang tidak tinggi," imbuhnya.
Acintya memaparkan ada berbagai bentuk insecure. Salah satunya dalam relasi pertemanan akan ada perasaan untuk terus menerus membandingkan diri dengan teman dalam kelompok. Lalu merasa lebih rendah ataupun iri terhadap pencapain teman dalam kelompok.
"Membandingkan diri dengan lingkungan itu hal wajar, tetapi tugas kita adalah mengubah rasa negatif dalam diri menjadi motivasi untuk jadi
individu yang lebih baik," ucapnya.
Baca juga: Kenali Penyebab Jerawat pada Orang Dewasa
Dalam relasi hubungan romantis, insecure bisa muncul dalam bentuk cemburu atau bergantung secara berlebihan. Selain itu, selaku mencari persetujuan maupun bergantung dengan pasangan.
Sementara dalam relasi hubungan kerja, insecure bisa berupa terus merasa kompetitif dalam berbagai bidang, memberi alasan untuk mengkritisi orang lain, atau justru menunda pekerjaan maupun tugas yang diberikan.
"Walau manifestasi perilakunya beragam, namun kunci perilakunya adalah memperlihatkan ke orang lain bahwa dirinya lebih baik dibanding orang lain," tuturnya.
Lebih lanjut Acintya menjelaskan bahwa rasa insecure berdampak pada kehidupan seseorang. Orang yang merasa insecure kurang bisa menerima diri sendiri karena tidak melihat keadaan secara objektif. Hal ini berakibat pada perilaku sabotase diri seperti perfeksionis atau justru menunda tugas/pekerjaan.
Lalu orang yang merasa insecure sangat bergantung pada penilaian orang lain. Kondisi ini muncul karena diri sendiri kurang mendapatkan suplai dukungan bagi diri sendiri.
Di samping itu, juga berdampak pada hubungan dengan orang lain. Sebab, insecurity membuat seseorang mudah tenggelam dalam perasaan negatif yang akan berujung pada perasaan negatif lainnya.
Lalu bagaimana mengatasi insecurity? Acintya menyampaikan untuk mengenali kondisi diri sebaik mungkin. Kapan diri dalam kondisi terbaik maupun terburuk, termasuk mengidentifikasi saat diri cenderung melakukan perbandingan sosial.
Selanjutnya, menerima emosi dan perbandingan diri yang dilakukan oleh diri secara otomatis. Mencari umpan balik dari orang yang dapat dipercaya dan menyampaikan secara lugas.
"Jika kurang nyaman menyampaikan langsung maka bisa mengurai isi pikiran di selembar kertas bisa membantu menyalurkan emosi," paparnya.
Belajar dari kesalahan dengan menguatkan self esteem maupun self confidence. Kemudian melakukan hal terbaik untuk mengejar tujuan personal. Selain itu, terbuka terhdap berbagai strategi pengembangan diri. Apabila dirasa membutuhkan bantuan hubungi profesional. (OL-16)
Terkini Lainnya
Jangan Tunggu Masalah Besar untuk Pergi ke Psikolog, 7 Ciri Kamu Bermasalah
Bingung Cara Menghadapi Orang Narcisstic Personality Disorder? Ini Cara Bijak Menghadapinya
Andien Jadikan Fesyen sebagai Media untuk Ekspresikan Perasaan
Ramalan 7 Zodiak Cinta Minggu Terakhir, Aquarius Jangan Memendam Perasaan
Memahami Penyakit Mental Skizofrenia dan Cara Penanganannya dalam Keseharian
Coach Rheo: Beban Mental Bisa Dinetralkan dengan Buang Beban Emosi
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap