visitaaponce.com

Pakar Minta Pengujian Covid-19 Ditingkatkan Agar Angka Konfirmasi Jelas

Pakar Minta Pengujian Covid-19 Ditingkatkan Agar Angka Konfirmasi Jelas
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR pada seorang calon haji di Kantor MUI Kota Tangerang, Tangerang, Banten.(ANTARA/Muhammad Iqbal)

KEPALA Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane memperkirakan banyak masyarakat yang terpapar covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5 namun tidak melakukan testing karena gejalanya rendah dan lebih memilih melakukan isolasi mandiri atau istirahat di rumah.

"Banyak suspect kalau gejalanya ringan hanya istirahat saja 2-3 hari di rumah dan tidak melakukan test," kata Masdalina saat dihubungi, Kamis (14/7).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus harian akan terjadi pada pekan ini hingga pekan depan dengan angka menyentuh 16-20 ribu kasus. Namun, peningkatan tersebut tidak bisa diketahui angkanya karena test yang masih rendah

Baca juga : Menkes Imbau Pelaku Perjalanan Luar Negeri Segera Lakukan PCR

Subvarian ini tidak ganas sehingga tingkat keterisian rumah sakit pun rendah. Namun, subvarian ini juga tidak bisa dianggap remeh karena akan bahaya jika lansia, anak, dan komorbid terpapar.

"Menurut Pak Menkes, iya, puncak kasus minggu ke 2-4 Juli 2022, tapi saya tidak bisa memprediksi karena test yang rendah. Ditambah lagi saat ini willingness to test untuk suspect sangat rendah," ujarnya.

"Banyak suspect kalau gejalanya ringan hanya istirahat saja 2-3 hari di rumah dan tidak melakukan test. Untungnya triple mutant (BA.4, BA.5, dan BA.3.75) yang sudah bersirkulasi di dunia saat ini tidak virulen (ganas)," sambungnya.

Baca juga : Epidemiolog Minta Ada Kewajiban PCR Bagi Turis Asing yang Masuk ke Indonesia

Berdasarkan data uji test PCR dari Satgas Covid-19 per 10 Juli 2022, uji PCR mencapai 30.313 orang dan 41.702 spesimen, kemudian per 12 Juli 2022 uji PCR menjadi 72.360 orang dan 97.935 spesimen.

Kemudian, update 13 Juli 2022 jumlah masyarakat terkonfirmasi covid-19 menjadi 3.822 orang. 

"Namun hospitalisasi (angka rawat di rumah sakit) dan kematian relatif rendah di hampir semua negara jadi tidak perlu khawatir,: pungkasnya. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat