Rawat Pasien DBD di Rumah Ini Obat yang Harus Dihindari
![Rawat Pasien DBD di Rumah? Ini Obat yang Harus Dihindari](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/4b9a79a4494f79bc2cf99f97c796a919.jpg)
PASIEN demam berdarah dengue (DBD) yang bisa minum cukup, buang air kecil tiap 4-6 jam, dan tidak punya komorbid serta tidak menunjukkan tanda bahaya seperti muntah terus menerus, boleh dirawat di rumah.
Kendati demikian, ada beberapa obat yang harus dihindari saat merawat pasien DBD di rumah. Hal itu dituturkan Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi & Penyakit Tropis - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Anggraini Alam.
"Jangan mengonsumsi obat berisi asam asetilsalisilat (aspirin), asam mefenamat (ponstan), ibuprofen, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau steroid," kata Anggraini dalam bincang-bincang virtual, Rabu (20/7).
Baca juga: Sepanjang 2022, DBD Di Kota Tasikmalaya Sebabkan 21 Kematian
Pasien yang sudah mengonsumsi obat ini sebelumnya diminta untuk berkonsultasi kepada dokter. Tidak hanya obat-obat tersebut, antibiotik juga tidak diperlukan oleh pasien DBD yang dirawat di rumah.
Pasien yang dirawat di rumah harus mendapat asupan cairan yang cukup, setidaknya minum air lebih dari lima gelas untuk remaja. Disarankan untuk tidak memberikan air tawar saja, tetapi melengkapinya dengan susu, jus buah, dan cairan elektrolit isotonik alias oralit.
Air beras atau jewawut juga dapat diberikan kepada pasien DBD yang dirawat di rumah. Asupan air tawar saja bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, oleh karena itu pasien harus mendapat asupan cairan lain.
"Yang terbaik adalah air yang punya rasa karena ada elektrolit, jangan air tawar saja. Sesering mungkin berikan jadi pasien bisa pipis per 4 jam sekali," katanya.
Pasien DBD di rumah juga bisa diberi parasetamol oral dengan dosis maksimum 4g/hari, juga dikompres dan diseka dengan air hangat.
Dia berpesan, jangan lupa memeriksa dan memberantas sarang nyamuk di dalam atau sekitar rumah.
Pantau terus keadaan pasien dan segera bawa ke rumah sakit bila terjadi perdarahan, sering muntah, nyeri perut berat, sering mengantuk, kebingungan atau kejang, sulit bernapas dan tangan serta kaki terasa lembap, dingin dan pucat. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
UNRWA Pembukaan Kembali Pusat Kesehatan di Khan Younis
6 Hewan yang Mampu Deteksi Penyakit di Tubuh Manusia
9 Manfaat Buah Pisang bagi Kesehatan Tubuh
6 Hewan yang Mampu Deteksi Penyakit di Tubuh Manusia
Cegah Risiko dan Komplikasi Cacar Air pada Anak dengan Imunisasi
Tak Banyak Diketahui, Kenali Penyakit Langka 7+ Syndrome
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap