visitaaponce.com

Tata Cara Mandi Wajib Wanita setelah Haid dan Berhubungan Intim

MANDI wajib atau mandi junub adalah proses pembersihan fisik yang bersifat wajib bagi umat Islam.

Mandi wajib bertujuan membersihkan tubuh dan menyucikannya kembali dari hadas besar menurut mazhab Hanafi dan Syafi'i. 

Itu wajib dilakukan setelah seseorang mengalami keadaan tertentu seperti bertemunya dua kemaluan atau berhubungan badan dan air mani keluar maupun tidak keluar serta berhentinya haid atau nifas.

Baca juga: Lima Anggota Badan Diabaikan, Mandi Junub tidak Sah

Dalam pelaksanaanya, ada cara tertentu yang harus dilakukan saat mandi wajib, khususnya wanita. 

Tata cara mandi wajib wanita

  1. Membaca niat mandi wajib terlebih dahulu.
  2. Bersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali.
  3. Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri.
  4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan sabun dan bilas hingga bersih.
  5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti akan salat dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
  6. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak tiga kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.
  7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyur air. Dimulai dari sisi kanan lalu lanjutkan ke tubuh sisi kiri.
  8. Saat menjalankan mandi junub, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
  9. Selain memerhatikan tata cara mandi junub yang benar, perlu juga menerapkan rukun dalam mandi junub, yakni dimulai dari niat dalam hati yang bersamaan dengan menyiram air ke seluruh tubuh.
  10. Kemudian siram air ke seluruh tubuh mulai dari kulit maupun rambut secara merata.

tata cara mandi wajib setelah haid

Niat mandi wajib

Bacaan niat mandi junub wanita berbeda-beda tergantung kegiatan yang dilakukan atau dialami.

Baca juga: Bersiwak saat Wudu dan Dalilnya

1. Niat mandi junub setelah berhubungan intim

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin, "Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'ala."

Artinya, "Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah Ta'ala."

2. Niat mandi junub setelah haid

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin, "Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala."

Baca juga: Tata Cara Tayamum Niat, Doa, dan Rukun

Artinya, "Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala."

3. Niat mandi junub setelah nifas

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin, "Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi ta'ala."

Artinya, "Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala."

Menyuci rambut dengan sampo tidak diwajibkan dalam mandi junub. Ini karena rukun mandi junub yaitu niat dan membasuh tubuh dengan air secara merata.

Dalil tentang mandi wajib

Dalil tentang mandi wajib dalam agama Islam terdapat dalam Al-Quran dan hadis. Berikut beberapa ayat dan hadis yang berkaitan dengan mandi wajib:

1. Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junub, maka mandilah." Ayat ini menunjukkan bahwa mandi wajib harus dilakukan bagi orang yang junub sebelum melakukan shalat.

2. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim:

"Mandi itu wajib atas setiap orang yang mengalami hadas besar." Hadas besar termasuk dalam kategori mandi wajib, dan hadis ini menunjukkan kewajiban mandi wajib bagi orang yang mengalami hadas besar, seperti setelah bersetubuh, haid, nifas, melahirkan, atau menyentuh mayat.

3. Hadis riwayat Muslim:

"Mandi Jumat itu wajib atas setiap orang yang baligh, berakal, dan tidak sakit." Hadis ini menunjukkan kewajiban mandi wajib bagi orang yang ingin melaksanakan shalat Jumat.

Ayat dan hadis tersebut menjadi dalil yang mendasari kewajiban mandi wajib dalam agama Islam bagi orang yang mengalami hadas besar atau hendak melaksanakan shalat Jumat, serta menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian dalam menjalankan ibadah.

Tujuan mandi wajib

Membersihkan diri dari hadas besar: Mandi wajib dilakukan oleh orang Islam setelah mengalami hadas besar, seperti setelah melakukan hubungan suami istri, haid, nifas, melahirkan atau setelah bercampur dengan mayat.

Hal ini dilakukan untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual agar kembali suci dan dapat beribadah dengan baik.

1. Menjaga kesehatan dan kebersihan

Mandi wajib juga memiliki tujuan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh, sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan jasmani dan rohani.

2. Merupakan bagian dari ibadah

Mandi wajib juga merupakan bagian dari ibadah dalam agama Islam. Dengan melakukan mandi wajib, seseorang memenuhi salah satu syarat untuk melakukan ibadah seperti shalat, puasa, dan lain-lain.

4. Meningkatkan kesadaran spiritual

Mandi wajib dapat membantu meningkatkan kesadaran spiritual seseorang.

Saat mandi wajib, seseorang harus fokus pada proses pembersihan dan membersihkan diri secara menyeluruh, sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan kebersihan rohani.

Mandi wajib memiliki tujuan yang penting dalam agama Islam, baik dari segi kesehatan, kebersihan, maupun keagamaan.

(OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat