visitaaponce.com

Menkes Minta Layanan Kesehatan Prioritaskan Produk Lokal

Menkes Minta Layanan Kesehatan Prioritaskan Produk Lokal
Petugas merapikan tempat tidur di rumah sakit wilayah Sidoarjo.(Antara)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong agar seluruh fasilitas pelayanan kesehatan memprioritaskan penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri.

Langkah tersebut sebagai upaya meningkatkan perekonomian nasional. Sekaligus, mendorong ketahanan sistem kesehatan yang merupakan pilar ketiga transformasi kesehatan.

"Untuk pembelian pemerintah, Pak Presiden minta sekitar 40% dari anggaran dipakai untuk belanja UMKM, supaya terjadi perputaran. Semua alat kesehatan yang bisa diproduksi dalam negeri harus dioptimalkan," ujar Budi, Jumat (19/9).

Baca juga: Capaian Vaksinasi Booster Kedua untuk Nakes Masih Rendah

Saat ini, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah mengidentifikasi sejumlah alat kesehatan yang mampu diproduksi di dalam negeri. Kemudian, produk tersebut dapat dimasukkan di e-katalog dan dimanfaatkan secara luas.

"Dipastikan apa saja alat yang bisa diproduksi dalam negeri, untuk selanjutnya kita kunci di e-katalog. Salah satunya, tempat tidur. Semua rumah sakit pusat maupun daerah harus pakai tempat tidur produksi dalam negeri," imbuhnya.

Selain tempat tidur, alat kesehatan yang mampu dipenuhi dari dalam negeri, yakni antropometri, kasa dan kapas. "Kita telah melakukan pembelian 300 ribu antropometri untuk didistribusikan ke puskesmas, posyandu prima dan posyandu di seluruh Indonesia," pungkas Budi.

Baca juga: BKKBN Tingkatkan Akurasi Tiga Metode Pengukuran Stunting

Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Teten Masduki telah menyiapkan langkah strategis guna memenuhi kebutuhan alat kesehatan produksi di dalam negeri. Termasuk, mendorong UMKM masuk dalam industri berbasis teknologi dan kreativitas. Lalu, membangun rumah produksi bersama bagi pelaku UMKM.

"Nanti pemerintah bersama UMKM bisa duduk bersama untuk mengembangkan ekosistem mengenai produk yang dibutuhkan pemerintah dan ekosistem pembiayaannya," terang Teten.(OL-11)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat