Menkes Minta Layanan Kesehatan Prioritaskan Produk Lokal
![Menkes Minta Layanan Kesehatan Prioritaskan Produk Lokal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/77be6e586127ee62937d98379dbf0bc4.jpg)
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong agar seluruh fasilitas pelayanan kesehatan memprioritaskan penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri.
Langkah tersebut sebagai upaya meningkatkan perekonomian nasional. Sekaligus, mendorong ketahanan sistem kesehatan yang merupakan pilar ketiga transformasi kesehatan.
"Untuk pembelian pemerintah, Pak Presiden minta sekitar 40% dari anggaran dipakai untuk belanja UMKM, supaya terjadi perputaran. Semua alat kesehatan yang bisa diproduksi dalam negeri harus dioptimalkan," ujar Budi, Jumat (19/9).
Baca juga: Capaian Vaksinasi Booster Kedua untuk Nakes Masih Rendah
Saat ini, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah mengidentifikasi sejumlah alat kesehatan yang mampu diproduksi di dalam negeri. Kemudian, produk tersebut dapat dimasukkan di e-katalog dan dimanfaatkan secara luas.
"Dipastikan apa saja alat yang bisa diproduksi dalam negeri, untuk selanjutnya kita kunci di e-katalog. Salah satunya, tempat tidur. Semua rumah sakit pusat maupun daerah harus pakai tempat tidur produksi dalam negeri," imbuhnya.
Selain tempat tidur, alat kesehatan yang mampu dipenuhi dari dalam negeri, yakni antropometri, kasa dan kapas. "Kita telah melakukan pembelian 300 ribu antropometri untuk didistribusikan ke puskesmas, posyandu prima dan posyandu di seluruh Indonesia," pungkas Budi.
Baca juga: BKKBN Tingkatkan Akurasi Tiga Metode Pengukuran Stunting
Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Teten Masduki telah menyiapkan langkah strategis guna memenuhi kebutuhan alat kesehatan produksi di dalam negeri. Termasuk, mendorong UMKM masuk dalam industri berbasis teknologi dan kreativitas. Lalu, membangun rumah produksi bersama bagi pelaku UMKM.
"Nanti pemerintah bersama UMKM bisa duduk bersama untuk mengembangkan ekosistem mengenai produk yang dibutuhkan pemerintah dan ekosistem pembiayaannya," terang Teten.(OL-11)
Terkini Lainnya
Teuku Wisnu: Merek Fesyen Lokal tak Kalah Bagus dari Brand Luar
Et Cetera x Nadjani Hadirkan Motif Abstrak dengan Desain Timeless
Festival IKM 2024 Jadi Ajang Promosi Produk UMKM Klaten
Ekonomi Indonesia dan Timor Leste Bisa Tumbuh Bersama
Shopee Ungkap Tren Produk Lokal Favorit Paling Banyak Dicari di Seluruh Indonesia
Sepatu Kulit Eksklusif Produk Lokal Raih Rekor Bersejarah MURI
Anak Indonesia masih Hadapi Masalah Gizi
Imunisasi untuk Cegah KLB Polio di Ratusan Daerah
Perlu Kolaborasi untuk Majukan Upaya Penelitian Klinis
Ciptakan Kekebalan Bebas Polio dengan Imunisasi Rutin
Kemenkes Kebut Penuhi Dokter Spesialis di Daerah
Bahas Digitalisasi Layanan Kesehatan, Hospital Management Asia 2024 Digelar Agustus di Bali
Mendampingi Generasi Stroberi
Berpendidikan secara Utuh
Perlukah Moderasi Beragama Dikembangkan sebagai Budaya Keilmuan?
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap