visitaaponce.com

Masyarakat Adat Nusantara Gelar Hari Perdamaian Nusantara

Masyarakat Adat Nusantara Gelar Hari Perdamaian Nusantara
Ilustrasi perayaan Hari Perdamaian Nusantara(Dok. Hariperdamaiannusantara.com)

MASYARAKAT Adat Nusantara (MATRA) mengadakan Hari Perdamaian Nasional pada Sabtu (3/9) di Kampung Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Kegiatan itu bertujuan untuk menyatukan antar golongan masyarakat di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi serta arus globalisasi dan budaya asing yang bersifat individualistis.

Agenda acara tersebut diisi dengan lomba mewarnai anak-anak, pembacaan ikrar perdamaian nusantara, do’a bersama, serta ditutup dengan penerbangan balon dan merpati, pembagian minyak goreng untuk warga. Terdapat juga 10 gerai UMKM masyarakat yang turut memeriahkan acara tersebut.

Sekretaris Jenderal Perwakilan DPP Matra, Tengku Maliana Zufrin mengatakan, Hari Perdamaian Nusantara tidak hanya diadakan di Jakarta tapi juga beberapa kota lain.

“Hari Perdamaian Nusantara tidak hanya dirayakan di Jakarta tapi juga bersamaan dengan di DPW Jawa Timur, Pare, Padang Sumatera Barat. Dengan semangat perdamaian kita berusaha membangkitkan lagi semangat-semangat rakyat Indonesia untuk kembali berjuang dan mengedapankan ada istiadat kita,” ucap Tengku Maliana.

Dalam acara itu Matra berkolaborasi dengan INAmikro, YAMSA, dan Little Maestro Jakarta, juga di Pare, Kediri, Jawa Timur yang berkolaborasi dengan Brilliant English Course, BCopi, TRIP, dan Nusantara Satu Rasa.

Baca juga : Dukung Gerakan 1.000 Disabilitas Bangkit Yayasan Sanggar Al Ikhlas Gresik

Hari Perdamaian Nusantara yang diinisiasi dan dideklarasikan oleh MATRA pada 3 September 2019, membawa misi mewujudkan perdamaian di Nusantara, khususnya melalui kebudayaan.

“Prinsipnya kami dari masyrakat adat nusantara ingin melestarikan adat nusantara yang berbudi luhur tinggi dan peradaban tinggi yang mana kami sangat menghormati bhineka tunggal ika, yaitu keberagaman dari masyarakat nusantara dengan tujuan selain melestarikan juga tapi terus meningkatkan rasa persaudaraan dan perdamaian diantara sesama bangsa,” ucap Debbie Sianturi, CEO dan Founder INAmikro. 

Adapun tanggal 3 Septembe dipilih MATRA karena berkorelasi dengan pencanangan Hari Perdamaian Dunia oleh PBB, sehingga diharapkan dapat dilaksanakan secara bersinergi.

Kebudayaan asli nusantara yang didasari oleh budi pekerti yang luhur dan nilai-nilai bhinneka tunggal ika akan membawa kemanfaatan bagi bangsa Indonesia dan dapat menjadi cikal bakal terhadap tumbuh kembangnya perdamaian di Nusantara.

Pendekatan adat dan budaya dalam mewujudkan perdamaian Nusantara yang diikrarkan pada Hari Perdamaian Nusantara ini mencirikan MATRA itu sendiri, yaitu pelestarian budaya, non-partisan, dan inklusifitas (keterbukaan).

Hal itu harus menjadi perhatian bangsa Indonesia, sehingga dipandang sangat perlu untuk mempertahankan serta mengembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam adat dan budaya asli nusantara yang dewasa ini mulai ditinggalkan. (OL-7) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat