visitaaponce.com

Sejarah Pertempuran Surabaya dan Latar Belakang Insiden Hotel Yamato

Sejarah Pertempuran Surabaya dan Latar Belakang Insiden Hotel Yamato
Aksi teatrikan untuk memperingati peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit, Jl Tunjungan, Surabaya, Rabu (19/9/2018).(Antara/Zabur Karuru)

UPAYA mencapai kedaulatan Indonesia bukanlah hal yang mulus dan mudah didapat. Pengorbanan yang silih berganti menjadi harga untuk mencapai kemerdekaan sepenuhnya. Pertempuran di Surabaya adalah salah satu contoh dari pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan sepenuhnya itu.

Sejarah Pertempuran Surabaya

AFNEI atau Allied Forces Netherland East Indies, yang dipimpin Brigadir Jenderal Mallaby asal Inggris, tiba di Tanjung Perak, Surabaya pada 25 Oktober 1945. Kedatangan mereka bertujuan membebaskan para tentara sekutu yang menjadi tawanan perang Jepang.

Baca juga: Ini Teori Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia

Kedatangan mereka ditolak oleh orang Indonesia. Karena, selain ingin membebaskan para tawanan perang, AFNEI juga memerintahkan agar para militan Indonesia untuk menyerahkan senjatanya. Setelah itu, Inggris juga menduduki wilayah-wilayah penting di Surabaya, seperti kantor POS, gedung komunikasi, dan BPM. 

Pada 31 Agustus 1945 terjadilah perseteruan antara para pemuda setempat dan pasukan sekutu di Hotel Yamato, tempat bendera Belanda yang dipasang di hotel itu, dengan sengaja dirobek oleh para pemuda setempat, dengan menyisakan warna merah dan putih. 

Dalam insiden itu, pemimpin pos hotel Yamato yang berasal dari Belanda, Ploegman meninggal karena dicekik oleh Sidik, seorang pengawal Soedirman. Sidik akhirnya juga meninggal karena ditembak anggota tentara Belanda lainnya.

Lalu, pada 30 Oktober, tewasnya Brigjen Mallaby di tangan pasukan Indonesia, melahirkan konflik yang lebih besar lagi. Hingga pada 9 Desember dikeluarkannya ultimatum agar tentara Indonesia menyerah dan menyerahkan senjatanya. Tentara Indonesia menolak ultimatum tersebut.

Pada 10 Desember, perang pun tidak terelakkan dengan terdapat setidaknya 20.000 tentara serta 100.000 sukarelawan di pihak Indonesia, sementara pada pihak Inggris terdapat setidaknya 30.000 tentara yang juga dibantu dengan berbagai peralatan perang mereka, yaitu tank, kapal perang, serta pesawat tempur. 

Dalam perang tersebut, Pihak Indonesia kehilangan 20.000 orang, dan pihak sekutu kehilangan 1.500 orang.

Latar Belakang Terjadinya Pertempuran Surabaya

Pertempuran di Surabaya terjadi karena keinginan bangsa Indonesia untuk bebas dan merdeka dari segala bentuk penjajahan. Kedatangan kembali pasukan sekutu, yang diboncengi oleh Belanda dengan tujuan untuk mengembalikan kembali kekuasaannya di Indonesia adalah salah satu bentuk pengkhianatan kedaulatan bagi NKRI, maka perlawanan bangsa Indonesia adalah latar belakang terbentuknya perang di Surabaya. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat