Sejarah Pertempuran Surabaya dan Latar Belakang Insiden Hotel Yamato
![Sejarah Pertempuran Surabaya dan Latar Belakang Insiden Hotel Yamato](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/c9699ed691afca5d505fc2787acdde94.jpg)
UPAYA mencapai kedaulatan Indonesia bukanlah hal yang mulus dan mudah didapat. Pengorbanan yang silih berganti menjadi harga untuk mencapai kemerdekaan sepenuhnya. Pertempuran di Surabaya adalah salah satu contoh dari pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan sepenuhnya itu.
Sejarah Pertempuran Surabaya
AFNEI atau Allied Forces Netherland East Indies, yang dipimpin Brigadir Jenderal Mallaby asal Inggris, tiba di Tanjung Perak, Surabaya pada 25 Oktober 1945. Kedatangan mereka bertujuan membebaskan para tentara sekutu yang menjadi tawanan perang Jepang.
Baca juga: Ini Teori Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
Kedatangan mereka ditolak oleh orang Indonesia. Karena, selain ingin membebaskan para tawanan perang, AFNEI juga memerintahkan agar para militan Indonesia untuk menyerahkan senjatanya. Setelah itu, Inggris juga menduduki wilayah-wilayah penting di Surabaya, seperti kantor POS, gedung komunikasi, dan BPM.
Pada 31 Agustus 1945 terjadilah perseteruan antara para pemuda setempat dan pasukan sekutu di Hotel Yamato, tempat bendera Belanda yang dipasang di hotel itu, dengan sengaja dirobek oleh para pemuda setempat, dengan menyisakan warna merah dan putih.
Dalam insiden itu, pemimpin pos hotel Yamato yang berasal dari Belanda, Ploegman meninggal karena dicekik oleh Sidik, seorang pengawal Soedirman. Sidik akhirnya juga meninggal karena ditembak anggota tentara Belanda lainnya.
Lalu, pada 30 Oktober, tewasnya Brigjen Mallaby di tangan pasukan Indonesia, melahirkan konflik yang lebih besar lagi. Hingga pada 9 Desember dikeluarkannya ultimatum agar tentara Indonesia menyerah dan menyerahkan senjatanya. Tentara Indonesia menolak ultimatum tersebut.
Pada 10 Desember, perang pun tidak terelakkan dengan terdapat setidaknya 20.000 tentara serta 100.000 sukarelawan di pihak Indonesia, sementara pada pihak Inggris terdapat setidaknya 30.000 tentara yang juga dibantu dengan berbagai peralatan perang mereka, yaitu tank, kapal perang, serta pesawat tempur.
Dalam perang tersebut, Pihak Indonesia kehilangan 20.000 orang, dan pihak sekutu kehilangan 1.500 orang.
Latar Belakang Terjadinya Pertempuran Surabaya
Pertempuran di Surabaya terjadi karena keinginan bangsa Indonesia untuk bebas dan merdeka dari segala bentuk penjajahan. Kedatangan kembali pasukan sekutu, yang diboncengi oleh Belanda dengan tujuan untuk mengembalikan kembali kekuasaannya di Indonesia adalah salah satu bentuk pengkhianatan kedaulatan bagi NKRI, maka perlawanan bangsa Indonesia adalah latar belakang terbentuknya perang di Surabaya. (OL-1)
Terkini Lainnya
Sejarah Pemberontakan DI/TII serta Latar Belakang
Memahami Sejarah, Prabowo Sosok Pemimpin yang Mampu Jaga Persatuan
Sejarah 10 Agustus Hari Veteran Nasional
Kenalkan Sejarah lewat Minecraft, Pak GM Targetkan 10 Juta Subscriber
Konferensi Asia Afrika (KAA) 18 April: Sejarah, Tujuan, Hasil Sidang
Profil Bung Tomo Pejuang Pertempuran 10 November 1945
Panpel Siapkan 7.500 Tiket per Hari untuk Final Four Proliga di Surabaya
Kasus Korupsi Emas Budi Said, Pejabat Bea Cukai Juanda Diperiksa Kejagung
Besok, 330 Pengantin Ikuti Nikah Massal di Surabaya
Banyak Suami Melapor Jadi Korban KDRT di Jawa Timur
Kloter Pertama Haji Debarkasi Surabaya Tiba di Bandara Juanda
Bus Listrik dan Empat Mobil Ludes Terbakar di Surabaya
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap