visitaaponce.com

Memahami Sejarah, Prabowo Sosok Pemimpin yang Mampu Jaga Persatuan

Memahami Sejarah, Prabowo Sosok Pemimpin yang Mampu Jaga Persatuan
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau alutsista(Dok.Setpres)

CALON presiden (capres) Prabowo Subianto diyakini mampu mempersatukan bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan sosok Prabowo yang memahami sejarah bangsa Indonesia. Pemahaman itu sangat diperlukan bagi setiap pemimpin.

Menurut Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan seorang pemimpin harus paham akan sejarah bangsa.

"Kita memerlukan orang yang ngerti A sampai Z dalam lintas sejarah yang panjang, supaya ketika dia memimpin tidak lagi ambigu," kata Fahri Hamzah dalam paparannya di media sosial Youtube Sagoe TV yang diakses Selasa (26/9).

Baca juga: Didukung Migrasi Pemilih, Prabowo Ungguli Ganjar

Fahri mengatakan, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menjaga persatuan Indonesia. Ia mengungkapkan, Indonesia membutuhkan orang yang memiliki wibawa untuk memimpin sebuah negara.

Karena dengan kewibawaan yang dimiliki, seorang pemimpin mampu menjaga persatuan dan kesatuan sebuah bangsa.

Baca juga: Utusan Prabowo Temui Khofifah, Bicara soal Cawapres?

"Kita memerlukan tokoh besar untuk bersatu, kita memerlukan orang yang punya wibawa memimpin kita untuk kita bersatu," ujar Fahri.

Hal tersebut menjadi alasan Fahri mendukung sosok Prabowo di Pilpres 2024 mendatang. Ia menilai sosok Prabowo sangat kompeten dalam memimpin Indonesia.

Prabowo dengan wibawa dan pemahaman mendalam terkait sejarah sangat mumpuni menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Kira-kira itulah yang menyebabkan kenapa saya dan teman-teman tidak pernah minggir dari pribadi yang bernama Prabowo Subianto," terangnya.

Fahri mengenal sosok Prabowo saat masih masih menjadi Pangkostrad. Ia mengaku pernah bertemu dengan Prabowo dan secara langsung melihat keberanian Prabowo dalam mengkritik pemerintahan Orde Baru.

"Karena saya terlalu kenal, dia itu Danjen Kopassus, dia itu Pangkostrad saya ke kantornya, dia sudah kritik orde baru mertuanya aja dikritik," pungkasnya. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat