visitaaponce.com

Didukung Migrasi Pemilih, Prabowo Ungguli Ganjar

Didukung Migrasi Pemilih, Prabowo Ungguli Ganjar
Temuan survei New Indonesia Research & Consulting(MI/HO)

WACANA  untuk menggabungkan dua figur capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, terus mengemuka. Permasalahnnya, siapa lebih kuat di antara keduanya hingga harus ada yang mengalah sebagai cawapres

Temuan survei New Indonesia Research & Consulting menunjukkan Prabowo unggul dalam simulasi tiga nama dengan elektabilitas 38,8%, sedangkan Ganjar 32,1% dan Anies 20,2%, serta sisanya tidak tahu/tidak menjawab 8,9%.

Baca juga: Viral Video Ganjar Lari Pagi Sambil Bagi-bagi Duit, Ini Respons KPK

Ketika dikerucutkan dalam dua nama, Prabowo unggul atas Ganjar, dengan elektabilitas mencapai 51,8%, sedangkan Ganjar hanya 33,3% dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 14,9%.

Lebarnya jarak elektabilitas Prabowo ketika dihadapkan head-to-head melawan Ganjar hingga hampir 20% dimungkinkan karena terjadinya migrasi pemilih Anies ke kubu Prabowo saat hanya ada dua capres yang berlaga.

“Unggul telaknya Prabowo terhadap Ganjar didukung oleh migrasi pemilih Anies dalam skenario head-to-head,” ungkap Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono lewat keterangan yang diterima, Selasa (26/9).

Baca juga: Mahfud MD: MK Sebaiknya Tidak Terlalu Lama Memutus Gugatan Batas Usia Minimal Capres

Menurut Andreas, tingginya elektabilitas Prabowo ditunjukkan dalam kemampuannya menarik migrasi pemilih capres lain. Prabowo mendapatkan tambahan elektabilitas hingga 10,9% ketika dikerucutkan menjadi simulasi tiga nama dari semula banyak nama.

Ganjar meraup tambahan lebih sedikit yaitu 7,1%, tidak jauh berbeda dibanding Anies sebesar 6,5%. Tambahan elektabilitas bagi Anies menunjukan faktor cawapres berkontribusi menaikkan dukungan. “Munculnya nama Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies memberi keunggulan dibandingkan Ganjar yang masih belum siapa cawapresnya,” jelasnya.

“Kubu Ganjar masih menimbang-nimbang nama cawapres yang berpotensi bisa mengerek elektabilitas untuk menghadapi Prabowo yang posisinya masih lebih unggul,” tandas Andreas. Nama-nama yang beredar di antaranya Sandiaga Uno, Mahfud MD, hingga Andika Perkasa.

Sementara itu di kubu Prabowo muncul nama-nama seperti Erick Thohir, Airlangga Hartarto, dan Gibran Rakabuming Raka. “Jika MK memutuskan syarat usia pencalonan diturunkan menjadi 35 tahun, Gibran berpeluang kuat menjadi cawapres Prabowo,” tegas Andreas.

Menguatnya nama Gibran dalam bursa cawapres Prabowo menjadi isyarat dukungan Presiden Jokowi terhadap sang Menteri Pertahanan. Belakangan Kaesang Pangarep juga bergabung sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menjadi pendukung kuat Jokowi.

Dengan peta dukungan seperti itu, Prabowo memiliki posisi tawar lebih tinggi jika hendak dipasangkan dengan Ganjar. “Prabowo berpeluang mengisi posisi capres, sedangkan Ganjar menjadi cawapres pendampingnya,” Andreas melanjutkan.

Survei digelar pada 11-17 September 2023 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95%. (RO/H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat