Masalah Fisik dan Jiwa yang Bisa Gagalkan Capres dan Cawapres
![Masalah Fisik dan Jiwa yang Bisa Gagalkan Capres dan Cawapres](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/1d2d0e0c08e822f15d967379793e8544.jpg)
MANTAN Ketua Tim Pemeriksa Capres dan Cawapres dalam Pilpres 2014, Prof DR Dr Zubairi Djoerban menyebut terdapat beberapa penyakit yang tidak bisa diidap oleh bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres), karena akan mempengaruhi komunikasi hingga mengambil keputusan.
"Salah satunya terkait skizofrenia, psikopat, paranoid, depresi, dan lainnya, itu dari masalah mental. Sementara dari kesehatan fisik seperti sakit jantung yang tidak terkontrol, heart failure, gagal ginjal berat," kata Prof Zubairi saat dihubungi, Minggu (22/10).
"Kemudian kanker yang tidak terkontrol yang gagal pengobatan mengalami metastasis atau penyebaran kanker ke bagian tubuhnya dan lain sebagainya. Maka harus diperiksa, dievaluasi dulu dan ditetapkan oleh tim pemeriksa yang independen, objektif dan tidak bias," tambahnya.
Baca juga : Menakar Kapasitas Kepemimpinan Kuantum Capres dan Cawapres Indonesia
Meski begitu Prof Zubairi menjelaskan seorang bacapres dan bacawapres, dan juga calon kepala daerah tingkat I dan II, tidak harus bebas dari penyakit. Namun demikian perlu dipastikan selama masa tugasnya beberapa tahun ke depan, secara fisik dan mental yang bersangkutan memiliki kemampuan menjalankan tugasnya sehari-hari dan bebas dari disabilitas.
Dengan kata lain yang bersangkutan tidak memiliki penyakit yang berpotensi menghilangkan kemampuannya beraktivitas selama ia menjabat.
"Pemeriksaan kesehatan fisik meliputi pemeriksaan kondisi internal calon, termasuk kondisi jantung, pembuluh darah, paru, urologi, ortopedi, saraf, mata, telinga, hidung dan tenggorokan," sebutnya.
Baca juga : Ketua KPU: Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran belum Resmi jadi Peserta Pemilu
Pemeriksaan penunjang terdiri atas tes ultrasonografi abdomen, kardio, treadmill test, rontgen, tes dengan spirometer, audiometer, MRI, hingga CT scan. "Kemudian ditambah dengan pemeriksaan laboratorium meliputi tes darah dan urine yang terdiri dari hematologi, tes faal, ginjal, dan mencari ada atau tidaknya indikasi tumor," jelasnya.
Selain rangkaian tes fisik yang harus dijalani, pasangan calon pemimpin juga harus menjalani tes psikiatri untuk melihat profil kepribadian dengan menggunakan satu set instrumen yang bernama Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Instrumen MMPI ini adalah instrumen yang paling sering dipakai di seluruh dunia untuk mengukur kepribadian sebagai bagian dari kesehatan mental.
"Karena kompleksitasnya, tes ini hanya dapat dilakukan oleh profesional terlatih yang memiliki kemampuan mengidentifikasi struktur kepribadian dan kecenderungan psikopatologi dalam diri seseorang," pungkasnya. (Z-3)
Terkini Lainnya
Menakar Kapasitas Kepemimpinan Kuantum Capres dan Cawapres Indonesia
Anies Ucapkan Selamat ke Mahfud, Siap Adu Gagasan
Ini Alasan Ganjar Pranowo Pilih Mahfud MD Jadi Cawapres
Diskusi dengan Tokoh Lintas Agama, Ganjar Jamin Perhatikan Kesejahteraan Guru Ngaji
Anies Baswedan Hadiri Acara PKS-Nasdem di Palembang Minggu, 10 September 2023
SBY Serahkan Urusan Cawapres ke Prabowo Subianto
Menteri Maju Capres tak Perlu Mundur, Presiden Diminta Tegas
Relawan ABAS Sambut Baik Duet Anies-Cak Imin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap