7.102 Pelajar Dipersiapkan Menghadapi Electricity 4.0 via EEPC
![7.102 Pelajar Dipersiapkan Menghadapi Electricity 4.0 via EEPC](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/4280742421e7b835fa901571407b6d7e.jpg)
SCHNEIDER Schneider Electric bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), kembali menyelenggarakan Electrical Education Program & Competition (EEPC).
Ajang itu merupakan program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk pengembangan kompetensi para calon ahli listrik Indonesia. Dalam program EEPC kali ini, Schneider Electric mengajak para generasi muda menyalurkan ide-ide kreatifnya dalam mencari solusi yang dapat meningkatkan keselamatan diri dan orang-orang terdekat dari bahaya listrik dengan perangkat arus residual RCD.
Tercatat 7.102 siswa-siswi dan guru dari 103 SMK jurusan kelistrikan mengikuti sesi pelatihan dan pembekalan secara daring selama 3 pekan yang berlangsung pada 18 Agustus-1 September kemarin. Tema pembelajaran berfokus pada mempersiapkan para calon ahli listrik menghadapi era Electricity 4.0. Para peserta yang telah menyelesaikan seluruh webinar akan memperoleh sertifikasi EEPC dari Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek.
M Farhan Lucky, Distribution Vice President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste menyampaikan, “Internet of things (IoT) dan Revolusi Industri 4.0 tengah membawa kita pada era Electricity 4.0. Era dimana listrik dan digital saling bergantung dan tidak lagi dapat dipisahkan satu sama lain. Pemanfaatan teknologi digital dikombinasikan dengan listrik akan semakin luas dan masif bahkan lintas sektor."
"Transformasi pabrik pintar, kendaraan listrik, smart grid, bangunan pintar, smart hospital, energi baru terbarukan, dan masih banyak lagi adalah masa depan dunia yang akan membutuhkan tenaga ahli kelistrikan yang lebih terampil dan berwawasan luas lintas bidang ilmu. Pelatihan dan pembekalan pada program EEPC menekankan pada kemampuan problem solving, strategic thinking, analisa data, dan pengenalan pada pengoperasian berbagai software yang diterapkan industri saat ini. Tujuannya untuk melengkapi ilmu yang diperoleh di sekolah dengan wawasan dan ilmu praktis yang diterapkan di industri.”
Tidak hanya ilmu baru di bidang kelistrikan, materi pembelajaran juga memfokuskan pada keamanan instalasi listrik mengingat kasus kebakaran akibat korsleting listrik terus meningkat. Di akhir program, Schneider Electric dan Kemendikbud menggelar kompetisi yang mengangkat tema ‘Pentingnya Keselamatan Kita dan Keluarga dengan Perangkat Arus Residual RCD’.
Baca juga: Kesehatan Mental Adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak
“Kasus kebakaran belakangan ini terus meningkat. Di DKI Jakarta saja menurut catatan Damkar hingga September 2022 ini tercatat 1.197 kasus dan penyebab utamanya kebanyakan akibat korsleting listrik atau masalah arus pendek listrik. Kompetisi EEPC kali ini, kami menyediakan platform bagi teman-teman SMK untuk mengeksplor ide kreatifnya untuk mencari solusi dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran akibat korsleting listrik,” tambah Farhan.
Sekitar 1.446 peserta atau 541 grup mengikuti kompetisi EEPC ini, dan menjadikan kompetisi kali ini sebagai Kompetisi Kelistrikan oleh Siswa SMK Terbanyak versi MURI. Penganugerahan diberikan oleh Jusuf Ngadri, Direktur Operasional MURI bersama dengan Lutvi, Customer Relations MURI kepada Schneider diwakili Farhan.
Pada saat yang sama, Haryono selaku Koordinator Bidang Program, Data dan Informasi BBPPMPV BMTI Kemendikbud Ristek mengatakan “Masa depan dunia akan semakin bergantung pada listrik. Penguatan kompetensi dasar seperti instalasi listrik, perangkat pengaman listrik seperti RCD, hingga pengenalan software semakin dibutuhkan terlebih sekarang ini peta perencanaan kelistrikan sebuah bangunan pintar semakin kompleks."
"Schneider Electric sebagai produsen perangkat kelistrikan dan juga pelaku industri yang memiliki pengalaman dalam transformasi digital dapat memberikan perspektif menyeluruh akan inovasi-inovasi baru dalam solusi kelistrikan dan kompetensi ahli listrik yang dibutuhkan pelaku industri dalam mendukung transformasi digitalnya," imbuh Haryono. (R-3)
Terkini Lainnya
Paman yang Bunuh dan Perkosa Keponakan Ditangkap
Launching Program Satu Pelajar Satu Rekening, Wali Kota Helldy Terus Fokus Benahi Pendidikan Cilegon
Tidak Dapat KJP, Orang Tua Murid Geruduk Kantor Sudin Pendidikan Jakpus
Anggaran Makan Siang Gratis Rp71 Triliun, Kejelasan Program Tentukan Efektivitas
Rem Blong, Bus Rombongan Wisata Siswa SD Terguling di Jepara
Siswa SMA Klaten Tewas setelah Diceburkan Teman ke Kolam
Pejabat Senior Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Sekolah Gaza
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Ini Tips Menyiapkan Mental Anak Agar Bersemangat Masuk Sekolah
Serangan Israel di Sekolah PBB Menewaskan 16 Orang
Heru Budi Hartono Mendorong Pembangunan Sekolah Berkualitas di Sekitar Jakarta
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap