Jujur dan Beri Dukungan, Pertolongan Pertama bagi Penderita Depresi
![Jujur dan Beri Dukungan, Pertolongan Pertama bagi Penderita Depresi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/4a3aefcd650a4a4315dc0e5c7f39dbfe.jpeg)
JUJUR dan memberi dukungan merupakan hal pertama yang bisa dilakukan kepada penderita depresi atau masalah kesehatan mental. Seseorang yang mengalami depresi membutuhkan dukungan dari lingkungan terdekat.
"Apapun respons emosi yang muncul dalam diri, kita sampaikan. Namun yang penting kita lakukan adalah memberi dukungan bahwa dia tidak sendirian," ujar psikolog klinis dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Annelia Sari Sani di Jakarta, Kamis (20/10).
Anggota Satuan Tugas Krisis dan Kebencanaan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia itu mengatakan memberikan stigma negatif atau menjauhi orang dengan gangguan kesehatan mental, hanya akan menambah perasaan kesepian dan tidak dibutuhkan oleh orang tersebut. Meski tidak bisa memberikan bantuan secara profesional, ada baiknya orang dengan masalah mental harus selalu ditemani.
"Pastikan dia merasa kita selalu ada, selalu menemani, temani dia kalau mau mencari bantuan. Jangan biarkan dia terbenam dalam penderitaan sendirian," kata Annelia.
Lebih lanjut, Annelia mengatakan gangguan kesehatan mental disebabkan oleh banyak faktor seperti trauma masa lalu, sering diabaikan, hingga mendapat kekerasan. Gangguan kesehatan mental juga tidak bisa dianggap sepele. Dalam beberapa kasus, penderita kesehatan mental dapat berakhir dengan bunuh diri.
Annelia mengatakan sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kesehatan mental. Menurutnya, gangguan kesehatan mental pada seseorang masih dianggap tabu untuk dibicarakan karena ada stigma negatif.
"Kita sadari dulu bahwa ini bukan hal yang remeh. Ini sesuatu yang bersifat serius. Maka jangan ragu untuk ngobrol, kalau belum siap cari bantuan, yang penting cerita dulu. Kita saling bercerita, sadar saja dulu," katanya.
Annelia mengatakan saat ini beberapa puskesmas di Indonesia sudah menyediakan layanan untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Menurut Annelia, apabila tidak berani bertemu secara langsung dengan ahli, bisa meminta pertolongan orang terdekat untuk mencari bantuan.
"Kami mau menghapus stigma bahwa mereka yang ke psikolog bukan mereka orang yang enggak berarti dan mengalami gangguan jiwa. Untuk meningkatkan kesehatan harus berawal dari kesadaran," kata Annelia. (Ant/OL-14)
Terkini Lainnya
Seorang Pria Ditemukan Gantung Diri di Jembatan Layang Cimindi Kota Bandung
Diduga Depresi, Bule Asal Amerika Sayat Lehernya dengan Pisau
Polisi Selidiki Motif ART yang Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikannya di Karawaci Tangerang
Siswi SMP Nekat Lompat dari Lantai Tiga karena Merasa Dijauhi dan Tak Punya Teman
Siswa SMP di Jakarta Selatan Nekat Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolahnya
Harus Tahu: Kerugian Biaya Akibat Gangguan Mental 2x Lebih Besar dari Gangguan Fisik
Asas Pemiilu Tidak Hanya Luber dan Jurdil, Tapi Tambahkan Istilah Etis
Jelang 4 Hari Pencoblosan, Anies Baswedan Ingatkan Penyelenggara Pemilu Harus Jujur
Peringati Isra Mi'raj, Umat Muslim Diajak Makin Tekun Salat Lima Waktu
Muhammadiyah dan NU Mengajak Masyarakat Kawal Pemilu Agar Jujur dan Adil
Forum Rektor Muhammadiyah dan Aisyiyah Siap Kawal Pemilu dan Tegakkan Asas Luber Jurdil
Ketua BEM UMJ Ajak Mahasiswa Dorong Pemilu 2024 Berjalan Damai dan Jurdil
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap