visitaaponce.com

Anak-Anak Kelompok Masyarakat Marginal Rentan Terkena Infeksi Jamur Kulit

Anak-Anak Kelompok Masyarakat Marginal Rentan Terkena Infeksi Jamur Kulit
Ilustrasi(DOK MI)

INFEKSI jamur kulit disebabkan oleh dermatofita dan mikosis superfisial. Infeksi ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum, terutama bagi masyakarat marginal khususnya anak-anak yang tinggal di lingkungan tidak sehat serta tidak memiliki tingkat pendidikan yang cukup tentang kesehatan dan kebersihan.

Lidya Kristiani S.Si, Ph.D, dosen dari Fakultas Biomedicine Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) menyatakan Hal ini menyebabkan kurangnya kesadaran akan serangan infeksi jamur kulit dan meningkatkan resiko terkena penyakit ini. Kondisi ini membuat keterlambatan deteksi terhadao infeksi jamur kulit.

Melihat fenomena ini, Lidya bersama dua mahasiswa Biomedicine i3L melakukan penelitian untuk mendeteksi infeksi jamur terhadap anak-anak dari kelompok masyarakt marginal di tiga komunitas berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengedukasi deteksi jamur sejak dini. "Pengumpulan data dilakukan untuk mengukur tingkat kesadaran peserta baik sebelum dan sesudah sosialisasi, sekaligus mengukur kualitas hidupnya," ucap Lidya dalam keterangan yang diterima, Jumat (28/10).

Ia menyatakan, perbedaan jenis kelamin, usia dan tempat tinggal masyarakat secara signifikan memengaruhi kesadaran awal seseorang tentang infeksi kulit jamur. Kelompok usia dewasa memiliki kesadaran tertinggi, diikuti kelompok usia remaja dan anak-anak. Tingkat kesadaran yang rendah ini menyebabkan anak lebih rentan terhadap infeksi jamur.

Melalui tes KOH dalam penelitian yang dilakukan, sebanyak 56 anak (55%) terdiagnosis positif infeksi jamur kulit. Pengobatan kemudian diberikan kepada melibatkan tokoh masyarakat sekaligus memberikan edukasi cara pengobatan dengan benar.

"Kami mengetahui bahwa tingkat infeksi tidak terdistribusi secara merata, sebaliknya masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut dan yang memiliki usia dewasa turut berperan dalam mengedukasi mengenai infeksi jamur pada anak-anak ini”, tuturnya.

Lebih jauh, Lidya mengatakan dari kuesioner yang diberikan kepada responden, didapati hal menarik bahwa lebih banyak orang yang terkena infeksi jamur kulit dibanding mereka yang merasakan gatal-gatal pada kulit. Hal ini menunjukkan mereka memiliki kesadaran yang rendah tentang paparan infeksi jamur.

"Kesenjangan ini secara khusus ditunjukkan pada kelompok usia yang lebih muda yang berarti kesadaran yang rendah mengenai infeksi jamur berkontribusi pada tingkat infeksi yang tinggi. Kami juga menemukan bahwa infeksi jamur pada kulit ini akan menurunkan kualitas hidup responden secara keseluruhan," terang Lidya. (RO/OL-15)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat