visitaaponce.com

Pengertian, Contoh Akhlak Mazmumah dan Mahmudah

Pengertian, Contoh Akhlak Mazmumah dan Mahmudah
Ilustrasi.(Antara/Dhemas Reviyanto.)

NABI Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT sebagai rasul untuk menyempurnakan akhlak umat manusia. Soalnya, akhlak merupakan fondasi penting untuk umat yang beragama. 

Bagi umat Islam, manusia yang dijadikan teladan dalam perkara akhlak ialah Rasulullah SAW. Ini karena Rasulullah memiliki sifat-sifat terpuji sebagai uswatun hasanah (contoh teladan) terbaik bagi seluruh kaum Muslimin. Maka dari itu, setiap aspek ajaran Islam berorientasi pada pembinaan dan pembentukan akhlak yang mulia (karimah).

Pengertian akhlak

Akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi. Akhlak berasal dari kata khuluqun yang berarti budi pekerti, penakai, tingkah laku, atau tabiat. 

Sedangkan secara terminologi, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan baik, seperti bisa mengomunikasikan sesuatu dengan baik, tidak berbohong, tidak berbuat curang, selalu jujur dalam pekataan dan perbuatan. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.

Akhlak menggunakan penentuan baik atau buruk perbuatan manusia dengan tolak ukur ajaran Al-Qur'an sebagaimana firman Allah:

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍەۗ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ

"Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan." (QS Al-Maidah: 15)

Berdasarkan pengertian akhlak, secara garis besar pada dasarnya akhlak itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Akhlak mahmudah. 

Mengutip buku Pendidikan Akhlak Karimah Berbasis Kultur Kepesantrenan oleh Aditya Firdaus dan Rinda Fauzian (2018) secara sederhana akhlak mahmudah berarti akhlak yang terpuji. Dengan kata lain, akhlak mahmudah yakni perangai dan ucapan baik serta perbuatan yang disenangi.

Sedangkan, menurut Muhammad Husni dalam Studi Pengantar Pendidikan Agama Islam, sifat terpuji adalah perilaku yang melekat dalam diri manusia dapat mendatangkan kesenangan, punya nilai kebenaran, mendatangkan rahmat, dan memberikan kebaikan. Akhlak mahmudah akan mendatangkan keselamatan dan kebahagiaan.

2. Akhlak mazmumah.
 
Akhlak mazmumah adalah akhlak yang tidak dibenarkan oleh agama. Ini golongan akhlak atau tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak mazmumah harus dijauhi karena dapat mendatangkan kemudaratan bagi diri sendiri maupun orang lain.

Akhlak mahmudah kepada Allah SWT

Ada beberapa sifat-sifat yang dapat dimasukan dalam kelompok akhlak mulia kepada Allah SWT.

1. Ikhlas. 

Ikhlas berarti suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang lain. Perbuatan seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata, dengan niat ikhlas, menjauhkan dari riya (menunjuk kepada orang lain) ketika melakukan amal yang baik.

2. Bertaubat. 

Taubat yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang dilakukan, berusaha menjauhkan segala larangannya serta melakukan perbuatan baik.

3. Bersabar.

Bersabar yaitu dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian serta mencari ridha-Nya.

4. Bersyukur  

Bersyukur yaitu suatu sikap memanfaatkan sebaik-baiknya yang bersifat fisik maupun nonfisik dan meningkatkan amal shaleh dengan bertujuan mendekat diri kepada-Nya.

5. Bertawakal 

Bertawakal yaitu berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya kepada Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan.

6. Harap kepada Allah

Harap kepada Allah yaitu sikap jiwa yang sedang mengharap sesuatu yang disenangi Allah.

7. Takut kepada Allah 

Takut kepada Allah ialah takut terhadap siksaan Allah jika melanggar perintah-Nya.

Akhlak mahmudah kepada sesama

Sesuai dengan pengertian akhlak mulia, bukan hanya dilakukan kepada Allah SWT, tetapi juga perlu dilakukan kepada sesama manusia. Selain itu, salah satu faktor kuat iman seseorang terlihat dari perilakunya sehari-hari terhadap orang lain. Bagi muslim yang menaati peraturan akan tercermin akhlak mulianya terhadap sesama.

1. Menjaga hubungan baik.

Menjaga hubungan baik seperti saling tolong menolong dengan tetangga, saling memberi jika ada rezeki lebih, atau saling membantu dalam hal kebaikan.

2. Berkata benar.

Berkata benar membuat orang tidak akan mau berkata bohong, menyebarkan berita hoaks, dan selalu berkata jujur apa adanya.

3. Tidak meremehkan orang lain.

Allah memerintahkan orang yang beriman untuk tidak merendahkan orang lain. Merasa dirinya lebih, padahal kita tidak sadar ada yang lebih baik dan lebih berpikiran daripada luasnya pemikiran kita.

4. Bersangka baik.

Bersangka baik atau husnuzan kepada sesama ialah sifat terpuji yang harus diterapkan dengan lahir dan batin, ucapan dan sikap, agar yang kita jalani selalu diridhai oleh Allah. 

5. Kasih sayang.

Kasih sayang merupakan sifat asli (fitrah) manusia yang telah dibawa sejak lahir. Akan tetapi sifat tersebut merupakan potensi yang harus selalu dijaga, karena jika tidak dipelihara dan dikembangkan sebaik-baiknya atau dibiarkan hilang akan menumbuhkan rasa negatif seperti kemarahan, kebencian, permusuhan, iri hati, dengki, dan masih banyak lainnya yang mengarah ke jalan sesat. Namun jika rasa itu dipelihara, akan tumbuh sikap:

a. Sopan santun.
b. Rasa tolong menolong.
c. Pemurah.
d. Pemaaf.
e. Rasa persaudaraan (ukhuwah).
f. Menepati janji.

Akhlak mahmudah terhadap diri

Selain akhlak kepada Allah dan terhadap sesama manusia, tak lupa akhlak terhadap diri sendiri. Berikut caranya.

1. Memelihara kesucian dan kehormatan diri.
2. Qana'ah atau menerima apa adanya pemberian dari Allah.
3. Berdo'a kepada Allah.
4. Sabar dengan ketentuan Allah.
5. Tawakal kepada Allah.
6. Rendah hati.

Akhlak mazmumah kepada Allah

1. Syirik

Syriik merupakan mempersekutukan (meminta/memohon) selain kepada Allah dengan makhluk-Nya. Ini seperti menyembah berhala. 

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Lukman: 13)

2. Takabur.

Sikap menyombongkan diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini. Adapun yang menyebabkan seseorang menjadi takabur, salah satunya karena rupa tampan atau cantik, kedudukan jabatan yang tinggi, dan kekayaan. Salah satu ayat Allah yang menerangkan ketakaburan manusia, QS An-Nahl: 29.

فَادۡخُلُوۡۤا اَبۡوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا‌ؕ فَلَبِئۡسَ مَثۡوَى الۡمُتَكَبِّرِيۡنَ

"Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri." (QS An-Nahl: 29)

3. Murtad.

Murtad ialah sikap mengganti keyakinan diri dan beralih ke keyakinan yang lain dari agama Islam atau singkatnya keluar dari agama islam. Hukumannya sebagaimana firman Allah:

ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

"Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al-Baqarah: 217)

4. Munafik.

Munafik yaitu sikap seseorang yang menampilkan dirinya berpura-pura/tidak tulus hatinya mengikuti ajaran Allah. Ini termasuk sifat berkhianat. Khianat pun diartikan perbuatan menipu dan menurunkan martabat dirinya. Sebagaimana firman Allah:

اَلْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik." (QS At-Taubah: 67).

Adapun tanda-tanda orang munafik, menurut hadis Rasulullah SAW yaitu:

"Tanda-tanda orang munafik ada tiga (yaitu) apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia menyalahi, dan apabila diserahi amanah ia curang." (HR Bukhari-Muslim)

Akhlak mazmumah kepada sesama

1. Mudah marah (al-ghadhab) yaitu kondisi emosi yang tidak bisa terkontrol yang mengakibatkan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain.

2. Iri hati atau dengki (al-hasadu) yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan kebahagiaan/kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang lain karena berhasil menjadi lebih baik dan sukses.

3. Mengumpat (al-ghibah) yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain untuk tidak suka kepada seseorang dan membicarakan keburukannya.

4. Berbuat aniaya (al-zhulmu) yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain, baik materi maupun nonmateri. Sebagian mengatakan, seseorang yang mengambil hak orang lain.

5. Kikir (al-bukhlu) yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain, baik dalam hal jasa maupun materi. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat