Perlu Waspada, Gejala Demensia Mulai Menyerang Usia Produktif
DEMENSIA menggambarkan serangkaian gejala, yaitu kehilangan memori, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah bahkan bahasa. Demensia terjadi ketika otak mengalami kerusakan karena penyakit, seperti penyakit Alzheimer, stroke ataupun penyakit lainnya .
Demensia bukanlah penyakit spesifik tetapi merupakan sekelompok kondisi atau 'sindrom' gabungan sejumlah gejala dengan penurunan fungsi kognisi otak.
"Secara detail, demensia bukanlah penyakit namun merupakan kondisi penurunan fungsi konigsi seperti hilangnya memori dan kemampuan menilai atau juga daya ingat, pola berpikir dan akan menggangu aktivitas penderita," kata dr.Laura P. Susila Tambunan, M.Kes, Mked (Neu), Sp.N., dari Siloam Hospital Mampang, Rabu (16/10) melalui bincang sehat pada aplikasi live Instagram.
Angka kejadian demensia paling sering terjadi pada usia di atas 65 tahun. Namun saat ini telah banyak ditemukan kasus demensia pada usia produktif 40-50 tahun. Bahkan telah dilaporkan kasus demensia pada usia 20 tahun.
"Demensia pada usia produktif ini dikenal dengan Young Onset Dementia atau Early Onset Dementia," ucap dr.Laura.
Dari banyak tipe Demensia, data menunjukkan yang paling sering ditemukan adalah Demensia Alzheimer yang berhubungan dengan perubahan genetik dan protein di organ otak.
"Lalu diikuti oleh demensia vaskular yang diakibatkan oleh gangguan pada pembuluh darah otak seperti stroke atau small vessel diseasse", jelas dr.Laura.
Pada edukasi, dr Laura menyampaikan bahwa jenis demensia yang paling sering terjadi adalah penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.
Alzheimer adalah jenis demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak. Sedangkan, demensia vaskular adalah jenis demensia akibat gangguan di pembuluh darah otak.
Adapun terdapat perbedaan jelas antara pikun dan lupa dengan demensia, yaitu, dari keadaan penderita, dimensia lebih serius untuk ditopang kehidupannya karena demensia disebabkan rusaknya sel saraf dan hubungan antar saraf sel otak yang menyebabkan gangguan kognisi yang mengganggu fungsi sosial, aktifitas dan pekerjaan.
"Faktor resikonya antara lain, pertambahan usia, genetik keluarga, pola makan tidak sehat, jarang berolahraga, dan dapat juga karena merokok dan kecanduan alkohol," ungkap dr. Laura.
Faktor resiko dipicu dengan beberapa penyakit seperti yang dapat menjadi penyebab, yaitu depresi, hipertensi, obesitas, diabetes, bahkan sleep apnea.
Adapun akan gejala utama penderita demensia diketahui melalui penurunan memori dan perubahan pola pikir yang tampak pada perilaku dan alur komunikasi yang dapat semakin memburuk seiiring waktu.
Penanganan Demensia
Screening dan deteksi dini menjadi penting, karena tindakan medis ataupun pengobatan medis modern belum dapat menjamin kesembuhan atau kembali normal pada penderita demensia.
Apabila sudah ditahapan tertentu, penanganan akan dioptimalkan agar tidak memburuk atau ke tingkat keparahan selanjutnya dengan tujuan penderita dapat beradaptasi dengan kondisinya.
Pemeriksaan saraf, mental dan yang dikenal dengan tes fungsi luhur akan mengawali tindakan diagnosa dan dilanjutkan pemindaian otak, CT scan, MRI atau PET scan dan tindakan pendukung lainnya. Beberapa terapi khusus dan penting adanya dukungan keluarga dan support lingkungan.
"Diibaratkan sebuah rumah itulah dimensia dan salah satu ruangan di dalamnya adalah alzheimer. Dapat diartikan alzheimer adalah salah satu tipe demensia paling umum", ungkap dr. Laura.
Secara berkelanjutan dalam konsultasi merupakan langkah tepat guna memantau perkembangan dengan penangangan yang ideal. Dianjurkan menjalankan pola hidup sehat, berolahraga rutin, asupan nutrisi cukup sekaligus melatih otak secara berkala.
Termasuk mengelola penyakit penyerta seperti diabetes, kolesterol, hipertensi yang merupakan hal yang dapat dilakukan dalam mencegah keluhan penyakit demensia.
dr.Laura, dokter spesialis neurologi (saraf) di Siloam Hospital Mampang yang jadwal lengkapnya dapat dilihat di aplikasi MySiloam. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Kemenkes Dinilai belum Siap Implementasi SKP
Ini Dampak Buruk Alergi Susu pada Anak
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Ajarkan Anak Cara Tidur Berkualitas, Ada Tiga Tahapan
Ini Pentingnya Deteksi Dini dan Pengobatan Terkini Diseksi Aorta
Korea Selatan Perintahkan Dokter yang Mogok kembali Bekerja
Masuk UGM Lewat SNBT, Persaingan Terketat Ternyata bukan di Prodi Kedokteran
Kabupaten Indramayu Jalankan Program Dokter Masuk Desa
Wakil Indonesia Jadi Pembicara Tamu Kehormatan dalam Profound Health Summit 2024 di Inggris
Tingkatkan Pendidikan Kedokteran, Holding RS BUMN Bersinergi dengan IJN Malaysia
DPR Minta Mobilisasi Dokter Asing Diatur Ketat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap