visitaaponce.com

Banyak ODHIV belum Menjalani Terapi ARV

Banyak ODHIV belum Menjalani Terapi ARV
Penderita HIV/AIDS menunjukan obat Antiretroviral (ARV) yang biasa diminum untuk terapi pengobatan di RSUD Kabupaten Tangerang(ANTARA FOTO/Lucky R)

RETENSI terapi antiretroviral (ARV) masih rendah menjadi permasalahan untuk penanganan kasus HIV di Indonesia. Padahal ketersediaan obat terapi tersebut masih mencukupi.

"Bagaimana retensi pengobatan ARV yang rendah. Ini menjadi tantangan besar lain masih menjadi perhatian," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi dalam Press Briefing: Hari AIDS Sedunia 2022, Selasa (29/11).

Berdasarkan data per September 2022, diperkirakan Orang Dengan HIV (ODHIV) berjumlah 524 ribu orang dan yang mengetahui statusnya baru 417 ribu serta yang mendapatkan pengobatan HIV baru 41% dan ODHIV yang virusnya tersupresi 13%.

Baca juga: Sejak Awal 2022 Ditemukan 554 Kasus HIV di Kota Bekasi

Kemenkes mengaku sudah melakukan berbagai perbaikan untuk pengobatan pada ODHIV terkait update regimen-regimen obat, penanganan kasus sesuai dengan standar ARV dengan high proteksi, less toksikasi dan mengeliminasi penularan hepatitis B, sifilis, HIV dari ibu ke anak.

"Kemudian terkait promosi kesehatan, penting kiranya HIV AIDS merupakan penyakit menular namun bila positif bukan akhir segalanya," ujarnya.

Penanggulangan HIV dilakukan menurut siklus kehidupan yang bisa dijalani dari pasien bayi lahir hingga pasien lansia.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat